Penggemar Kol Goreng Wajib Tahu Bahayanya!

Bahaya Kol Goreng bagi Kesehatan yang Perlu Diketahui
Kol goreng sering menjadi pilihan lauk pendamping karena rasanya yang gurih dan teksturnya renyah. Sayuran ini memang kaya akan vitamin C, serat, serta antioksidan yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Namun, cara pengolahan dengan menggoreng justru bisa mengurangi kandungan gizi dalam kol. Proses pemanasan minyak pada suhu tinggi dapat merusak zat gizi mikro, terutama vitamin yang larut dalam air.
Konsumsi kol goreng secara berlebihan dapat menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan. Risiko muncul ketika pola makan didominasi oleh sayuran yang digoreng, sementara kebutuhan gizi seimbang dari sayuran segar tidak terpenuhi. Menurut ahli gizi, cara terbaik mengolah sayuran adalah dengan menggunakan prinsip pemaparan panas yang minimal dan penggunaan air yang tidak berlebih, seperti ditumis atau dikukus.
Menggoreng sayuran, terutama dengan teknik deep frying, menyebabkan air dalam sayuran menguap. Hal ini menciptakan rongga yang kemudian terisi oleh minyak goreng, sehingga menambah asupan lemak dan kalori ke dalam tubuh. Tanpa disadari, kita menambahkan lemak ekstra ke tubuh hanya karena ingin mendapatkan tekstur renyah dari sayur yang digoreng.
Selain meningkatkan kandungan lemak, proses penggorengan dengan suhu tinggi juga dapat memicu oksidasi lemak dalam minyak goreng. Oksidasi ini menghasilkan senyawa berbahaya, termasuk senyawa karsinogenik yang berpotensi meningkatkan risiko kanker jika dikonsumsi dalam jangka panjang. Meskipun kol goreng sebagai pelengkap pecel lele terasa nikmat dan menambah selera makan, perlu diingat bahwa sayuran sebaiknya diolah dengan cara yang lebih sehat.
Sayur tetap dapat memiliki tekstur renyah tanpa harus digoreng, yakni dengan cara mengukus atau menumis dengan waktu singkat dan sedikit air. Ahli gizi menekankan bahwa sayur yang digoreng memang enak, namun akan jauh lebih baik dan menyehatkan bila kita mengolahnya dengan teknik yang mempertahankan nilai gizinya.
Bahaya Kol Goreng yang Perlu Diperhatikan
Berikut ini adalah beberapa bahaya kol goreng bagi kesehatan yang penting untuk diketahui:
1. Meningkatkan Risiko Kanker
Kol goreng dapat menyebabkan kanker, terutama saat mengonsumsinya secara berlebihan. Hal ini bisa terjadi karena makanan goreng mengandung senyawa akrilamida yang bersifat karsinogenik. Berbagai riset membuktikan bahwa akrilamida dapat merusak DNA dan menyebabkan apoptosis atau kematian sel yang perlu Anda waspadai. Bahkan, kondisi ini juga memicu stres oksidatif dan peradangan yang dapat meningkatkan risiko kanker.
Untuk mengurangi risiko tersebut, cobalah mengolah kol dengan cara mengukus atau merebusnya. Olahan ini dapat menjaga kalori tetap rendah dan mempertahankan nutrisi penting dalam kol. Anda bisa mencincang kol atau kubis panggang dengan tambahan minyak zaitun, bawang putih cincang, dan lada hitam. Selain itu, Anda juga dapat menambahkan kol parut ke dalam salad atau sup ayam.
2. Meningkatkan Berat Badan
Kol goreng mengandung lebih banyak kalori daripada makanan yang tidak digoreng. Hal ini dapat meningkatkan berat badan dan memicu terjadinya obesitas. Penelitian membuktikan bahwa gorengan memiliki kandungan lemak trans yang dapat memengaruhi hormon yang mengatur nafsu makan dan penyimpanan lemak. Semakin banyak yang Anda konsumsi, semakin besar juga risikonya.
Berat badan berlebih atau obesitas muncul dengan BMI di atas 30. Tidak hanya mengonsumsi makanan yang digoreng, berat badan berlebih juga terpengaruhi oleh konsumsi obat-obatan tertentu, jarang berolahraga, dan kurang tidur.
3. Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung
Efek makan kol goreng yaitu dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Penelitian membuktikan bahwa semakin sering orang makan gorengan, semakin besar juga risiko terkena penyakit jantung atau kardiovaskular. Oleh sebab itu, sebaiknya hindari konsumsi kol goreng agar menjaga fungsi jantung tetap optimal. Anda bisa mengonsumsi buah dan sayur yang memiliki risiko lebih rendah.
Gejala penyakit jantung cenderung bervariasi, tergantung pada jenisnya. Misalnya, penyakit arteri koroner yang memengaruhi pembuluh darah utama yang memasok otot jantung. Gejalanya meliputi nyeri dada, sesak napas, dan sakit pada bagian leher. Selain makan kol goreng, kebiasaan merokok dan jarang berolahraga juga dapat meningkatkan faktor risiko penyakit jantung.
4. Memicu Diabetes
Diabetes termasuk kondisi umum yang menyerang semua kalangan usia, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Kondisi ini terjadi saat kadar gula darah (glukosa) di dalam tubuh terlalu tinggi. Penyebabnya karena pankreas tidak mampu memproduksi insulin dalam jumlah cukup atau tidak sama sekali. Kadar gula darah tinggi bisa menimbulkan sejumlah gejala, seperti sering buang air kecil, pandangan kabur, dan mudah merasa haus.
Terdapat studi yang melaporkan bahwa mengonsumsi makanan yang digoreng, seperti kol goreng mampu meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2. Bahkan, orang yang makan makanan cepat saji 2 kali dalam seminggu berisiko mengalami resistensi insulin lebih tinggi daripada mereka yang makan kurang dari sekali seminggu. Jika tidak mendapatkan pengobatan segera mungkin, gula darah tinggi bisa menyebabkan komplikasi akut dan jangka panjang.
Posting Komentar