5 Fakta Menarik Lalat Kotoran Kuning, Hidupnya Hanya Dua Bulan

Fakta Menarik tentang Lalat Kotoran Kuning
Lalat mungkin tidak selalu disukai oleh banyak orang, terutama karena kebiasaannya yang sering terlihat di tempat kotor dan kemampuannya dalam menyebarkan penyakit. Namun, jangan salah mengira bahwa semua lalat itu sama. Ada banyak spesies lalat yang menarik dan memiliki sifat-sifat unik. Salah satunya adalah lalat kotoran kuning atau Scathophaga stercoraria. Berikut beberapa fakta menarik tentang hewan ini.
Makanan yang Sangat Beragam
Lalat kotoran kuning memiliki pola makan yang sangat beragam. Tidak seperti lalat lainnya yang biasanya hanya memakan bahan organik yang busuk, lalat ini merupakan predator alami. Individu dewasanya suka memakan lalat-lalat kecil yang lebih lemah. Selain itu, mereka juga bisa memakan nektar dan kotoran sebagai sumber nutrisi tambahan. Bahkan, saat kondisi makanan langka, lalat ini bisa menjadi kanibal dan memakan sesamanya. Sementara itu, larva dari spesies ini hidup di dalam kotoran dan memakan limbah tersebut sebagai sumber makanan utama.
Usia Hidup yang Singkat
Proses perkembangan lalat kotoran kuning melibatkan beberapa tahap. Pertama, telur diletakkan di kotoran dan menetas dalam waktu satu hingga dua hari. Setelah menetas, larva akan menggali dan tinggal di dalam kotoran untuk melindungi diri dari ancaman. Di suhu sekitar 20° C, larva dapat mengalami tiga kali pergantian kulit dalam lima hari. Setelah itu, larva akan menggali tanah, membentuk pupa, dan akhirnya berkembang menjadi lalat dewasa. Sayangnya, usia lalat dewasa hanya sekitar satu hingga dua bulan saja.
Tempat Bereproduksi yang Spesifik
Saat bereproduksi, lalat kotoran kuning tidak sembarangan memilih lokasi. Mereka hanya akan bertelur di kotoran mamalia. Kotoran kuda, sapi, kambing, domba, dan babi hutan menjadi pilihan utama. Hal ini membuat lalat ini sering ditemukan di area peternakan, kebun, hutan, rawa, atau pemukiman. Selain itu, mereka cenderung lebih suka kotoran yang masih segar.
Bentuk Tubuh yang Unik
Bentuk tubuh lalat kotoran kuning sangat berbeda dibandingkan lalat lainnya. Umumnya, lalat memiliki tubuh membulat dengan warna gelap seperti abu-abu, cokelat, atau hitam. Namun, lalat kotoran kuning memiliki tubuh yang ramping dan memanjang dengan warna kuning mencolok. Sayapnya panjang, kakinya juga panjang, dan kepalanya membulat. Seluruh tubuhnya ditutupi rambut halus yang membuatnya sangat mudah dikenali. Ukuran tubuhnya sekitar 0.5–1.1 sentimeter. Jantan dan betina juga memiliki perbedaan fisik, seperti ukuran dan warna tubuh.
Sebaran Geografis yang Luas
Lalat kotoran kuning tersebar di berbagai wilayah. Mereka bisa ditemukan di bagian utara Bumi, termasuk Eropa, Amerika Utara, Asia Tengah, dan Asia Timur. Populasi juga ditemukan di Madagaskar dan Afrika Selatan. Meskipun tidak selalu dianggap sebagai hewan yang ramah, lalat ini bisa menjadi penyebar bakteri dan virus jika menempel pada makanan. Untuk menjaga keseimbangan ekosistem, predator alami seperti burung, kumbang, laba-laba, dan kelelawar sangat penting dalam mengendalikan populasi mereka.
Lalat kotoran kuning menunjukkan bahwa tidak semua lalat itu identik. Dengan karakteristik unik dan peran ekologisnya, hewan ini membuktikan bahwa lalat bukanlah serangga sembarangan. Bahkan, mereka memiliki sifat-sifat yang membuatnya menarik dan eksotis. Dari makanan yang beragam hingga bentuk tubuh yang khas, lalat kotoran kuning layak dipertimbangkan sebagai salah satu spesies yang menarik untuk diketahui.
Posting Komentar