40 Anak Lahir dari Transplantasi Rahim Sejak 2014, Ini Prosesnya

Perkembangan Medis di Australia: Kelahiran Bayi Pertama dari Transplantasi Rahim
Pada tahun 2023, dunia kedokteran Australia mencatat sejarah baru dengan kelahiran bayi laki-laki yang sehat melalui operasi caesar. Proses ini terjadi setelah ibunya menjalani transplantasi rahim, sebuah prosedur medis langka yang memberikan harapan bagi perempuan dengan masalah infertilitas faktor rahim.
Bayi tersebut menjadi bagian dari sekitar 40 bayi di seluruh dunia yang berhasil lahir dari transplantasi rahim sejak pertama kali sukses dilakukan di Swedia pada tahun 2014. Penelitian dan laporan kasus ini diterbitkan dalam Medical Journal of Australia oleh tim dokter dari Royal Hospital for Women, Prince of Wales Hospital, dan Westmead Hospital di Sydney.
Pilihan Terbatas bagi Perempuan dengan Infertilitas Faktor Rahim
Di Australia, pilihan bagi perempuan dengan infertilitas faktor rahim biasanya terbatas pada adopsi atau ibu pengganti. Namun, kedua opsi ini sering terhambat oleh kendala hukum, ketersediaan, maupun pertimbangan etika. Dengan adanya transplantasi rahim, perempuan kini memiliki peluang untuk memiliki anak dengan hubungan biologis langsung.
Associate Professor Rebecca Deans menjelaskan bahwa kelahiran hidup pertama setelah transplantasi rahim di Australia menegaskan bahwa prosedur ini bisa menjadi solusi nyata bagi perempuan dengan infertilitas faktor rahim yang ingin memiliki anak secara biologis.
Metode Transplantasi Rahim
Penerima pertama transplantasi rahim dalam uji klinis di Sydney adalah seorang perempuan berusia 31 tahun yang sebelumnya menjalani histerektomi akibat perdarahan hebat. Rahim donor berasal dari ibunya sendiri yang berusia 53 tahun.
Setelah operasi, pasien menerima terapi imunosupresi induksi yang biasa digunakan pada transplantasi ginjal risiko imunologi rendah. Terapi ini penting untuk mencegah penolakan organ dan dipantau secara ketat di Prince of Wales Hospital.
Terapi imunosupresi pemeliharaan meliputi tacrolimus oral dua kali sehari, prednisolon harian, dan mycophenolate mofetil (MMF) dua kali sehari, yang kemudian diganti dengan azathioprine setelah sembilan minggu karena profil keamanannya yang lebih baik pada perempuan hamil.
Para peneliti menjelaskan bahwa transfer embrio baru bisa dilakukan setelah masa pembersihan MMF, mengingat obat tersebut memiliki efek toksik pada janin.
Hasil yang Mengesankan
Hasilnya luar biasa, 15 minggu setelah transplantasi rahim, satu blastokista beku grade 1 dipindahkan selama siklus ovulasi alami. Kehamilan pun berhasil terjadi. Pendekatan ini tidak hanya mengurangi durasi penggunaan obat imunosupresi, tetapi juga memperpendek waktu tunggu bagi pasien untuk hamil.
Pada usia kehamilan 37 minggu, bayi akhirnya lahir dengan selamat melalui operasi caesar elektif. Sang ibu kemudian pulang dari rumah sakit hanya lima hari setelah melahirkan.
Apakah Transplantasi Rahim Bersifat Permanen?
Meski prosedur ini menjanjikan, transplantasi rahim tidak bersifat permanen. Rahim harus diangkat kembali setelah satu atau dua kali kehamilan atau dalam kurun waktu lima tahun. Dalam kasus ini, tanda-tanda peradangan dan penolakan organ muncul pada tahun berikutnya, sehingga pasien memilih menjalani histerektomi eksplanta untuk mengangkat rahim donor.
Pertimbangan Program Transplantasi Rahim di Australia
Para peneliti menegaskan bahwa sebelum meluas menjadi program klinis di Australia, biaya dan manfaat transplantasi rahim harus dipertimbangkan dengan matang. Saat ini, biaya prosedur sebanding dengan biaya surrogacy. Meskipun biaya transplantasi telah menurun dalam beberapa tahun terakhir karena adanya kemajuan proses.
Dengan keterbatasan jumlah ibu pengganti altruistik dan anak adopsi di Australia, transplantasi rahim memberi peluang baru bagi perempuan untuk mengalami kehamilan biologis dengan risiko minimal bagi penerima maupun donor.
Transplantasi rahim adalah jenis transplantasi sementara yang berfokus pada peningkatan kualitas hidup, tanpa risiko jangka panjang sebesar transplantasi organ vital lain.
Langkah Awal Penting dalam Dunia Reproduksi
Keberhasilan prosedur transplantasi rahim di Australia menjadi langkah awal penting. Namun, peneliti menekankan bahwa kesuksesan program hanya bisa tercapai dengan regulasi yang kuat, penelitian berkelanjutan, audit medis yang ketat, serta edukasi tenaga medis.
Tim transplantasi rahim di Australia juga tengah membantu penyusunan pedoman bersama Transplantation Society of Australia and New Zealand untuk mengatur jalur donor baik dari pendonor hidup maupun donor yang sudah meninggal.
Penelitian yang ketat, kolaborasi, dan dukungan tim medis berpengalaman sangat penting agar program transplantasi rahim di Australia berjalan sesuai standar medis dan etika internasional.
Kelahiran bayi pertama dari transplantasi rahim di Australia menandai era baru dalam dunia reproduksi dan transplantasi. Prosedur ini membuka pintu harapan bagi perempuan yang sebelumnya tak memiliki pilihan lain selain adopsi atau surrogacy. Meskipun masih memiliki keterbatasan, terutama terkait biaya, regulasi, dan risiko medis, transplantasi rahim berpotensi menjadi solusi penting bagi infertilitas faktor rahim di masa depan.
Posting Komentar