Tools:
Powered by AdinJava

Timeline Stroke, Penanganan Segera Diperlukan

Table of Contents
Featured Image

Pentingnya Memahami Kronologi Stroke

Stroke adalah kondisi medis darurat yang memerlukan tindakan cepat dan tepat. Setiap menit sangat berarti ketika stroke terjadi, karena sel-sel otak mulai mati begitu aliran darah ke otak terganggu. Memahami kronologi stroke dapat membantu seseorang bersiap untuk bertindak dengan cepat dan meningkatkan peluang pemulihan.

Penyebab Stroke

Stroke terjadi akibat dua faktor utama: penyumbatan arteri atau pecahnya pembuluh darah yang mengalirkan darah ke otak. Ada dua jenis stroke, yaitu stroke iskemik dan stroke hemoragik. Pada stroke iskemik, arteri yang mengangkut darah ke otak tersumbat, sedangkan pada stroke hemoragik, terjadi pendarahan di dalam jaringan otak dari pembuluh darah yang pecah. Dalam kedua kasus ini, sel-sel otak tidak menerima oksigen yang cukup, sehingga fungsi otak terganggu dan sel-sel saraf mulai mati dalam hitungan menit.

Beberapa Menit Pertama

Dalam beberapa menit pertama setelah stroke terjadi, sel-sel otak mulai mati. Setiap menit, sekitar dua juta sel otak hilang. Gejala awal bisa muncul secara tiba-tiba, seperti wajah yang tidak simetris, kesulitan berbicara, atau kelemahan pada satu sisi tubuh. Misalnya, seseorang mungkin sedang mengambil baju dari lemari dan tiba-tiba merasa wajah aneh, atau sedang duduk di sofa dan menyadari tidak bisa menggerakkan lengan untuk mengambil ponsel. Dalam hitungan detik, seseorang bisa berubah dari baik-baik saja menjadi tidak sehat.

Gejala-gejala yang perlu diketahui antara lain: * Senyum tidak simetris (mencong ke satu sisi) * Tersedak atau sulit menelan air minum * Gerak separuh anggota tubuh melemah * Bicara pelo atau tidak bisa bicara * Kebas, baal, atau kesemutan pada satu sisi tubuh * Rabun atau pandangan kabur pada satu mata * Sakit kepala hebat yang tiba-tiba muncul * Gangguan keseimbangan, seperti tremor atau sempoyongan

Jika mengalami gejala-gejala tersebut, segera cari pertolongan medis darurat. Jangan menunggu, karena waktu sangat penting.

Saat Ambulans Datang

Saat petugas medis tiba, mereka akan segera melakukan pemeriksaan napas dan denyut nadi. Jika tidak ada, resusitasi jantung paru akan dilakukan. Mereka juga akan memberikan oksigen jika diperlukan. Petugas medis akan melakukan pemeriksaan cepat untuk mendeteksi tanda-tanda stroke menggunakan skala Cincinnati Prehospital Stroke Scale (CPSS). Skala ini melibatkan beberapa tes, seperti meminta pasien tersenyum, mengangkat lengan, dan mengucapkan frasa sederhana.

Petugas medis juga akan memeriksa kadar gula darah dan menanyakan kapan gejala pertama muncul. Jika semua tanda mengarah ke stroke, mereka akan segera menginformasikan rumah sakit agar siap menerima pasien.

Di Rumah Sakit

Setelah sampai di ruang gawat darurat, tim medis akan segera bertindak. Dalam 10 menit, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan bertanya tentang gejala serta riwayat kesehatan pasien. Dalam 15 menit, tes darah dan pemeriksaan akan dilakukan untuk memastikan diagnosis. Dalam 25 menit, pemindaian CT dilakukan untuk melihat kondisi otak dan menentukan jenis stroke. Hasil pemindaian akan dilihat dalam 45 menit, setelah itu penanganan dimulai.

Untuk stroke iskemik, obat penghancur gumpalan darah biasanya diberikan dalam waktu 60 menit setelah pasien tiba di rumah sakit. Sementara itu, stroke hemoragik biasanya diobati dengan operasi untuk menghentikan pendarahan dan mengurangi tekanan di otak.

Rawat Inap di Rumah Sakit

Rata-rata rawat inap di rumah sakit setelah stroke berkisar antara lima hingga tujuh hari. Efek jangka panjang dari stroke bisa mencakup masalah memori, kesulitan berbicara, kelemahan, kecemasan, depresi, kelelahan, dan gangguan tidur. Untuk mengatasi gejala tersebut, sesi terapi fisik, okupasi, bicara, dan psikologis dilakukan beberapa kali sehari selama masa rawat inap.

Rehabilitasi

Pulang dari rumah sakit bukan berarti sembuh sepenuhnya. Rehabilitasi rawat jalan sering direkomendasikan selama tiga bulan atau lebih untuk memulihkan fungsi mendekati tingkat sebelum stroke. Terapi fisik, okupasi, bicara, dan psikologis akan terus dilakukan sesuai kebutuhan pasien. Proses pemulihan bisa lambat, tetapi penting untuk terus menjalani pengobatan agar efek jangka panjang dapat dikelola dengan baik.

Posting Komentar