5 Jenis Nyeri Kaki yang Perlu Diwaspadai

Nyeri Kaki yang Tidak Boleh Diabaikan
Nyeri kaki sering kali dianggap sebagai masalah kecil, tetapi tidak semua nyeri bisa dianggap sepele. Beberapa kondisi yang muncul secara mendadak atau terus-menerus dapat menjadi tanda adanya penyakit serius yang memerlukan perhatian medis segera.
1. Nyeri Kaki, Bengkak, dan Hangat
Jika kaki terasa nyeri, bengkak, dan hangat, ini bisa jadi gejala dari trombosis vena dalam (DVT). DVT adalah gumpalan darah yang terbentuk di dalam vena. Gejala lainnya termasuk kulit yang sensitif dan berwarna merah. Meski DVT bisa tanpa gejala, kondisi ini sangat berbahaya karena gumpalan darah bisa lepas dan bergerak ke paru-paru, menyebabkan emboli paru. Emboli paru bisa menyebabkan nyeri dada, sulit bernapas, dan batuk dengan darah. Jika tidak segera diobati, kondisi ini bisa fatal.
Beberapa faktor risiko DVT meliputi: - Riwayat DVT sebelumnya - Sedang hamil - Terbaring lama - Berusia lebih dari 65 tahun - Telah menjalani operasi besar - Menggunakan alat kontrasepsi atau penggantian hormon - Menderita kanker atau sedang menjalani perawatan kanker
2. Nyeri Kaki Seperti Tersetrum atau Sensasi Terbakar
Nyeri seperti tersetrum atau sensasi terbakar pada kaki bisa disebabkan oleh skiatika. Skiatika terjadi ketika saraf skiatik mengalami tekanan atau cedera. Saraf ini merupakan saraf terpanjang di tubuh, menghubungkan punggung bawah hingga kaki. Gejalanya mencakup nyeri, mati rasa, kesemutan, atau kelemahan pada kaki. Nyeri bisa sangat parah hingga mengganggu kemampuan untuk bergerak.
Kondisi ini biasanya hanya terjadi pada satu sisi kaki dan bisa memengaruhi betis, telapak kaki, atau pinggul. Tanpa pengobatan, skiatika bisa menyebabkan komplikasi seperti kehilangan sensasi atau kerusakan saraf permanen.
3. Kram Kaki dan Kelelahan Terus-Menerus
Jika kamu mengalami kram kaki saat berjalan dan membaik setelah beristirahat, ini bisa menjadi tanda penyakit arteri perifer (PAD). PAD terjadi ketika plak menumpuk di arteri, mengurangi aliran darah ke kaki. Faktor risiko PAD antara lain usia di atas 65 tahun, merokok, obesitas, kolesterol tinggi, diabetes, atau tekanan darah tinggi.
Tanpa pengobatan, PAD bisa menyebabkan luka, infeksi serius, bahkan gangren yang memerlukan amputasi.
4. Nyeri Tajam yang Terjadi Mendadak
Nyeri tajam yang muncul secara tiba-tiba bisa disebabkan oleh cedera serius seperti robekan tendon Achilles, ACL, atau otot paha belakang. Tendon Achilles menghubungkan otot betis dengan tumit, dan robekannya bisa menyebabkan nyeri tajam serta bunyi letupan. Robekan ACL bisa menyebabkan lutut goyah dan nyeri tajam, sementara robekan otot paha belakang umumnya terjadi saat berolahraga intensif.
5. Nyeri Kaki Saat Bangun Tidur
Nyeri di telapak kaki atau pergelangan kaki saat bangun tidur sering kali disebabkan oleh plantar fasciitis. Ini adalah peradangan pada tendon yang menghubungkan tumit dengan jari-jari kaki. Penyebab lain bisa meliputi sepatu yang tidak pas, osteofit, atau artritis.
Kapan Harus Menemui Dokter?
Jika nyeri kaki terus-menerus, memburuk seiring waktu, atau disertai gejala seperti bengkak, kemerahan, atau nyeri hebat, segera konsultasi dengan dokter. Jika kamu mengalami cedera berat, seperti tulang atau tendon terlihat, atau tidak bisa berjalan, segera ke ruang gawat darurat. Jika ada gejala infeksi, pembengkakan di kedua kaki, atau nyeri betis setelah duduk lama, segera temui dokter.
Posting Komentar