5 Fakta Menarik Centralia, Kota yang Terbakar 63 Tahun di Amerika

Lokasi dan Ciri Khas Centralia
Centralia terletak di Columbia County, Pennsylvania, dengan ketinggian sekitar 1.463 kaki atau 446 meter di atas permukaan laut. Kota ini termasuk dalam kawasan perbukitan dan memiliki luas wilayah hanya sekitar 0,62 km². Dengan ukuran yang sangat kecil, Centralia bahkan lebih sempit dibandingkan kompleks Monumen Nasional (Monas) di Jakarta. Di sekitarnya terdapat beberapa kota dan pemukiman kecil seperti Byrnsville, Aristes, Ashland, dan Wilburton. Nama-nama ini sering dikaitkan dengan Centralia karena lokasinya yang berdekatan dan hubungan historis yang saling terkait.
Sejarah Awal Centralia sebagai Wilayah Pertambangan
Pada awalnya, wilayah Centralia adalah hutan pegunungan yang dihuni oleh penduduk asli. Pada tahun 1749, Samuel Hazard membeli tanah di wilayah tersebut, meski belum menjadikannya sebagai pemukiman. Baru pada 1832, Jonathan Faust mendirikan Bull’s Head Tavern yang menjadi titik awal berkembangnya pemukiman. Pada 1842, Locust Mountain Coal and Iron Company membeli tanah tersebut dan mulai mengembangkan pertambangan batubara. Seorang insinyur tambang, Alexander Rae, merancang desa dengan jalan dan lahan untuk pemukiman. Ia menamainya Centreville, namun setelah adanya kota bernama Centreville di Pennsylvania, nama tersebut diubah menjadi Centralia.
Sumber Perekonomian dari Pertambangan Batubara
Centralia didirikan di atas lahan kaya akan batubara antrasit, salah satu jenis batubara dengan kualitas terbaik. Sumber daya ini menjadi tulang punggung perekonomian kota dan mendorong perkembangan tambang bawah tanah yang semakin luas. Pada masa kejayaannya, pertambangan batubara menjadi sumber kehidupan bagi sekitar 1.200 penduduk. Tambang ini tidak hanya menyerap banyak tenaga kerja, tetapi juga ikut menggerakkan roda ekonomi lokal melalui perdagangan dan transportasi. Namun, kejayaan itu tidak bertahan lama karena tragedi kebakaran besar yang terjadi.
Tragedi Kebakaran Tambang pada Tahun 1962
Pada 27 Mei 1962, Centralia mengalami kebakaran bawah tanah yang tidak pernah padam hingga hari ini. Api bermula di area tambang yang sudah tidak aktif, tepatnya di lapisan batubara Buck Mountain Coal Bed. Awalnya, api muncul saat warga membakar sampah di lubang bekas tambang terbuka. Namun, api cepat menyebar ke sisa-sisa batubara yang masih ada di bawah tanah. Berbagai upaya telah dilakukan untuk memadamkan api, tetapi semuanya gagal. Hingga tahun 2025, api masih menyala dan diperkirakan akan membutuhkan waktu seratus tahun lagi untuk padam.
Kondisi Centralia Saat Ini
Kebakaran bawah tanah memberi dampak besar bagi kehidupan warganya. Batubara yang terbakar menghasilkan gas beracun seperti CO, CO₂, dan metana yang membahayakan manusia. Selain itu, suhu tanah meningkat sehingga tanah menjadi retak dan rentan longsor. Bahkan pernah terjadi insiden berbahaya ketika seorang anak berusia 12 tahun hampir kehilangan nyawanya karena terperosok ke dalam sinkhole. Kini, Centralia benar-benar seperti kota hantu dengan hampir seluruh penduduknya telah pergi. Jalan utama Route 61 rusak akibat penurunan tanah dan dikenal sebagai “Graffiti Highway” sebelum akhirnya ditutup. Beberapa bangunan dan situs masih bertahan, seperti Gereja Katolik Ukraina Blessed Virgin Mary dan makam tua Odd Fellows Cemetery yang sebagian areanya masih mengeluarkan asap. Pada 2025, jumlah penduduk Centralia diperkirakan hanya tersisa lima orang saja.
Kesimpulan
Centralia menjadi pengingat nyata betapa rapuhnya sebuah kota ketika berhadapan dengan bencana yang tak terduga. Dari tempat yang pernah hidup dan berkembang berkat tambang batubara, kini hanya tersisa jejak sepi, jalanan kosong, dan asap yang terus mengepul dari perut bumi. Meski jumlah penduduknya tinggal hitungan jari, cerita tentang Centralia tetap abadi, baik sebagai pelajaran tentang kelalaian manusia maupun sebagai bagian dari sejarah unik yang membentuk wajah Pennsylvania.
Posting Komentar