Tools:
Powered by AdinJava

Mengenal Konservasi Payudara: Cara Aman Mengatasi Kanker Tanpa Merusak Bentuk

Table of Contents
Featured Image

Konservasi Payudara sebagai Pilihan Pengobatan Kanker Payudara

Kanker payudara semakin meningkat jumlahnya di berbagai belahan dunia. Penyakit ini menjadi salah satu jenis kanker yang paling umum menyerang perempuan. Dalam pengobatannya, terdapat berbagai tindakan medis yang bisa dilakukan sesuai dengan jenis dan stadium kanker yang diderita. Salah satu tindakan tersebut adalah konservasi payudara.

Apa Itu Konservasi Payudara?

Konservasi payudara merupakan tindakan operasi yang bertujuan mengangkat kanker sambil mempertahankan sebagian besar jaringan payudara yang sehat. Dalam prosedur ini, biasanya beberapa jaringan sehat dan kelenjar getah bening di sekitar area kanker juga akan diangkat. Operasi ini sering disebut dengan istilah seperti lumpektomi, kuadrantektomi, mastektomi parsial, atau mastektomi segmental, tergantung pada seberapa banyak jaringan yang dikeluarkan.

Prosedur Konservasi Payudara

Selama operasi konservasi payudara, hanya bagian payudara yang terkena kanker yang akan diangkat. Sementara itu, benjolan kanker atau jaringan abnormal serta beberapa jaringan sehat di sekitarnya (margin) juga akan dikeluarkan. Ukuran dan lokasi kanker menentukan seberapa besar jaringan yang akan diangkat.

Dokter juga mungkin mengangkat beberapa kelenjar getah bening di bawah lengan untuk mengetahui apakah kanker telah menyebar ke area tersebut. Hal ini penting karena kanker payudara sering kali menyebar ke kelenjar getah bening, kemudian ke bagian tubuh lain.

Setelah operasi, pasien biasanya akan menjalani terapi radiasi. Terapi ini membantu mengurangi risiko kambuhnya kanker dengan menghancurkan sel-sel kanker yang mungkin masih tersisa. Dalam beberapa kasus, kemoterapi juga dapat diberikan setelah tindakan konservasi payudara.

Tidak Semua Pasien Bisa Melakukan Konservasi Payudara

Tidak semua perempuan dengan kanker payudara cocok menjalani konservasi payudara. Keputusan ini bergantung pada jenis dan stadium kanker, serta faktor-faktor lainnya. Studi menunjukkan bahwa perempuan yang menjalani operasi konservasi payudara dan diikuti dengan terapi radiasi memiliki tingkat kelangsungan hidup jangka panjang yang sama dengan mereka yang menjalani pengangkatan seluruh payudara.

Beberapa kondisi yang membuat konservasi payudara menjadi pilihan yang baik antara lain:

  • Khawatir kehilangan payudara
  • Bersedia menjalani terapi radiasi dan mampu menghadiri jadwal pemeriksaan
  • Belum pernah menjalani terapi radiasi atau operasi konservasi pada payudara
  • Hanya memiliki satu area kanker di payudara atau beberapa area dalam satu kuadran yang cukup berdekatan
  • Memiliki tumor berukuran kurang dari 5 sentimeter
  • Tidak sedang hamil
  • Tidak memiliki mutasi gen seperti BRCA atau ATM
  • Tidak memiliki penyakit jaringan ikat serius tertentu
  • Tidak memiliki kanker payudara inflamasi

Risiko Operasi Konservasi Payudara

Seperti operasi lainnya, konservasi payudara juga memiliki risiko. Beberapa komplikasi yang mungkin terjadi antara lain:

  • Pembengkakan payudara sementara
  • Perubahan ukuran dan bentuk payudara
  • Pengerasan akibat jaringan parut
  • Infeksi atau pendarahan pada luka
  • Pembengkakan lengan jika kelenjar getah bening diangkat
  • Cairan bening (seroma) pada luka setelah operasi

Risiko tambahan bisa muncul tergantung pada kondisi kesehatan spesifik pasien.

Operasi konservasi payudara menjadi alternatif yang layak dipertimbangkan bagi banyak perempuan dengan kanker stadium awal. Selain membantu menjaga bentuk payudara, prosedur ini juga memberikan peluang tingkat kelangsungan hidup yang baik. Jika Anda merasa cocok dengan opsi ini, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan rekomendasi terbaik.

Posting Komentar