5 Tips Merawat Ular untuk Pemula, Hal Penting yang Perlu Diketahui

Di masa lalu, ular sering dianggap sebagai hewan yang berbahaya dan mematikan. Karena itu, banyak orang takut pada ular dan bahkan menghancurkannya karena dianggap sebagai makhluk jahat atau jelmaan iblis. Namun, seiring berkembangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat, stigma negatif terhadap ular mulai berkurang. Saat ini, ular lebih dilihat sebagai hewan yang unik, menarik, dan bahkan bisa menjadi peliharaan. Jika kamu tertarik untuk memelihara ular, penting untuk memahami cara merawatnya dengan benar, terutama jika kamu pemula.
Mengambil keputusan untuk memelihara ular bukanlah hal yang mudah. Sebagai pemula, kamu perlu mempelajari banyak hal sebelum memulai. Mulai dari mengetahui jenis-jenis ular, sifat mereka, hingga kebutuhan pakan dan lingkungan hidupnya. Berikut beberapa tips yang bisa kamu ikuti jika ingin memulai perawatan ular.
Pilih Spesies yang Tidak Berbisa
Ular dibagi menjadi dua kategori utama, yaitu ular berbisa dan ular tidak berbisa. Untuk pemula, disarankan memilih spesies yang tidak berbisa agar lebih aman dan tenang saat merawatnya. Contohnya adalah corn snake (ular jagung), yang populer sebagai hewan peliharaan karena sifatnya tenang dan tidak agresif. Selain itu, milk snake juga sangat diminati di Amerika Serikat. Jika kamu ingin memiliki ular yang agak besar, sanca bola bisa menjadi pilihan yang menarik. Namun, jika kamu ingin memelihara ular berbisa, pilihlah yang memiliki racun rendah seperti ular pucuk.
Kenali Sifat dan Karakter Ular
Setiap spesies ular memiliki kepribadian dan perilaku yang berbeda. Beberapa ular cenderung tenang dan tidak agresif, sedangkan yang lain bisa sangat defensif. Contohnya, sanca bola dikenal sebagai hewan peliharaan yang tenang dan tidak mudah tersinggung. Bahkan ketika dipegang, mereka tidak akan menggigit dan justru akan melata di tangan kamu. Di sisi lain, king cobra sangat agresif dan berbahaya, sehingga tidak cocok untuk pemula. Ular viper cenderung tenang, tetapi bisa bereaksi defensif jika merasa terancam. Sementara itu, ular jagung biasanya tenang, namun anak-anaknya cenderung lebih galak daripada yang dewasa.
Siapkan Kandang yang Sesuai
Kandang ular harus sesuai dengan habitat alaminya. Setiap spesies memiliki kebutuhan kandang yang berbeda. Misalnya, sanca bola butuh tempat persembunyian, substrat lembut, serta kayu untuk bertengger. Ular jagung hanya membutuhkan kandang kecil dengan tempat persembunyian dan substrat. Untuk ular arboreal seperti viper pohon dan ular terbang, kandang harus tertutup dan memiliki struktur tinggi untuk bertengger. Sementara itu, ular raksasa seperti sanca kembang memerlukan kandang yang sangat besar karena bisa mencapai panjang hingga 10 meter.
Berikan Makanan yang Bergizi
Tidak semua ular memiliki makanan yang sama. Beberapa spesies seperti viper pohon dan ular pucuk suka memakan kadal dan burung, sementara ular besar seperti sanca lebih suka memakan mamalia seperti tikus dan kelinci. Ular air lebih senang memakan ikan atau katak, sementara ada juga ular yang makanannya berupa serangga. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui jenis makanan yang cocok untuk spesies yang kamu pelihara. Pastikan makanan yang diberikan bergizi, berkualitas, dan diberikan secara rutin.
Jangan Terlalu Sering Memegang Ular
Berbeda dengan hewan peliharaan lain seperti anjing atau kucing, ular tidak bisa dipegang setiap saat. Dalam sehari, idealnya kamu hanya boleh memegang ular sekitar 1–2 kali, dengan durasi sekitar 15 menit. Beberapa spesies bahkan tidak boleh dipegang karena mudah stres. Oleh karena itu, penting untuk memahami kebiasaan dan kebutuhan ular sebelum memegangnya.
Dengan mengikuti tips-tips di atas, kamu bisa merawat ular dengan lebih baik dan aman. Tips ini tidak hanya membantu kamu merasa lebih nyaman, tetapi juga menjaga kesejahteraan ular peliharaanmu. Jadi, pastikan kamu memahami segala aspek sebelum memulai perawatan ular.
Posting Komentar