Tools:
Powered by AdinJava

4 Fakta Menarik Burung Sepah Padang, Perantau Jauh Asia Timur ke Indonesia

Table of Contents
Featured Image

Burung Sepah Padang, Pengembara yang Menarik Perhatian

Burung Sepah Padang (Pericrocotus divaricatus) merupakan salah satu spesies burung yang dikenal sebagai pengembara sejati. Setiap tahunnya, ia melakukan perjalanan jauh dari Asia Timur hingga singgah di Indonesia, khususnya di wilayah Sumatra dan Kalimantan. Perjalanan lintas negara ini membuatnya menjadi tamu musiman yang unik di Nusantara.

Selain kisah migrasinya yang menarik, penampilan burung ini juga memiliki ciri khas tersendiri dibandingkan kerabat minivet lainnya. Dikenal dengan nama Ashy Minivet, burung ini memiliki daya tarik yang khas dan layak untuk diamati lebih dekat. Berikut empat fakta menarik tentang Burung Sepah Padang:

1. Kemampuan Migrasi Jarak Jauh

Salah satu fakta paling mencolok dari Burung Sepah Padang adalah kemampuannya melakukan migrasi jarak jauh setiap tahun. Dari tempat berkembang biaknya di utara, seperti China timur laut, Jepang, dan Siberia tenggara, burung ini memulai perjalanan yang melelahkan menuju kawasan tropis.

Spesies ini digambarkan sebagai pengunjung musim dingin yang bermigrasi hingga ke Asia Tenggara, termasuk Indonesia (Sumatra dan Kalimantan), Filipina, dan Semenanjung Malaysia. Keberadaannya di Indonesia biasanya terjadi di dataran rendah pesisir serta kawasan berpepohonan terbuka. Kehadirannya sering dipandang sebagai tanda kesehatan ekosistem sekaligus penanda perubahan musim di belahan bumi utara.

2. Penampilan Monokrom di Tengah Kerabat Berwarna Cerah

Dalam keluarga minivet (Pericrocotus), Burung Sepah Padang memiliki penampilan yang berbeda dari kerabatnya. Jika Sepah Hutan (Scarlet Minivet) dikenal dengan warna merah menyala, Ashy Minivet (nama lain Sepah Padang) justru menawan dengan balutan warna netral.

Jantan dewasa memiliki mahkota dan tengkuk hitam pekat kontras dengan dahi putih, punggung abu-abu kehitaman, dan bagian bawah putih bersih. Betina memiliki warna serupa, tetapi hitam pada jantan diganti dengan abu-abu lembut sehingga tampak lebih pucat dan elegan. Pola monokrom ini menjadi ciri khas yang membedakannya dari kerabat minivet berwarna cerah, namun tetap memancarkan pesona saat bertengger di kanopi.

3. Perilaku Sosial yang Kuat

Burung Sepah Padang juga menonjol karena perilaku sosialnya. Biasanya, burung ini tidak terlihat sendirian, terutama ketika berada di luar musim berbiak atau saat sedang dalam perjalanan migrasi. Mereka biasanya bergerak dan berburu dalam kelompok yang cukup besar.

Perilaku berkelompok ini memberikan keuntungan signifikan, terutama dalam hal keamanan dari predator dan efisiensi mencari makan di hutan yang luas. Solidaritas kelompok ini juga membantu mereka menghadapi tantangan selama menempuh rute migrasi yang panjang.

4. Diet Utama Berupa Serangga

Sebagai burung pengicau yang memiliki aktivitas tinggi, Burung Sepah Padang diklasifikasikan sebagai insektivora. Artinya, makanan utamanya adalah serangga. Kebutuhan diet ini sangat penting untuk menunjang kebutuhan energi mereka yang besar, terutama selama masa migrasi yang membutuhkan tenaga ekstra dan juga saat mereka aktif bergerak di tajuk pohon.

Mereka adalah pemburu serangga yang gesit, sering menangkap mangsa dengan cara terbang sebentar dari tempat bertengger untuk menukik dan menangkap serangga di udara.

Menelusuri fakta tentang Burung Sepah Padang (Pericrocotus divaricatus) membuka kisah menarik dari seekor pengembara jauh dengan ciri khas yang berbeda dari kerabat minivet lainnya. Datang berkelompok setiap musim ke Indonesia, burung ini menunjukkan betapa eratnya keterhubungan satwa di berbagai belahan dunia.

Posting Komentar