5 Fakta Menarik Burung Mikado yang Hidup di Pegunungan Taiwan

Burung Pegar Mikado: Keunikan dan Fakta Menarik yang Perlu Diketahui
Burung pegar mikado adalah salah satu spesies burung yang menarik perhatian karena keindahan dan sifatnya yang unik. Mereka termasuk dalam keluarga pheasant dan hanya ditemukan di kawasan pegunungan Taiwan. Bentuk fisiknya yang menawan, dengan bulu hitam mengkilap yang memiliki kilauan biru dan ungu, serta ekor panjang dengan garis-garis putih yang khas, membuatnya menjadi salah satu burung yang sangat diminati oleh para pencinta alam.
Meski penampilannya menarik, burung ini sangat pemalu dan cenderung hidup sendiri. Mereka lebih sering berada di ketinggian antara 1600 hingga 3200 meter di atas permukaan laut, di lingkungan yang lembap dan teduh. Habitat mereka terdiri dari hutan campuran pohon lebar dan konifer, semak-semak, serta area bambu yang tumbuh subur. Berikut ini adalah lima fakta penting tentang burung pegar mikado yang layak diketahui.
Habitat Terbatas di Pegunungan Taiwan
Pegunungan Taiwan merupakan satu-satunya tempat di dunia di mana burung pegar mikado dapat ditemukan secara alami. Mereka tinggal di hutan campuran antara pohon lebar dan konifer, serta daerah semak bambu yang tumbuh subur di ketinggian 1600 hingga 3200 meter. Lingkungan ini memberikan kondisi lembap dan teduh yang ideal untuk bertahan hidup.
Karena habitatnya yang sangat terbatas, burung ini termasuk spesies endemik yang rentan terhadap perubahan lingkungan. Di beberapa taman nasional seperti Taman Nasional Yushan, populasi mereka dilindungi secara ketat agar tidak mengalami kepunahan.
Penampilan Jantan dan Betina Berbeda Secara Mencolok
Jantan dari burung pegar mikado memiliki bulu hitam mengkilap dengan kilauan biru dan ungu yang sangat mewah. Ekor jantan yang panjang dan bercorak garis putih horizontal menambah kesan anggun pada burung ini. Bahkan, ekornya pernah digunakan sebagai hiasan kepala oleh suku pribumi Taiwan.
Sementara itu, betina memiliki warna coklat dengan bintik-bintik putih dan coklat yang berfungsi sebagai kamuflase di bawah hutan. Ukurannya juga lebih kecil dibandingkan jantan, tetapi tetap kuat dan mampu menyembunyikan diri dari predator.
Perilaku Pemalu dan Soliter
Burung pegar mikado lebih sering hidup sendiri atau dalam kelompok kecil. Mereka sangat waspada dan cenderung menghindari bahaya dengan bersembunyi di semak-semak daripada terbang menjauh. Saat musim kawin, jantan akan melakukan ritual pamer bulu ekor dan mengeluarkan suara khas untuk menarik perhatian betina serta mempertahankan wilayahnya.
Di luar musim kawin, mereka cenderung pendiam dan menjaga jarak dari burung lain. Sifat ini membuat mereka sulit ditemukan dan jarang terlihat oleh pengunjung hutan.
Makanan yang Beragam
Burung pegar mikado adalah omnivora yang memakan berbagai jenis makanan yang tersedia di hutan. Mereka memakan buah, daun, biji-bijian, serta serangga dan hewan kecil sebagai sumber protein. Proses mencari makanan biasanya dilakukan sendirian, dengan berjalan menyusuri tanah hutan dan menggunakan paruhnya untuk mengais makanan yang tersembunyi di antara dedaunan dan tanah.
Status Konservasi yang Rentan
Burung pegar mikado masuk dalam daftar spesies rentan (vulnerable) sejak tahun 1966 akibat berkurangnya habitat alami dan ancaman perburuan ilegal. Untuk melindungi mereka, Taiwan menerapkan perlindungan hukum yang ketat, termasuk mengkriminalisasi penangkapan dan perdagangan burung ini.
Beberapa program konservasi telah dilakukan, seperti penangkaran dan pelepasan kembali ke alam, terutama di Taman Nasional Yushan. Populasi saat ini diperkirakan lebih dari 10 ribu ekor, berkat upaya perlindungan dan pengelolaan habitat yang baik.
Burung pegar mikado adalah contoh dari keindahan alam yang langka dan unik. Melindungi habitat dan populasi mereka sangat penting agar generasi mendatang tetap bisa menikmati keunikan burung langka ini.
Posting Komentar