Mengapa Radiator Mobil Bocor? Ini Penyebab Utamanya

Penyebab Kebocoran Radiator dan Cara Mengatasinya
Radiator merupakan komponen penting dalam sistem pendinginan mobil yang berfungsi menjaga suhu mesin tetap stabil agar tidak mengalami overheat. Namun, dalam beberapa situasi, radiator bisa mengalami kebocoran yang dapat menyebabkan kerusakan serius pada mesin jika tidak segera ditangani. Berikut beberapa penyebab umum kebocoran radiator yang perlu diperhatikan.
Usia Radiator yang Sudah Tua
Salah satu faktor utama penyebab kebocoran radiator adalah usia pemakaian yang sudah lama. Material radiator biasanya terbuat dari logam seperti aluminium atau tembaga, sementara bagian sambungannya sering menggunakan plastik. Seiring waktu, bahan-bahan ini bisa mengalami keausan, keropos, atau rapuh. Jika mobil sudah berusia di atas lima tahun dan belum pernah diganti radiatornya, risiko kebocoran akan meningkat.
Selain itu, kondisi lingkungan juga memengaruhi keadaan radiator. Jika radiator sering terkena air bercampur lumpur, debu, atau zat korosif, retakan kecil bisa muncul pada tabung atau sambungan. Dari sinilah air radiator mulai merembes keluar.
Selang Radiator Retak atau Longgar
Radiator tidak bekerja sendirian. Air pendingin harus bergerak melalui selang dan sambungan untuk mencapai mesin. Jika salah satu selang retak, mengeras, atau terlepas dari dudukannya, cairan pendingin bisa bocor. Hal ini sering terjadi karena umur yang panjang atau paparan panas mesin yang terus-menerus.
Selain selang, penjepit (clamp) yang longgar juga bisa menyebabkan kebocoran. Meskipun bukan langsung berasal dari radiator, kebocoran ini tetap bisa mengganggu sistem pendinginan secara keseluruhan.
Tutup Radiator Tidak Rapat atau Rusak
Tutup radiator berperan penting dalam menjaga tekanan dalam sistem pendinginan tetap stabil. Jika tutup radiator aus atau karetnya sudah getas, tekanan tidak bisa dipertahankan. Akibatnya, cairan pendingin bisa mendidih dan keluar dari saluran pembuangan, terlihat seperti bocor.
Tutup radiator yang rusak juga bisa membuat air radiator cepat menguap, sehingga pengguna harus sering menambahkan cairan pendingin. Jika dibiarkan, air akan habis dan mesin bisa mengalami overheat.
Terlalu Sering Menggunakan Air Biasa
Beberapa orang mengisi radiator dengan air keran atau air sumur karena dianggap praktis. Padahal, air biasa mengandung mineral yang bisa menyebabkan endapan dan korosi di dalam radiator. Endapan ini bisa menyumbat saluran sempit dalam radiator dan akhirnya menyebabkan tekanan tinggi serta kebocoran.
Sebaiknya gunakan coolant atau air radiator khusus yang dirancang untuk melindungi sistem pendinginan dari korosi, panas berlebih, dan endapan mineral.
Tekanan Berlebih dalam Sistem Pendingin
Jika sistem pendingin bermasalah, seperti thermostat yang macet atau kipas radiator tidak menyala, suhu mesin bisa meningkat drastis. Hal ini menyebabkan tekanan tinggi dalam radiator. Jika tekanan ini tidak bisa diatasi, titik terlemah pada radiator bisa pecah dan menyebabkan kebocoran.
Itulah sebabnya, perawatan sistem pendinginan harus dilakukan secara menyeluruh. Jangan hanya fokus pada radiator saja, tetapi juga perhatikan seluruh komponen pendukung seperti thermostat, kipas, dan selang.
Tips Mencegah Masalah Radiator
Untuk menghindari masalah radiator, lakukan pemeriksaan berkala dan gunakan coolant berkualitas. Perhatikan tanda-tanda awal kebocoran seperti genangan air atau suhu mesin yang naik. Dengan begitu, kamu bisa menjaga mesin tetap dingin dan mobil tetap berjalan lancar.
Selain itu, saat mudik atau bepergian jauh, pastikan sistem pendinginan dalam kondisi baik. Jangan ragu untuk melakukan servis rutin agar mobil siap menghadapi perjalanan panjang tanpa kendala.
Posting Komentar