Perhatikan! 4 Alasan Garansi Baterai Mobil Listrik Ditolak

Garansi Baterai Kendaraan Listrik: Pentingnya Memahami Ketentuan dan Cara Merawatnya
Garansi baterai menjadi salah satu faktor penting yang dipertimbangkan oleh konsumen sebelum membeli kendaraan listrik. Selain sebagai jaminan teknis, garansi juga mencerminkan kualitas baterai dan keandalan kendaraan dalam jangka panjang. Oleh karena itu, pemilik kendaraan listrik perlu memahami berbagai hal yang bisa menyebabkan garansi baterai hangus atau ditolak oleh dealer.
Salah satu contoh produsen kendaraan listrik yang menawarkan garansi baterai kompetitif adalah BYD, produsen asal Tiongkok. Meski demikian, ada ketentuan dan batasan tertentu yang perlu diketahui pengguna. Berdasarkan informasi dari situs resmi BYD, garansi baterai mobil listrik diberikan hingga 8 tahun atau 160.000 kilometer, tergantung mana yang tercapai lebih dahulu. Durasi ini didasarkan pada penelitian internal pabrikan mengenai siklus hidup baterai serta standar industri otomotif global.
Garansi baterai BYD mencakup penggantian atau perbaikan baterai akibat cacat produksi dan penurunan kapasitas yang melebihi ambang batas tertentu. Dalam praktiknya, jika baterai tidak lagi mampu menyimpan energi sesuai standar pabrikan, pemilik kendaraan berhak mendapatkan perbaikan atau penggantian tanpa biaya tambahan. Perlindungan ini mencakup seluruh komponen utama baterai, sehingga konsumen tidak perlu khawatir akan pengeluaran besar di tengah masa garansi. Dengan demikian, garansi memberikan kepastian bahwa kendaraan listrik tetap dapat beroperasi optimal selama masa pakai normal.
Penyebab Garansi Baterai Hangus
Meskipun garansi baterai memberikan perlindungan, beberapa hal bisa membuat garansi baterai hangus. Beberapa penyebab umum antara lain:
- Kesalahan penggunaan: Mengisi daya berlebihan (overcharging), sering membiarkan baterai kosong total, atau menggunakan charger yang tidak sesuai standar pabrikan.
- Modifikasi atau perbaikan di luar bengkel resmi: Membuka atau mengganti komponen baterai sendiri atau di bengkel non-resmi.
- Kerusakan akibat kecelakaan atau bencana alam: Misalnya tabrakan berat atau banjir yang merusak baterai.
- Kelalaian pemeliharaan: Tidak melakukan servis rutin atau mengabaikan peringatan sistem kendaraan terkait baterai.
Opsi Setelah Garansi Berakhir
Setelah masa garansi habis, pemilik kendaraan masih memiliki beberapa opsi untuk menjaga kondisi baterai:
- Perawatan rutin: Pengecekan kapasitas baterai, penggantian komponen minor, dan menjaga kondisi pengisian daya agar baterai tidak cepat aus.
- Mengganti baterai: Menggunakan unit baru atau rekondisi yang tersedia melalui layanan purnajual.
- Memanfaatkan program servis resmi: Mendapatkan penawaran penggantian baterai dengan harga yang kompetitif.
Tips Memperpanjang Umur Baterai
Beberapa praktik dapat membantu memperlambat degradasi baterai. Hindari pengisian penuh hingga 100% atau pengosongan total secara rutin, karena hal ini dapat memberikan tekanan kimia berlebih pada sel baterai. Gunakan mode pengisian lambat (slow charging) bila memungkinkan untuk menjaga suhu baterai tetap stabil.
Selain itu, hindari kendaraan terpapar suhu ekstrem, baik panas berlebihan maupun dingin ekstrem, karena dapat mempercepat kerusakan sel baterai. Praktik-praktik ini membantu menjaga kapasitas baterai, sehingga kendaraan tetap dapat menempuh jarak yang optimal dalam jangka panjang.
Dampak terhadap Nilai Jual Kembali
Garansi baterai dan kondisi fisik baterai memiliki pengaruh signifikan terhadap nilai jual kembali kendaraan listrik. Sisa masa garansi memberikan rasa aman bagi calon pembeli, sementara kondisi baterai, termasuk kapasitas tersisa, menentukan kemampuan kendaraan untuk digunakan sehari-hari. Dengan garansi yang jelas dan perawatan baterai yang tepat, pemilik kendaraan dapat mempertahankan nilai jual kembali lebih tinggi, sekaligus meningkatkan kepercayaan calon pembeli terhadap kendaraan listrik.
Posting Komentar