Mercy Kuno BJ Habibie Dibeli RK, Mengapa Disebut 'Pagoda'?

Sejarah dan Keunikan Mercedes-Benz 280 SL yang Dikenal dengan Julukan 'Pagoda'
BJ Habibie, tokoh penting dalam sejarah Indonesia, tidak hanya dikenal sebagai ilmuwan dan pemimpin. Ia juga memiliki selera yang tinggi terhadap mobil klasik. Salah satu warisannya yang kini kembali menjadi sorotan adalah sebuah Mercedes-Benz 280 SL. Mobil ini kini diketahui telah dibeli oleh Ridwan Kamil, mantan Gubernur Jawa Barat. Namun, mengapa mobil ini disebut ‘Pagoda’? Apa makna di balik julukan tersebut?
Asal Usul Julukan ‘Pagoda’
Mercedes-Benz 280 SL termasuk dalam seri W113 yang pertama kali diperkenalkan pada Geneva Motor Show tahun 1963. Desain atap keras (hardtop) dari mobil ini memiliki bentuk cekung di bagian tengah, mirip dengan atap kuil-kuil tradisional Asia, khususnya pagoda di Tiongkok dan Jepang. Desain ini bukan hanya sekadar estetika. Bentuk atap melengkung ke dalam memberikan stabilitas struktural tambahan serta memudahkan akses masuk dan keluar kabin.
Kombinasi antara fungsi dan gaya inilah yang membuat mobil ini diberi julukan ‘Pagoda Roof’. Nama ini melekat hingga saat ini sebagai identitas ikonik dari model 280 SL.
Spesifikasi Teknis: Elegan dan Bertenaga
Mercedes-Benz 280 SL yang dimiliki BJ Habibie bukanlah mobil biasa. Ia merupakan roadster mewah yang menggabungkan performa, kenyamanan, dan desain klasik. Di balik kap mesinnya, mobil ini dilengkapi dengan:
- Mesin 2,8 liter inline-six (6 silinder segaris)
- Sistem injeksi bahan bakar yang canggih untuk zamannya
- Tenaga sekitar 170 horsepower
- Pilihan transmisi:
- Manual 4-percepatan
- Manual 5-percepatan ZF
- Otomatis 4-percepatan
Mobil ini dirancang untuk memberikan pengalaman berkendara yang halus namun responsif, cocok bagi para pecinta otomotif yang menghargai keanggunan dan kontrol.
Transaksi Kontroversial: Dibeli Ridwan Kamil
Pembelian mobil klasik BJ Habibie oleh Ridwan Kamil menimbulkan perhatian publik. Mobil ini ditawarkan dengan harga sekitar Rp2,6 miliar, namun RK hanya membayar setengahnya, yaitu Rp1,3 miliar. Pembelian dilakukan secara cicilan dan hingga kini belum lunas.
Putra BJ Habibie, Ilham Akbar Habibie, mengonfirmasi bahwa mobil tersebut memang dijual kepada RK, namun belum sepenuhnya berpindah tangan. Bahkan, saat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ingin menyita mobil tersebut sebagai bagian dari penyelidikan kasus dugaan korupsi, mobil itu masih berada di bengkel.
Keberadaan STNK yang masih atas nama BJ Habibie menambah bobot historis dan sentimental dari mobil ini. Bagi kolektor, nilai mobil ini sangat tinggi karena sifatnya yang langka dan unik.
Nilai Historis dan Koleksi
Mercedes-Benz 280 SL bukan hanya mobil klasik biasa. Ia menjadi simbol era keemasan otomotif Jerman dan menjadi incaran para kolektor global. Mobil ini pernah digunakan oleh tokoh-tokoh penting, tampil di film Hollywood, serta menjadi ikon gaya hidup kelas atas pada dekade 1960-an dan 1970-an.
Kepemilikan oleh BJ Habibie, seorang tokoh nasional yang dihormati, menambah nilai emosional dan sejarah dari kendaraan ini. Bagi Ridwan Kamil, membeli mobil ini bisa jadi bentuk penghormatan terhadap warisan intelektual dan gaya hidup sang Presiden ke-3 RI.
Lebih dari Sekadar Mobil
Julukan ‘Pagoda’ bukan hanya label estetika. Ia mencerminkan perpaduan antara desain arsitektur Asia dan inovasi otomotif Eropa, menjadikan Mercedes-Benz 280 SL sebagai simbol lintas budaya yang elegan dan fungsional.
Kisah mobil BJ Habibie yang kini dimiliki Ridwan Kamil membuka kembali bab sejarah otomotif Indonesia. Mobil ini juga menyoroti bagaimana benda-benda warisan bisa menjadi titik temu antara nostalgia, prestise, dan kontroversi.
Di balik bodi klasiknya, Mercy Pagoda menyimpan cerita panjang tentang teknologi, gaya, dan nilai yang tak lekang oleh waktu. Mobil ini bukan hanya kendaraan, tapi juga artefak sejarah yang terus bergulir di tengah dinamika zaman.
Posting Komentar