Perbedaan Ruam Campak dan Roseola yang Sering Disalahpahami!

Campak dan roseola adalah dua penyakit yang sering menyerang anak-anak. Meskipun keduanya memiliki gejala serupa seperti demam tinggi dan ruam, ada beberapa perbedaan penting yang membedakan keduanya. Memahami perbedaan ini sangat penting untuk mengetahui cara mengatasi dan mencegah kedua penyakit tersebut.
1. Definisi
Campak
Campak adalah infeksi virus yang sangat menular, menyebabkan ruam kulit di seluruh tubuh serta gejala mirip flu. Penyakit ini disebabkan oleh virus dari keluarga Paramyxoviridae dan genus Morbillivirus. Campak bisa menyerang siapa saja, meski paling umum terjadi pada anak-anak. Tidak ada pengobatan khusus untuk campak, tetapi penanganan utama melibatkan istirahat, minum banyak cairan, dan menjaga kebersihan agar tidak menyebar.
Roseola
Roseola adalah penyakit virus yang biasanya menyerang anak-anak usia antara 6 bulan hingga 2 tahun. Penyakit ini juga dikenal dengan nama lain seperti sixth disease, exanthem subitum, atau roseola infantum. Roseola ditandai dengan demam tinggi selama beberapa hari, diikuti dengan ruam yang muncul setelah demam mereda. Dua virus utama yang terkait dengan roseola adalah human herpesvirus (HHV) tipe 6 dan 7.
2. Perbedaan Tampilan Penyakit
Meskipun keduanya bisa terlihat mirip karena adanya ruam, ada perbedaan dalam bentuk dan perkembangan ruamnya.
Ruam Campak
Ruam campak biasanya berwarna merah-cokelat dan mulai muncul di wajah sebelum menyebar ke leher, batang tubuh, lengan, dan kaki. Ruam ini biasanya tidak gatal, tetapi bisa terdiri dari bintik-bintik merah yang saling bersatu saat menyebar. Anak-anak dengan campak biasanya tampak lemah dan tidak sehat.
Ruam Roseola
Ruam roseola berwarna merah jambu-merah dan biasanya muncul setelah demam mereda. Ruam ini mulai dari batang tubuh dan menyebar ke wajah, leher, lengan, dan kaki dalam waktu 24 jam. Ruam roseola biasanya tidak gatal dan berubah menjadi putih saat ditekan. Ruam ini biasanya hilang dalam waktu 1–2 hari.
3. Gejala Lain yang Menyertai
Selain demam dan ruam, kedua penyakit ini juga dapat disertai gejala tambahan:
Campak
Gejala lain yang muncul pada campak termasuk batuk, konjungtivitis (mata merah), hidung meler, dan bercak Koplik di mulut. Kebanyakan kasus campak tidak berbahaya, tetapi komplikasi seperti pneumonia, diare parah, dan kebutaan bisa terjadi jika tidak segera ditangani.
Roseola
Anak-anak dengan roseola biasanya mengalami demam tinggi yang bisa mencapai 40°C, konjungtivitis, pembengkakan mata, dan lemas. Beberapa anak juga bisa mengalami kejang akibat demam tinggi. Meskipun jarang, kejang demam bisa terjadi pada sekitar 15% anak dengan roseola.
4. Lama Penyakit Berlangsung
Campak
Gejala campak bisa bertahan hingga dua minggu setelah terinfeksi. Orang yang tidak mengalami komplikasi biasanya sembuh dalam seminggu setelah ruam muncul.
Roseola
Roseola biasanya lebih cepat sembuh. Demam berlangsung selama 3–5 hari, diikuti dengan ruam yang berlangsung sekitar dua hari.
5. Pengobatan
Kedua penyakit ini tidak memiliki pengobatan khusus. Penanganan utama melibatkan istirahat, minum banyak cairan, dan penggunaan obat pereda nyeri seperti parasetamol atau ibuprofen untuk mengendalikan demam.
Campak
WHO merekomendasikan suplemen vitamin A bagi orang yang kekurangan gizi atau memiliki sistem imun lemah. Vaksinasi adalah cara terbaik untuk mencegah campak.
Roseola
Pengobatan untuk roseola juga fokus pada istirahat dan cairan. Dokter biasanya tidak merekomendasikan aspirin untuk anak-anak karena risiko sindrom Reye.
Pentingnya Pemeriksaan Medis
Jika seseorang mengalami demam tinggi yang tidak kunjung turun atau gejala komplikasi seperti kejang demam, segera cari pertolongan medis. Meskipun campak dan roseola umumnya tidak berbahaya, komplikasi bisa terjadi jika tidak segera ditangani.
Campak dan roseola adalah penyakit yang sering menyerang anak-anak. Meskipun keduanya memiliki gejala serupa, perbedaan dalam perkembangan penyakit, warna ruam, dan durasi penyakit sangat penting untuk diketahui. Jika ada tanda-tanda kekhawatiran, segera konsultasikan ke dokter.
Posting Komentar