Studi Global: Banyak Orang Tidak Menyadari Diabetes Mereka

Penyakit Diabetes: Tantangan yang Masih Mengancam
Diabetes sering digambarkan sebagai penyakit kronis yang berkembang secara perlahan seiring waktu. Namun, studi terbaru menunjukkan sisi lain yang lebih mengkhawatirkan, yaitu bahwa penyakit ini bisa muncul tanpa gejala yang jelas, sehingga banyak orang tidak menyadari bahwa mereka sudah mengidapnya.
Penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan dari Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) dan University of Washington School of Medicine di Seattle, Amerika Serikat, serta dipublikasikan pada 8 September dalam jurnal The Lancet Diabetes & Endocrinology, menemukan bahwa 44 persen orang berusia 15 tahun ke atas di seluruh dunia tidak tahu bahwa mereka mengidap diabetes. Yang mengejutkan, angka kasus diabetes yang tidak terdiagnosis paling tinggi ditemukan pada orang dewasa muda, yang memiliki risiko lebih tinggi terhadap komplikasi jangka panjang akibat penyakit tersebut.
Bagi mereka yang sudah mengetahui kondisinya, tantangan belum berakhir. Peneliti IHME menemukan bahwa meskipun 91 persen orang dengan diabetes yang terdiagnosa telah mendapatkan obat, hanya 42 persen yang berhasil mengendalikan kadar gula darahnya secara optimal. Hal ini menunjukkan pentingnya meningkatkan kesadaran tentang prevalensi dan bahaya diabetes.
Kebiasaan Makan dan Pola Hidup yang Berpengaruh
Sebagian besar kasus yang tidak terdiagnosis adalah diabetes tipe 2. Analisis data dari 204 negara antara tahun 2000 hingga 2023 menunjukkan variasi mencolok antar wilayah. Amerika Utara berpendapatan tinggi memiliki tingkat diagnosis tertinggi. Asia Pasifik berpendapatan tinggi mencatat tingkat pengobatan tertinggi. Sementara itu, Amerika Latin bagian selatan unggul dalam pengelolaan gula darah yang optimal. Sebaliknya, Afrika sub-Sahara tengah berada di posisi terburuk, dengan kurang dari 20 persen orang sadar akan kondisi mereka.
Menurut data dari International Diabetes Federation (IDF) Diabetes Atlas edisi ke-11 tahun 2025, diperkirakan 1 dari 10 orang dewasa (usia 20–79 tahun) di dunia hidup dengan diabetes, atau sekitar 589 juta orang pada tahun 2024. Angka ini diproyeksikan naik menjadi 853 juta orang pada tahun 2050. Di Asia Tenggara, jumlah orang dengan diabetes mencapai 106,9 juta jiwa pada tahun 2024 dan diperkirakan melonjak menjadi 184,5 juta pada tahun 2050, atau naik sekitar 73 persen. Sekitar 42,7 persen pengidap diabetes belum terdiagnosis, sehingga mereka tidak mendapatkan perawatan yang tepat dan berisiko mengalami komplikasi yang membahayakan jiwa.
Indonesia: Negara dengan Jumlah Pengidap Diabetes Tinggi
Indonesia menjadi salah satu negara dengan jumlah pengidap diabetes tertinggi. Menurut IDF Diabetes Atlas, pada tahun 2024 jumlah orang dengan diabetes di Indonesia mencapai 20,426.4 ribu orang (sekitar 20,4 juta jiwa). Prevalensi diabetes yang disesuaikan dengan umur adalah 11,3 persen, lebih tinggi dari rata-rata kawasan Asia Tenggara (10,8 persen). Hal ini menunjukkan bahwa lebih dari 1 dari 9 orang dewasa di Indonesia hidup dengan diabetes, dan jumlah ini kemungkinan akan meningkat seiring perubahan gaya hidup, pola makan, kurangnya aktivitas fisik, dan faktor genetik.
Sementara itu, proporsi orang dewasa (20-79 tahun) dengan diabetes yang belum terdiagnosis di Indonesia adalah sekitar 73,2 persen. Diagnosis dini menjadi kunci untuk mencegah atau menunda komplikasi serius. Peneliti IHME memperingatkan bahwa diabetes yang tidak terdiagnosis bisa berubah menjadi "epidemi senyap". Investasi dalam program skrining, terutama untuk populasi usia muda, dinilai sangat mendesak. Akses yang lebih baik terhadap obat dan perangkat pemantau glukosa juga menjadi kebutuhan penting.
Bahaya yang Tersembunyi dari Diabetes
Jika seseorang tidak menyadari dirinya memiliki diabetes, dia tidak akan mendapatkan pengobatan dan arahan gaya hidup dari dokter untuk mengendalikan penyakitnya. Makin lama diabetes tidak dikelola dan diobati, makin tinggi risiko mikrovaskular yang berbahaya. Risiko kesehatan dari diabetes bisa sangat merusak.
Gejala yang Perlu Diperhatikan
Beberapa gejala diabetes yang perlu diperhatikan antara lain: * Sering buang air kecil, terutama pada malam hari. * Rasa haus berlebihan. * Mudah lelah, terasa lebih lemah dari biasanya. * Berat badan turun tanpa sebab jelas. * Rasa gatal di area genital atau infeksi jamur (kandidiasis). * Luka atau goresan yang lebih lama sembuhnya. * Penglihatan kabur. * Nafsu makan meningkat.
Gejala-gejala di atas bisa dialami siapa saja, baik orang dewasa maupun anak-anak. Namun, beberapa gejala lebih sering muncul pada orang dengan diabetes tipe 1, dan biasanya berkembang dengan cepat. Perlu diketahui bahwa tidak semua orang mengalami gejala yang sama, dan bisa jadi gejala yang kamu alami berbeda dengan orang lain atau tidak tercantum dalam daftar di atas. Meski begitu, gejala paling umum yang dialami banyak orang dengan diabetes adalah: haus berlebihan, sering buang air kecil, mudah lelah, dan penurunan berat badan.
Mengalami beberapa gejala diabetes tidak serta-merta berarti kamu pasti memiliki kondisi ini. Namun, sebaiknya tetap menghubungi dokter untuk memastikan. Deteksi dan penanganan dini diabetes dapat menurunkan risiko berkembangnya komplikasi akibat diabetes.
Posting Komentar