Tools:
Powered by AdinJava

4 Dampak Negatif Cahaya Biru pada Kulit

Table of Contents
Featured Image

Pengaruh Sinar Biru pada Kesehatan Kulit dan Cara Melindungi Diri

Sinar biru, atau blue light, sering kali kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Jika pekerjaanmu bergantung pada perangkat elektronik seperti laptop, kamu akan terpapar sinar biru dalam waktu lama. Sinar biru adalah bagian dari spektrum cahaya yang terlihat oleh mata manusia. Gelombangnya lebih pendek dan mengandung lebih banyak energi dibandingkan jenis cahaya tampak lainnya.

Sumber utama sinar biru ada pada layar perangkat elektronik seperti ponsel, laptop, komputer, TV, dan tablet. Selain dapat mengganggu tidur, sinar biru juga memiliki efek merugikan untuk kulit, seperti meningkatkan pigmentasi, mengganggu kualitas tidur, hingga mempercepat penuaan.

Apa Itu Blue Light?

Ketika berbicara tentang efek cahaya yang merusak pada kulit, yang sering dibahas adalah sinar ultraviolet (UV), khususnya UVB dan UVA. Ini menempati panjang gelombang cahaya yang tidak dapat kita lihat. Secara khusus, panjang gelombang UVB adalah antara 280 dan 315 nanometer (nm), sedangkan panjang gelombang UVA antara 315 dan 400 nm.

Sinar UVB dan UVA dapat membahayakan kulit. Secara tradisional, sinar UVB dianggap menyebabkan kerusakan kulit yang berkontribusi terhadap kanker kulit, sedangkan sinar UVA menyebabkan kerusakan estetika pada kulit, seperti kerutan dini dan bintik hitam. Namun, sekarang telah diketahui bahwa keduanya dapat berkontribusi terhadap risiko kanker kulit, jadi sangat penting untuk memilih tabir surya yang berlabel spektrum luas.

Di sisi lain, cahaya tampak (visible light) adalah bagian dari spektrum cahaya yang terlihat. Kebanyakan orang bisa melihat panjang gelombang antara 380 dan 700 nm. Blue light adalah cahaya yang berwarna biru (meskipun tidak selalu tampak biru bagi manusia), yang mencapai sekitar 400 hingga 490 nm.

Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa jenis cahaya yang tampak, termasuk sinar biru, juga bisa menyebabkan kerusakan kulit. Secara khusus, beberapa penelitian menunjukkan bahwa ini dapat menyebabkan atau memperburuk tanda-tanda penuaan dan hiperpigmentasi, khususnya melasma.

Dampak Buruk Sinar Biru pada Kulit

Beberapa temuan menarik tentang dampak buruk sinar biru pada kulit antara lain:

  1. Meningkatkan Pigmentasi
    Menurut penelitian, paparan sinar biru dapat merangsang produksi melanin, pigmen alami kulit yang memberi warna pada kulit. Terlalu banyak sinar biru berpotensi memperburuk hiperpigmentasi—terutama pada orang dengan kulit yang lebih gelap. Ini bisa menyebabkan warna kulit tidak merata dan bintik hitam.

  2. Menyebabkan Keriput
    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa sinar biru dapat merusak kolagen, protein penting untuk struktur kulit, sehingga berpotensi mempercepat pembentukan kerutan. Sebuah studi laboratorium menunjukkan bahwa hal ini bisa terjadi jika kamu memegang perangkat 1 sentimeter (cm) dari kulit selama satu jam.

  3. Mengganggu Tidur
    Sinar biru dapat memengaruhi kualitas tidur. Sinar biru dapat menekan produksi melatonin. Hormon alami ini biasanya memberi sinyal pada tubuh kapan waktunya tidur dan membantu mengatur siklus tidur-bangun kamu. Dengan menekan melatonin, paparan sinar biru sebelum tidur akan mengganggu proses alami ini, sehingga membuat kamu lebih sulit tertidur dan berpotensi menurunkan kualitas tidur.

  4. Penuaan
    Menurut penelitian tahun 2018 tentang sinar biru dan kerutan, paparan bahkan selama satu jam dapat menyebabkan spesies oksigen reaktif (ROS), yang terkait dengan penuaan dini pada kulit. Sinar biru dikaitkan dengan penuaan dini dalam pengembangan bintik-bintik cokelat, meskipun tidak seperti sinar UV, sinar biru tidak dikaitkan dengan pembentukan kanker kulit.

Cara Melindungi Kulit dari Paparan Blue Light

Meskipun penelitian tentang efek sinar biru pada kesehatan kulit terus berlanjut, tetapi ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk melindungi kulit dari paparan sinar biru, termasuk pada malam hari yang dapat mengganggu tidur:

  • Cobalah kurangi waktu di depan layar, terutama saat menggulir layar tanpa berpikir saat ketika menonton TV.
  • Gunakan pengaturan "night mode" pada ponsel atau gunakan aplikasi filter sinar biru untuk mengurangi paparan pada malam hari.
  • Minimalkan waktu menatap layar sebelum tidur dan ciptakan rutinitas waktu tidur yang menenangkan untuk menghindari jenis gangguan tidur yang dapat memengaruhi kesehatan kulit.
  • Jauhkan ponsel atau perangkat elektronik lainnya dari kulit untuk meminimalkan paparan sinar biru.
  • Pakai tabir surya yang mengandung titanium dioksida dan besi oksida setiap hari, yang memberikan perlindungan luas, termasuk dari sinar biru.
  • Gunakan produk perawatan kulit yang mengandung antioksidan, seperti vitamin C, untuk membantu meredam efek radikal oksigen bebas yang mungkin terbentuk akibat paparan sinar biru.
  • Kenakan kacamata pemblokir sinar biru untuk melindungi mata dan kulit halus di sekitar mata.

Posting Komentar