Kenali Cape Rockjumper, Burung yang Bangun 5 Sarang Setiap Musim Kawin

Kenalan dengan Burung Cape Rockjumper
Burung yang dikenal sebagai cape rockjumper atau rufous rockjumper memiliki ciri fisik yang menarik dan unik. Dalam keluarga Chaetopidae, nama ilmiahnya adalah Chaetops frenatus. Panjang tubuhnya mencapai 23 hingga 35 sentimeter. Ekornya panjang dengan warna hitam dan kakinya cukup kuat. Jantan memiliki kepala abu-abu gelap dan hitam dengan garis putih tipis di atas mata (supercilium) serta garis putih lebar di pipi (malar stripe). Punggung dan sayapnya berwarna abu-abu gelap, sedangkan bagian bawah tubuhnya berwarna merah kecokelatan. Matanya juga merah cerah.
Berbeda dengan betina, bagian atas tubuhnya, kepala dan sayapnya berwarna abu-abu, tetapi lebih pucat. Pola di kepalanya lebih kusam dan pantatnya berwarna oranye. Bagian bawah tubuhnya berwarna krem pucat dan matanya berwarna hitam. Dengan demikian, hanya jantan yang memiliki warna yang mencolok.
Habitat dan Penyebaran
Cape rockjumper tinggal di daerah pegunungan fynbos, terutama yang didominasi tumbuhan restio semak belukar rendah. Mereka lebih suka lereng curam dengan banyak batu besar yang bisa mereka gunakan untuk mengawasi keberadaan pemangsa. Populasi mereka dapat ditemukan di Eooi-Els, sekitar 80 km dari bagian timur Cape Town. Mereka tersebar di Afrika, khususnya negara-negara Afrika Selatan.
Makanan dan Kebiasaan Berburu
Makanan utama cape rockjumper adalah serangga dan beberapa vertebrata kecil. Mereka memburu ulat, ngengat, belalang, kumbang, dan lalat. Selain itu, mereka juga memangsa kadal, tokek, amfibi, kalajengking, cacing annelida, dan laba-laba. Sayap kecilnya tidak banyak digunakan untuk terbang ketika mencari makan. Sebaliknya, cape rockjumper lebih sering berlari dan melompat di antara bebatuan dan rerumputan sambil mencari makanan.
Kehidupan dalam Kelompok Kecil
Berdasarkan informasi dari Rhodes University, cape rockjumper hidup dalam kawanan kecil yang terdiri dari dua hingga lima individu. Mereka menghuni wilayah yang cukup luas, bisa mencapai 20 hektar. Namun, hanya pasangan kawin dominan yang berkembang biak, dan mereka akan berbagi tugas untuk merawat anak-anaknya.
Sistem Perkawinan
Wilayah yang dihuni cape rockjumper biasanya memiliki luas antara 10 hingga 27 hektar, terutama di bagian timur. Di dalam area tersebut, terdapat sepasang perkembangbiakan serta satu atau dua burung tambahan, biasanya keturunan dari musim kawin sebelumnya. Para pembantu ini berpartisipasi dalam mempertahankan wilayah jelajah dan memberi makan anak-anak dari pasangan dominan.
Jantan dan betina membangun sarang bersama dan mengerami telurnya secara bergantian. Penelitian awal pada tahun 2002 menemukan bahwa cape rockjumper hanya mencoba satu sarang per musim. Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa mereka mencoba hingga lima sarang per musim jika sarang pertamanya gagal. Sarangnya dibangun di bawah tebing berbatu dan dilapisi dengan bulu halus.
Suara dan Gaya Hidup
Cape rockjumper memiliki nyanyian mirip burung pipit, terdengar seperti 'pee-pee-pee'. Panggilan kontak dan peringatannya seperti 'psuwee-psuwee-psuwee'. Sayangnya, tidak ada informasi lebih lanjut mengenai gaya hidupnya di alam liar. Saat ini, mereka diklasifikasikan sebagai near threatened oleh IUCN dan tren populasinya mengalami penurunan. Tidak ada data lengkap mengenai total populasi secara keseluruhan. Hingga saat ini, hanya ada dua spesies rockjumper di dunia dan keduanya endemik Afrika Selatan.
Posting Komentar