Tools:
Powered by AdinJava

Perbedaan Gejala Campak dan Alergi Kulit, Kenali Tanda-Tandanya

Table of Contents
Featured Image

Campak dan alergi kulit adalah dua kondisi yang sering kali menimbulkan kebingungan karena gejalanya bisa mirip. Namun, keduanya memiliki penyebab, gejala, dan pengobatan yang berbeda. Memahami perbedaan antara keduanya sangat penting untuk menentukan tindakan medis yang tepat.

Gejala Campak

Campak adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dalam keluarga paramyxovirus. Gejala campak biasanya muncul 7 hingga 14 hari setelah terpapar virus. Beberapa gejala umumnya meliputi:

  • Demam tinggi (dapat mencapai lebih dari 40 derajat Celsius)
  • Batuk
  • Hidung meler atau rinitis
  • Mata merah dan berair (konjungtivitis)

Dua hingga tiga hari setelah gejala pertama muncul, akan terlihat Koplik's spot—bercak putih keabuan dengan dasar merah di pipi bagian dalam. Ruam campak biasanya muncul 3 hingga 5 hari setelah gejala awal dan mulai dari belakang telinga, lalu menyebar ke seluruh tubuh. Ruam ini tidak disertai gatal-gatal dan dapat bertahan selama tiga hari atau lebih. Selain itu, bintik-bintik bisa menyatu saat menyebar dari kepala ke seluruh tubuh. Saat ruam muncul, demam bisa melonjak kembali hingga lebih dari 40 derajat Celsius.

Gejala Alergi Kulit

Alergi kulit bisa muncul dalam berbagai bentuk, seperti dermatitis atopik, dermatitis kontak alergi, urtikaria, dan angioedema. Gejala umum alergi kulit meliputi:

  • Ruam
  • Gatal-gatal
  • Kemerahan
  • Pembengkakan
  • Lepuhan
  • Sensasi terbakar
  • Kulit bersisik atau mengelupas
  • Kulit pecah-pecah

Reaksi alergi pada kulit biasanya tidak langsung terjadi setelah terpapar alergen. Dibutuhkan waktu beberapa jam hingga 10 hari sebelum gejala muncul. Bahkan dengan pengobatan, gejala bisa bertahan selama 2 hingga 4 minggu.

Penyebab Campak dan Alergi Kulit

Campak disebabkan oleh virus yang menular melalui kontak langsung atau udara. Virus ini menginfeksi saluran pernapasan dan menyebar ke seluruh tubuh, menyebabkan komplikasi serius. Sementara itu, alergi kulit disebabkan oleh berbagai alergen, seperti:

  • Poison ivy, poison oak, dan poison sumac
  • Nikel
  • Lateks atau karet
  • Pakaian
  • Pengawet
  • Wewangian
  • Obat-obatan
  • Sinar ultraviolet
  • Serangga
  • Serbuk sari
  • Bulu hewan peliharaan

Pengobatan Campak dan Alergi Kulit

Pengobatan campak tidak termasuk antivirus khusus. Fokus utamanya adalah memberikan kenyamanan dan mengatasi gejala, seperti istirahat dan pengobatan komplikasi. Vitamin A juga diberikan untuk mencegah kerusakan mata dan kebutaan. Antibiotik bisa diresepkan jika ada infeksi tambahan seperti pneumonia atau infeksi mata.

Sementara itu, pengobatan alergi kulit fokus pada penghindaran alergen dan penggunaan obat seperti antihistamin. Untuk reaksi parah, dokter mungkin meresepkan steroid sistemik. Pelembap seperti petroleum jelly juga digunakan untuk melindungi kulit yang teriritasi.

Kesimpulan

Campak biasanya menyebabkan demam tinggi dan ruam merah tanpa gatal, sementara alergi kulit biasanya disertai gatal dan respons terhadap obat antihistamin. Ruam alergi bisa kambuh jika pemicunya tidak dihindari. Dengan memahami perbedaan gejala dan penyebab keduanya, kita dapat lebih siap dalam menghadapi kondisi tersebut.

Posting Komentar