Tools:
Powered by AdinJava

7 Jenis Kanker yang Memicu Kenaikan Berat Badan

Table of Contents
Featured Image

Kanker dan Kenaikan Berat Badan: Apa yang Perlu Diketahui

Kanker sering dikaitkan dengan penurunan berat badan yang signifikan. Namun, beberapa jenis kanker justru bisa menyebabkan penambahan berat badan. Perubahan ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti gangguan metabolisme, retensi cairan (edema), atau efek samping dari pengobatan seperti terapi hormon atau kortikosteroid. Memahami hubungan antara kanker dan kenaikan berat badan sangat penting untuk mengenali gejala secara lebih lengkap dan mendapatkan perawatan yang tepat.

Berikut adalah beberapa jenis kanker yang dapat menyebabkan kenaikan berat badan:

1. Kanker Usus Besar

Kanker usus besar dapat memengaruhi sistem pencernaan dan menyebabkan gejala seperti sembelit, kembung, gas berlebihan, kram, dan nyeri perut. Selain itu, penumpukan cairan di area perut bisa menyebabkan kembung dan penambahan berat badan. Kanker ini juga menghasilkan hormon yang memengaruhi metabolisme tubuh. Pengobatan seperti kemoterapi dan steroid juga bisa menyebabkan kenaikan berat badan. Kelelahan yang dialami pasien bisa membuat mereka kurang aktif, sehingga meningkatkan risiko penambahan berat badan.

2. Kanker Ovarium

Pada tahap awal, kanker ovarium mungkin tidak menunjukkan gejala yang jelas. Namun, penambahan berat badan bisa menjadi tanda awal yang sering diabaikan. Penyebabnya antara lain adanya tumor yang menyebabkan pembengkakan pada perut, efek pengobatan seperti kemoterapi dan terapi hormon yang menyebabkan retensi cairan, serta aktivitas fisik yang berkurang akibat kelelahan. Perubahan pola makan juga bisa terjadi karena rasa kenyang atau keinginan untuk makan makanan tertentu seperti roti dan permen.

3. Kanker Payudara

Banyak pengobatan kanker payudara memiliki efek samping yang memengaruhi biologi tubuh. Misalnya, kemoterapi menggunakan steroid dan cairan yang bisa menyebabkan kenaikan berat badan. Efek samping seperti mual juga bisa mengubah kebiasaan makan, sehingga memengaruhi berat badan. Selain itu, beberapa pengobatan bisa menyebabkan perempuan mengalami menopause, yang berdampak pada perubahan hormon dan metabolisme, termasuk penambahan berat badan.

4. Kanker Prostat

Kenaikan berat badan pada pasien kanker prostat umumnya terkait dengan efek samping pengobatan dan perubahan metabolisme. Terapi hormon, yang sering digunakan dalam pengobatan kanker prostat, bisa menurunkan kadar testosteron, memperlambat metabolisme, dan meningkatkan penyimpanan lemak. Hal ini bisa menyebabkan penambahan berat badan. Sayangnya, penambahan berat badan berlebihan bisa meningkatkan risiko kematian pada pasien.

5. Kanker Testis

Meskipun pengobatan kanker testis efektif, efek sampingnya bisa berdampak jangka panjang. Pria yang menjalani pengobatan kanker testis berisiko tinggi mengalami sindrom metabolik, termasuk penambahan berat badan, terutama di sekitar perut. Mereka juga lebih rentan mengalami tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes, dan penyakit jantung. Meski penyebab pastinya belum diketahui, efek samping ini bisa memengaruhi kesehatan jangka panjang.

6. Kanker Rahim

Kanker rahim, terutama kanker endometrium, berkaitan erat dengan obesitas. Jaringan lemak berlebih bisa meningkatkan produksi estrogen, yang merangsang pertumbuhan lapisan rahim dan meningkatkan risiko kanker. Obesitas juga bisa menyebabkan resistensi insulin, peradangan, dan ketidakseimbangan hormon, yang berkontribusi pada perkembangan tumor. Setelah diagnosis, banyak pasien terus mengalami penambahan berat badan karena perubahan metabolisme dan efek pengobatan.

7. Kanker Tiroid

Kanker tiroid bisa menyebabkan penambahan berat badan, terutama setelah operasi pengangkatan tiroid. Operasi ini bisa menyebabkan hipotiroidisme atau perubahan penggantian hormon tiroid, yang menurunkan laju metabolisme basal. Obesitas juga merupakan faktor risiko kanker tiroid, karena bisa memperburuk perkembangan melalui perubahan metabolisme dan peradangan. Retensi cairan akibat disfungsi tiroid juga bisa menyebabkan kenaikan berat badan.

Kesimpulan

Meskipun penambahan berat badan bukanlah gejala khas kanker, perubahan tubuh yang tidak biasa sebaiknya tidak diabaikan. Dengan mengenali tanda-tanda dini dan berkonsultasi dengan tenaga medis, risiko komplikasi bisa diminimalkan, serta kualitas hidup penderita kanker bisa ditingkatkan.

Posting Komentar