Tools:
Powered by AdinJava

4 Fakta Menarik tentang Burung Snowcock Tibet, Suara Lebih Keras di Pagi dan Sore!

Table of Contents
Featured Image

Ciri Fisik dan Kehidupan Tibetan Snowcock

Tibetan snowcock adalah spesies burung yang hidup di lingkungan ekstrem dan menghadapi ancaman dari pemangsa. Burung ini termasuk dalam famili Phasianidae dengan nama ilmiah Tetraogallus tibetanus. Panjang tubuhnya berkisar antara 50 hingga 56 sentimeter, sedangkan berat jantan sekitar 1,5 hingga 1,7 kilogram, sementara betina lebih ringan, yaitu sekitar 1,1 hingga 1,6 kilogram. Meski memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan kerabatnya, Himalayan snowcock, Tibetan snowcock memiliki ciri khas yang mudah dikenali.

Ciri fisik yang menonjol pada Tibetan snowcock meliputi kepala dan leher berwarna abu-abu, bercak putih di sekitar mata dan pipi, serta dua garis abu-abu di bagian dada. Bagian bawah tubuhnya berwarna putih dengan bercak hitam di sisi dan perut. Ekornya berwarna cokelat kemerahan, namun penutup ekor bagian bawahnya berwarna hitam. Kaki dan paruhnya juga berwarna merah. Dengan ciri-ciri tersebut, Tibetan snowcock bisa dengan mudah dikenali.

Habitat dan Persebaran

Tibetan snowcock memiliki wilayah persebaran yang luas, mulai dari Pamir di Tajikistan, Himalaya, Tibet, Pakistan hingga Tiongkok. Mereka tinggal di padang rumput pegunungan dan punggungan berbatu. Saat musim dingin, mereka cenderung berpindah ke ketinggian yang lebih rendah untuk mencari makanan dan perlindungan. Di beberapa area, habitat Tibetan snowcock sering tumpang tindih dengan Himalayan snowcock.

Pola Makan dan Perilaku Mencari Makan

Tibetan snowcock memakan berbagai bagian tumbuhan seperti akar, batang, daun, biji, dan buah. Mereka juga menyukai beri-berian. Ketika mencari makan, mereka tidak ragu untuk berjalan jauh selama masih bisa menemukan sumber makanan yang cukup. Bahkan, mereka rela melewati lereng bebatuan untuk memenuhi kebutuhan makanannya.

Perilaku Komunikasi

Meskipun hidup berkelompok, Tibetan snowcock sangat pemalu. Namun, mereka tetap berkomunikasi dengan cara yang khas. Biasanya, mereka lebih vokal saat pagi dan sore hari. Pada siang hari, mereka cenderung lebih tenang. Saat beristirahat, beberapa anggota kelompok tetap menjaga dari kejauhan. Jika ada bahaya, para penjaga akan mengeluarkan panggilan peringatan berupa siulan keras dan panjang. Suara panggilan mereka nyaring dan bisa terdengar dari jarak jauh. Selain itu, mereka juga mengeluarkan suara cekikikan unik seperti "chuck-aa-chuck-aa-chuck-chuck-chee-da-da-da".

Perilaku Bertahan Hidup dan Reproduksi

Musim kawin Tibetan snowcock terjadi di musim panas. Sistem perkawinan mereka diduga monogami, di mana mereka hanya memiliki satu pasangan untuk waktu yang lama. Setelah ritual pertunjukan, mereka membangun sarang berupa cekungan sederhana di tanah yang dilapisi material lembut. Area bersarang dipilih di bawah batu atau semak di sisi bukit agar terlindungi dari angin kencang. Betina bertelur sebanyak 4 hingga 6 butir dan dierami sendirian, sementara jantan bertugas menjaganya. Kedua induk juga melakukan trik pengalihan ketika ada ancaman, meskipun detail trik tersebut belum diketahui secara pasti.

Populasi dan Status Konservasi

Karena wilayah persebarannya yang luas, populasi Tibetan snowcock cenderung stabil. Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Datazone Birdlife dari laporan IUCN, burung ini diklasifikasikan sebagai "least concern" sejak tahun 1988 hingga 2024. Hal ini menunjukkan bahwa keberadaannya aman dan tidak pernah terancam punah. Kemampuan bertahan hidup dan habitat yang sulit dijangkau menjadi faktor utama dalam keberlangsungan spesies ini.

Posting Komentar