Usia Ayah Juga Pengaruhi Kesehatan Janin dalam Kandungan

Selama ini, banyak orang menganggap bahwa usia ibu memiliki pengaruh besar terhadap kesehatan janin yang sedang berkembang. Namun, ternyata usia ayah juga memainkan peran penting dalam menentukan kesehatan bayi sejak di dalam kandungan hingga lahir. Penelitian-penelitian terkini menunjukkan bahwa usia ayah dapat memengaruhi risiko berbagai masalah kesehatan pada bayi.
Dampak Usia Ayah terhadap Kesehatan Bayi
Sebuah penelitian yang dipublikasikan oleh British Medical Journal menyebutkan bahwa bayi yang lahir dari ayah berusia tua cenderung lebih rentan mengalami beberapa kondisi kesehatan. Beberapa masalah yang sering muncul antara lain kelahiran prematur, lahir dengan berat badan rendah, serta gangguan pernapasan.
Penelitian dari Stanford University juga menunjukkan bahwa semakin tua usia ayah, semakin tinggi risiko bayi lahir dengan masalah kesehatan. Michael Eisenberg, direktur reproduksi laki-laki di Stanford University, membagi usia ayah menjadi lima kriteria: di bawah 25 tahun, antara 25-34 tahun, antara 35-44 tahun, antara 45-54 tahun, dan di atas 55 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bayi dari ayah di atas 45 tahun memiliki risiko lebih tinggi untuk lahir prematur dibanding bayi dari ayah yang berusia 25-34 tahun. Angka risiko kelahiran prematur mencapai 14 persen.
Selain itu, bayi dari ayah berusia di atas 55 tahun cenderung membutuhkan bantuan pernapasan setelah lahir. Hal ini disebabkan oleh perubahan kualitas sperma seiring bertambahnya usia. Peningkatan risiko ini dipengaruhi oleh kondisi sel sperma yang menurun seiring usia.
Kualitas Sel Sperma yang Menurun
Meskipun jumlah sperma yang dihasilkan seorang laki-laki tidak berbeda jauh antara usia 25 tahun dan 55 tahun, kualitasnya akan terus menurun seiring bertambahnya usia. Kualitas sperma menurun karena penurunan kadar hormon testosteron. Akibatnya, laki-laki yang sudah lanjut usia cenderung kesulitan menjaga kestabilan hubungan intim secara rutin.
Komplikasi Kehamilan yang Terkait dengan Usia Ayah
Tidak hanya berdampak pada kesehatan janin, usia ayah juga dapat memengaruhi kondisi kehamilan ibu. Ayah yang berusia di atas 40 tahun sering dikaitkan dengan komplikasi kehamilan seperti bayi meninggal dalam kandungan, kelahiran prematur, atau lahir dengan berat badan rendah. Selain itu, keguguran juga bisa terjadi akibat faktor usia ayah.
Selain itu, ibu hamil yang pasangannya berusia di atas 40 tahun memiliki risiko lebih tinggi mengalami diabetes gestasional dan preeklampsia. Kondisi-kondisi ini juga terkait dengan kualitas sperma saat proses pembuahan terjadi.
Tips untuk Mempertahankan Kesehatan Bayi Meski Ayah Sudah Tua
Meskipun usia ayah tidak lagi muda, pasangan tetap bisa merencanakan kehamilan dan memiliki bayi yang sehat. Berikut beberapa tips yang bisa diterapkan:
- Menerapkan pola hidup sehat: Konsumsi makanan bergizi seimbang dan hindari makanan berlemak.
- Berhenti merokok: Zat kimia dalam rokok dapat menurunkan kualitas sperma.
- Batasi konsumsi alkohol: Minuman beralkohol bisa merusak sperma.
- Jaga area kemaluan tetap sejuk: Suhu yang terlalu panas bisa menurunkan kualitas sperma.
- Hindari stres: Stres dapat memengaruhi kesehatan reproduksi.
Dengan menerapkan gaya hidup sehat dan konsultasi dengan dokter, pasangan tetap bisa memiliki bayi yang sehat meskipun usia ayah sudah matang. Penting untuk diingat bahwa kesehatan janin tidak hanya bergantung pada usia ibu, tetapi juga pada usia ayah.
Posting Komentar