Bra Ketat Pengaruhi ASI? Mitos atau Fakta?

Pengaruh Bra Ketat terhadap Produksi ASI
Bagi ibu menyusui, kenyamanan payudara merupakan hal penting yang sering kali berhubungan dengan kelancaran produksi ASI. Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah apakah penggunaan bra yang terlalu ketat dapat memengaruhi produksi ASI? Ada anggapan bahwa bra yang terlalu ketat bisa menghambat aliran ASI dan bahkan menurunkan produksinya. Namun, apakah hal tersebut benar atau hanya sekadar mitos?
Bra tidak hanya berfungsi sebagai penopang payudara, tetapi juga memiliki peran dalam menjaga kesehatan jaringan payudara. Selama masa menyusui, payudara mengalami perubahan ukuran dan sering kali menjadi lebih besar, berat, serta sensitif. Itulah sebabnya pemilihan bra yang tepat sangat penting.
Menurut informasi dari beberapa sumber, penggunaan bra yang terlalu ketat atau dengan kawat dapat memberikan tekanan pada payudara dan berpotensi menyebabkan masalah seperti saluran susu tersumbat, mastitis, serta rasa tidak nyaman pada payudara. Fakta ini menunjukkan bahwa bra ketat dapat berdampak negatif terhadap produksi ASI. Oleh karena itu, disarankan bagi ibu menyusui untuk memilih bra sesuai ukuran tanpa menekan kulit.
Bra dengan cup yang lembut lebih disarankan dibandingkan bra kawat. Kawat pada bra bisa memberikan tekanan pada jaringan di dasar payudara dan menimbulkan masalah yang sama seperti bra yang terlalu ketat. Selain itu, bra yang terlalu restriktif juga bisa meningkatkan risiko peradangan payudara karena kompresi jaringan payudara saat masa menyusui.
Tips Memilih Bra untuk Ibu Menyusui
Berikut beberapa tips yang dapat Bunda lakukan saat memilih bra untuk menyusui:
- 
Sesuai ukuran dan tidak terlalu ketat
Ukuran payudara bisa berubah sepanjang hari dan selama masa menyusui. Oleh karena itu, bra menyusui sebaiknya memberikan dukungan yang cukup tetapi tidak terlalu ketat. Pastikan bra memiliki ruang yang cukup untuk bantalan payudara jika Bunda menggunakannya. - 
Bahan bra
Pilihlah bra yang terbuat dari katun atau bahan alami lainnya. Bahan alami lebih mudah menyerap keringat dan memungkinkan sirkulasi udara ke payudara. Sebaliknya, bahan sintetis dapat mengiritasi kulit payudara dan menahan kelembapan. - 
Bra dengan penutup
Carilah bra dengan penutup yang bisa dibuka hanya dengan satu tangan, sehingga Bunda dapat dengan mudah membuka atau menutupnya sambil tetap menggendong bayi. Pastikan juga ada ruang untuk bantalan payudara jika terjadi kebocoran ASI. - 
Bra tanpa kawat
Pilih bra menyusui yang memberikan dukungan tanpa kawat serta terbuat dari bahan yang dapat bernapas dan elastis. Bra dengan kawat berpotensi memberikan tekanan pada payudara, ditambah lagi bra yang digunakan Bunda terlalu ketat. - 
Cukup fleksibel
Pastikan bra cukup fleksibel dan lembut sehingga ketika menarik turun atau mengangkat cup untuk menyusui tidak memberi tekanan pada payudara, karena hal ini dapat menjadi faktor risiko saluran susu tersumbat atau mastitis. 
Hal yang Dilakukan Saat Ibu Menyusui
Selain pemilihan bra, penting untuk Bunda melakukan beberapa hal berikut agar lebih nyaman saat menyusui:
- 
Ganti bra bila basah
Sebaiknya Bunda memiliki setidaknya dua bra menyusui, sehingga bisa berganti ketika salah satunya dicuci. Gantilah bra setiap kali kotor atau basah karena kelembapan yang menempel terlalu lama pada payudara dapat menyebabkan iritasi kulit, puting lecet, mastitis, atau infeksi jamur. - 
Gunakan bantalan payudara
Bantalan payudara atau pelindung payudara yang digunakan di dalam bra juga dapat membantu menjaga bra tetap bersih dan kering. - 
Periksa cup bra
Sebaiknya Bunda periksa apakah cup bra cukup besar untuk menampung payudara saat berada dalam kondisi paling penuh sebelum menyusui. - 
Pakai bra sesuai kondisi
Penggunaan bra selama menyusui juga sebaiknya disesuaikan dengan kondisinya. Bila Bunda merasa tidak nyaman menggunakan bra di malam hari, tidak ada keharusan untuk memakainya. Tapi bila takut bocor, tak ada salahnya untuk menggunakan bra saat tidur malam hari. Yang paling utama adalah kenyamanan ya Bunda. 
Posting Komentar