4 Fakta Menarik Etnis Han, Penemu Kertas dan Tes CPNS

Sejarah dan Peran Etnis Han dalam Peradaban Tiongkok
Tiongkok memiliki sejarah panjang yang kaya akan peradaban dan inovasi. Salah satu pilar utama dalam sejarah Tiongkok adalah etnis Han, yang berperan penting dalam membentuk identitas nasional dan memengaruhi perkembangan teknologi serta budaya di kawasan Asia Timur.
Pemersatu Tiongkok: Dinasti Qin dan Era Han
Pada abad ke-3 SM, Tiongkok dipersatukan oleh Kerajaan Qin setelah mengalahkan empat kerajaan besar yaitu Chu, Qi, Yan, dan Zhao. Kemenangan ini menandai awal dari era pemerintahan sentralisasi yang menjadi dasar bagi peradaban Tiongkok modern.
Selanjutnya, pada abad ke-1 SM, era Dinasti Han dimulai. Masa ini menjadi masa keemasan bagi Tiongkok, di mana terjadi perkembangan politik, ekonomi, dan budaya yang pesat. Dari masa ini juga muncul istilah "etnis Han", yang berasal dari nama Dinasti Han itu sendiri. Orang-orang Han menjadi cikal bakal dari penduduk asli Tiongkok yang menjaga tradisi dan budaya mereka hingga saat ini.
Inovasi Teknologi yang Mengubah Dunia
Etnis Han dikenal sebagai penghasil tiga teknologi yang sangat penting dalam sejarah dunia:
- Kertas: Pertama kali diciptakan oleh Tsa'i Lun pada tahun 105 SM. Ia menggunakan bahan-bahan seperti kain perca, serat pohon, dan kulit pohon untuk membuat kertas yang mudah dibuat dalam jumlah besar.
- Percetakan: Pada era Dinasti Tang hingga Song (abad ke-7 hingga ke-10), teknik cetak blok kayu mulai berkembang. Proses ini melibatkan pengukiran teks di atas kayu dan penempelannya dengan tinta untuk mencetak teks.
- Bubuk Mesiu: Awalnya dikembangkan oleh para alkemis Taois pada abad ke-9. Bubuk mesiu digunakan dalam senjata api seperti tombak api pada abad ke-10, yang menjadi awal dari penggunaan senjata jarak jauh dalam perang.
Sistem Rekrutmen Pegawai Negeri Sipil Pertama di Dunia
Salah satu kontribusi penting dari etnis Han adalah sistem rekrutmen pegawai negeri sipil (PNS) yang pertama di dunia. Pada abad ke-1 SM, pemerintah Dinasti Han mencetuskan tes tertulis untuk merekrut pejabat pemerintahan. Sistem ini disebut meritokrasi, yang memilih pejabat berdasarkan kemampuan, bukan hubungan keluarga atau nepotisme.
Soal-soal ujian biasanya berisi studi tentang ajaran Konfusius, karena gagasan-gagasan tersebut digunakan sebagai dasar dalam pemecahan masalah pemerintahan. Ujian bisa berlangsung selama 24 hingga 72 jam, dengan peserta yang dikurung dalam ruangan kecil dan hanya diperbolehkan makan, minum, dan buang air.
Aksara Hanzi dan Pengaruhnya pada Budaya Asia Timur
Aksara hanzi, yang secara resmi diterapkan sejak abad ke-2700 SM, menjadi dasar dari sistem tulisan yang digunakan oleh negara-negara tetangga seperti Jepang, Korea, dan Vietnam. Contohnya, orang Jepang menggunakan man'yogana, yaitu cara menulis bunyi kata Jepang dengan menggunakan hanzi. Di Korea, hanzi dikenal sebagai hanja, sementara di Vietnam disebut chu nom.
Hanfu: Pakaian Tradisional Etnis Han
Meskipun qipao sering dianggap sebagai pakaian tradisional Tiongkok, sebenarnya pakaian asli etnis Han adalah hanfu. Hanfu adalah pakaian panjang dengan kerah menyilang berbentuk huruf Y dan diikat dengan pita, bukan kancing. Hanfu digunakan sejak zaman Neolitikum dan masih digunakan hingga hari ini, baik sebagai pakaian sehari-hari maupun untuk acara khusus seperti pernikahan.
Identitas dan Pengaruh Etnis Han
Etnis Han merasa dirinya sebagai "Zhongguo" (kerajaan tengah), yang menjadi simbol pusat dunia yang bersinar. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya temuan teknologi dan inovasi yang berasal dari masa Dinasti Han. Bahkan, kerajaan-kerajaan lain di Asia sering mengirim upeti ke Tiongkok untuk mendapatkan perlindungan militer.
Meskipun Dinasti Qing yang didirikan oleh etnis Manchu menggantikan Dinasti Han, mayoritas penduduk Tiongkok saat ini masih merupakan keturunan etnis Han. Bahkan, banyak keturunan Han yang tinggal di luar Tiongkok, termasuk di Indonesia.
Posting Komentar