Tools:
Powered by AdinJava

Mengenal Kortisol dalam Tren Minum Kortisol

Table of Contents
Featured Image

Apa Itu Kortisol dan Bagaimana Pengaruhnya Terhadap Tubuh?

Kortisol sering disebut sebagai hormon stres, tetapi perannya dalam tubuh jauh lebih kompleks dari yang terlihat. Beberapa waktu terakhir, minuman khusus yang disebut "Cortisol cocktail" mulai ramai dibicarakan di media sosial. Minuman ini diklaim dapat membantu menurunkan kadar kortisol tinggi sekaligus mengurangi kelelahan adrenal. Namun, apa sebenarnya kortisol itu? Bagaimana cara kerjanya? Dan bagaimana mempertahankan keseimbangannya?

Apa Itu Hormon Kortisol?

Kortisol adalah hormon yang diproduksi oleh kelenjar adrenal, yaitu dua kelenjar kecil yang berada di atas kedua ginjal. Hormon ini bekerja bersama dengan hormon lain seperti adrenalin, hormon seks, dan aldosteron untuk menjaga keseimbangan garam dan tekanan darah. Produksi kortisol diatur oleh otak sebagai respons terhadap stres, baik itu stres fisik seperti kurang tidur atau cedera, maupun stres psikologis seperti tekanan pekerjaan atau kehilangan orang terdekat.

Kortisol memiliki peran penting dalam berbagai fungsi tubuh, termasuk pengaturan respons terhadap stres, penggunaan glukosa sebagai sumber energi, penekanan peradangan, serta pengendalian tekanan darah dan siklus tidur-bangun. Tubuh secara alami memproduksi kortisol dengan kadar yang berfluktuasi sepanjang hari, meningkat pada pagi hari untuk membantu kita bangun dan menurun di malam hari agar tubuh bisa istirahat.

Bagaimana Kortisol Bekerja?

Dalam situasi tertekan, tubuh akan melepaskan kortisol setelah hormon "fight or flight" seperti adrenalin dilepaskan. Kortisol kemudian merangsang hati untuk melepaskan glukosa ke darah, memberikan energi cepat agar tubuh tetap siaga. Selain itu, kortisol juga mengatur metabolisme dengan cara tubuh menggunakan gula sebagai sumber energi. Hormon ini menginstruksikan pankreas untuk menurunkan produksi insulin sementara meningkatkan produksi glucagon, sehingga kadar gula darah tetap tersedia.

Pada jangka pendek, kortisol bisa membantu memperkuat sistem imun dengan mengendalikan peradangan. Namun, jika kadar kortisol terus-menerus tinggi, tubuh bisa mengalami peradangan kronis yang justru melemahkan daya tahan tubuh. Kortisol juga memengaruhi tekanan darah, di mana kelebihan hormon ini bisa menyebabkan hipertensi, sedangkan kekurangannya bisa membuat tekanan darah rendah. Pola tidur pun sangat terpengaruh oleh kadar kortisol, karena biasanya kadar hormon ini rendah saat malam hari dan meningkat menjelang pagi untuk membantu tubuh terjaga.

Mekanisme Pengendalian Kortisol

Menurut Cleveland Clinic, produksi kortisol diatur oleh mekanisme yang rumit, melibatkan tiga organ utama: hipotalamus, kelenjar pituitari, dan kelenjar adrenal. Ketika kadar kortisol dalam darah turun, hipotalamus melepaskan hormon CRH (corticotropin-releasing hormone) yang memicu kelenjar pituitari untuk menghasilkan ACTH (adrenocorticotropic hormone). ACTH inilah yang mendorong kelenjar adrenal untuk menghasilkan kortisol. Agar kadar kortisol tetap sehat, ketiga organ ini harus bekerja secara selaras.

Ketidakseimbangan Kortisol

Kadar kortisol yang terlalu tinggi bisa menyebabkan sindrom Cushing, yang ditandai dengan penambahan berat badan pada wajah dan perut, lemak di punggung atas, tekanan darah tinggi, serta peningkatan kadar gula darah. Sebaliknya, kadar kortisol yang terlalu rendah dikenal sebagai insufisiensi adrenal. Kondisi ini bisa muncul akibat penyakit Addison, gangguan pada kelenjar pituitari, atau penghentian mendadak penggunaan obat kortikosteroid. Gejalanya antara lain kelelahan, penurunan berat badan, hilangnya nafsu makan, dan tekanan darah rendah.

Cara Menyeimbangkan Kortisol

Seseorang yang mengalami stres harian, kurang tidur, atau pola kerja malam bisa mengganggu kadar kortisol. Untuk menyeimbangkannya, beberapa langkah sederhana bisa dilakukan, seperti:

  • Tidur cukup
  • Berolahraga teratur
  • Melakukan latihan pernapasan
  • Menjaga hubungan sosial yang sehat
  • Menikmati kegiatan menyenangkan

Dengan menjaga keseimbangan kortisol, tubuh akan lebih mudah menghadapi tekanan dan menjaga kesehatan secara keseluruhan.

Posting Komentar