Pertarungan SUV Premium Rp800 Jutaan: Jaecoo J8, Hyundai Santa Fe Hybrid, dan Mazda CX-60, Siapa Terbaik?

Perkembangan Pasar SUV Premium di Indonesia
Pasar SUV premium di Indonesia semakin menarik perhatian. Setelah Hyundai Santa Fe Hybrid dan Mazda CX-60 hadir dengan berbagai fitur unggulan, kini muncul pemain baru yang berasal dari Tiongkok, yaitu Jaecoo J8 SHS ARDIS. Mobil ini dibanderol dengan harga sekitar Rp 800 jutaan dan mulai menarik perhatian konsumen.
Ketiga model tersebut memiliki target pasar yang sama, yaitu keluarga mapan yang mencari SUV dengan tenaga besar, efisien, dan modern. Namun, masing-masing memiliki strategi yang berbeda. Hyundai mengandalkan nama besar dan efisiensi hybrid konvensional, sedangkan Mazda menonjolkan performa plug-in hybrid khas Jepang. Sementara itu, Jaecoo mencoba tampil agresif dengan teknologi canggih dan klaim jarak listrik yang lebih jauh.
Mesin dan Performa
Dari sisi mesin, Jaecoo J8 mengejutkan dengan menyematkan mesin 1.5L TGDI Dedicated Hybrid Engine yang dikombinasikan dengan sistem Electric Hybrid 3DHT. Hasilnya, total torsi yang dihasilkan mencapai 650 Nm. Angka ini bahkan melampaui beberapa SUV Eropa yang harganya jauh lebih mahal.
Sebagai perbandingan, Hyundai Santa Fe Hybrid menggunakan mesin 1.6L turbo hybrid dengan torsi maksimal sekitar 350 Nm. Sedangkan Mazda CX-60 dengan mesin 2.5L plug-in hybrid mampu menghasilkan torsi sekitar 500 Nm. Dengan demikian, secara tenaga, Jaecoo J8 terlihat unggul secara signifikan.
Jarak Tempuh Listrik
Salah satu keunggulan utama dari Jaecoo J8 adalah baterai LFP berkapasitas 34,46 kWh yang diklaim mampu berjalan sejauh 180 km dalam mode listrik murni. Bahkan dalam uji internal, hasilnya bisa mencapai 246 km.
Sementara itu, Mazda CX-60 hanya menawarkan jarak sekitar 60 km dalam mode EV, dan Hyundai Santa Fe Hybrid tidak memiliki kemampuan plug-in sehingga tidak bisa berjalan jauh dengan tenaga listrik murni. Dengan demikian, Jaecoo J8 bisa menjadi pilihan yang ideal bagi konsumen yang ingin merasakan pengalaman full EV tanpa kehilangan fleksibilitas mesin bensin.
Suspensi dan Kenyamanan
Dalam hal kenyamanan berkendara, Jaecoo J8 menawarkan teknologi suspensi yang berbeda. SUV ini menggunakan CDC Magnetic Suspension yang mampu membaca kondisi jalan hingga 100 kali per detik dan menyesuaikan karakter suspensi secara real-time.
Hyundai Santa Fe Hybrid dan Mazda CX-60 masih mengandalkan sistem suspensi konvensional, meskipun sudah diatur untuk kenyamanan khas SUV keluarga. Dalam uji coba singkat di lintasan buatan, Jaecoo J8 terbukti bisa melewati speed trap dengan bantingan yang lebih halus dibanding kompetitornya.
Desain dan Dimensi
Secara desain, ketiganya memiliki karakter yang berbeda. Jaecoo J8 tampil gagah dengan Waterfall Grille, pelek 20 inci berbalut ban Michelin, dan handle pintu flush ala SUV modern. Dimensinya cukup besar dengan panjang 4.820 mm, lebar 1.930 mm, dan wheelbase 2.820 mm.
Hyundai Santa Fe memiliki desain futuristik yang dianggap paling berani di kelasnya. Dengan panjang 4.785 mm, Santa Fe sedikit lebih pendek dibanding J8, namun tetap menawarkan kabin lega untuk 7 penumpang. Sementara itu, Mazda CX-60 mengusung bahasa desain Kodo khas Mazda yang elegan dan minimalis. Dimensinya 4.745 mm panjang dengan wheelbase 2.870 mm, sedikit lebih panjang dari Jaecoo dalam hal sumbu roda, sehingga area kabin belakang terasa lega meski hanya untuk 5 penumpang.
Teknologi dan Fitur Keselamatan
Ketiga SUV ini dilengkapi dengan fitur keselamatan modern. Jaecoo J8 menawarkan All-Road Drive Intelligent System (ARDIS), ADAS lengkap, serta mode berkendara adaptif untuk berbagai kondisi jalan.
Santa Fe Hybrid hadir dengan sistem Hyundai SmartSense yang sudah teruji, sedangkan Mazda CX-60 punya i-Activsense dengan ragam fitur semi otonom. Secara fitur, ketiganya seimbang, meski Jaecoo mencoba tampil lebih futuristik dengan teknologi pintar adaptif.
Purna Jual dan Kepercayaan Konsumen
Faktor purna jual dan kepercayaan konsumen menjadi krusial dalam memilih mobil. Hyundai dan Mazda sudah lama hadir di Indonesia dengan jaringan bengkel resmi luas dan nilai jual kembali yang stabil. Konsumen lebih percaya pada merek Jepang dan Korea yang reputasinya sudah terbentuk.
Sebaliknya, Jaecoo masih membawa stigma mobil Tiongkok, termasuk kekhawatiran tentang durabilitas, nilai jual kembali, dan layanan aftersales. Meski teknologi dan spesifikasinya impresif, Jaecoo harus membuktikan bahwa produknya tidak hanya canggih di brosur, tetapi juga tahan lama dalam penggunaan sehari-hari.
Kesimpulan
Jika bicara angka, Jaecoo J8 unggul telak dalam hal torsi, jarak tempuh listrik, dan fitur suspensi. Ia menawarkan value yang di atas kertas lebih menarik dibanding Hyundai Santa Fe Hybrid dan Mazda CX-60. Namun, konsumen Indonesia bukan hanya membeli spesifikasi. Faktor brand trust, resale value, dan layanan aftersales masih menjadi pertimbangan utama.
Hyundai Santa Fe unggul dari sisi kepraktisan 7-seater, Mazda CX-60 menawarkan gaya elegan dan kenyamanan premium khas Jepang, sementara Jaecoo J8 tampil sebagai disruptor dengan teknologi dan harga yang menggiurkan. Pertanyaannya, apakah konsumen Indonesia siap memberi kesempatan pada Jaecoo J8 untuk membuktikan diri, atau tetap memilih jalan aman bersama pemain lama?
Posting Komentar