3 Cara Membantu Anak Tidak Cepat Mengalami Pubertas

Pentingnya Menjaga Keseimbangan Perkembangan Anak
Setiap anak memiliki tahapan tumbuh kembang yang unik dan perlu diperhatikan dengan penuh kasih sayang. Namun, terkadang perubahan tubuh muncul lebih cepat dari yang diharapkan. Fenomena pubertas dini semakin sering terjadi dan menjadi perhatian banyak orang tua. Kondisi ini bisa membuat anak merasa bingung dan kurang siap secara mental.
Perubahan fisik yang terjadi terlalu cepat juga dapat memengaruhi rasa percaya diri anak. Tak jarang, hal ini menimbulkan kecemasan baik pada anak maupun orang tuanya. Bunda pasti ingin melihat anak tumbuh sesuai usianya dengan perasaan yang nyaman dan aman. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami faktor-faktor yang memengaruhi pubertas dini.
Menurut psikolog klinis sekaligus Ustazah Tika Faiza M.Psi., ada beberapa cara yang bisa dilakukan orang tua agar anak tidak mengalami pubertas lebih cepat dari usianya. Berikut adalah tiga langkah penting yang bisa dilakukan:
1. Ajak Anak Berdialog dengan Obrolan Bermakna
Komunikasi yang konsisten menjadi kunci agar anak merasa didengar dan dihargai. Ayah dan bunda bisa mengajak anak berbicara dengan obrolan yang bermakna. Pertanyaan harian seperti “sudah makan belum?” atau “sudah mandi belum?” boleh saja diajukan, tetapi jangan sampai menjadi satu-satunya cara berkomunikasi.
Psikolog Tika menjelaskan bahwa pertanyaan-pertanyaan yang lebih berbobot seperti pendapat anak tentang suatu topik, kejadian di rumah, atau bahkan isu-isu besar di lingkungan sekitar bisa menjadi bahan diskusi yang mendidik. Dengan begitu, anak akan terbiasa memiliki sudut pandang dan mampu menimbang sesuatu dengan lebih matang.
2. Bantu Anak dalam Menentukan Pertemanan
Lingkungan pertemanan memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan anak. Oleh karena itu, peran orang tua sangat penting dalam membantu anak memilih teman-teman yang sehat. Pertemanan yang tidak sehat bisa membuat anak terpapar hal-hal yang belum saatnya.
Dengan mendampingi anak dalam memilih teman, orang tua bisa membantu mereka mendapatkan dukungan positif. Anak yang tumbuh di lingkungan sehat akan lebih mudah berkembang sesuai usianya dan lebih kecil kemungkinan terjerumus ke hal-hal negatif.
3. Kenalkan Anak dengan Dunia Buku
Media yang dikenalkan kepada anak juga berperan besar dalam perkembangan mereka. Selain gadget, orang tua bisa mengenalkan anak dengan buku-buku yang menarik. Buku bisa menjadi sumber pengetahuan yang bermanfaat dan membantu anak mencari informasi yang lebih baik.
Saat ini, gadget sering kali menjadi tantangan terbesar dalam tumbuh kembang anak. Karena itu, orang tua perlu memastikan bahwa anak tidak hanya bergantung pada gadget, tetapi juga terbiasa membaca buku. Dengan demikian, anak akan terlatih untuk mencari pengetahuan dari sumber yang lebih sehat.
Menyembuhkan Luka Diri Melalui Keteladanan Orang Tua
Selain cara-cara di atas, psikolog Tika juga menekankan pentingnya keseimbangan dalam membesarkan anak. Membesarkan anak bukan hanya soal memberi makan dan pendidikan, tetapi juga menjaga keseimbangan antara nilai spiritual dan kebutuhan duniawi.
Keteladanan orang tua menjadi kunci utama dalam menghidupkan nilai-nilai agama di rumah. Orang tua bisa memberikan contoh nyata tanpa menyuruh, tetapi mengajak. Dengan begitu, anak akan belajar bahwa dunia adalah tempat menanam kebaikan, sementara akhirat adalah tujuan yang harus dipersiapkan.
Dengan menjaga keseimbangan ini, anak akan tumbuh dengan pandangan yang utuh dan siap menghadapi segala tantangan kehidupan.
Posting Komentar