Mengapa Jam Tangan Richard Mille Begitu Mahal?

Jam Tangan Richard Mille: Mengapa Harganya Bisa Mencapai Miliaran Rupiah?
Jam tangan merek Swiss, Richard Mille, kembali menjadi sorotan setelah terjadi insiden penjarahan di rumah seorang anggota DPR RI, Ahmad Sahroni, di Kelurahan Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara pada 30 Agustus 2025. Salah satu barang yang hilang adalah jam tangan Richard Mille RM 40-01, yang diperkirakan bernilai hingga Rp 11 miliar. Hal ini memicu pertanyaan mengapa jam tangan bisa memiliki harga yang sangat tinggi.
Kenapa Jam Tangan Bisa Mahal?
Richard Mille tidak hanya dikenal karena desainnya yang unik dan menarik, tetapi juga karena harganya yang mencapai miliaran rupiah. Banyak orang bertanya-tanya, siapa saja yang benar-benar membeli jam tangan dengan harga demikian? Jawabannya terletak pada berbagai faktor yang memengaruhi biaya produksi dan nilai merek.
Pertama, proses pembuatan jam tangan Richard Mille sangat rumit dan teknis. Merek ini berada dalam ranah haute horlogerie, atau jam tangan mewah, yang melibatkan desain avant-garde dan struktur terbuka (skeleton). Setiap komponen dibuat dengan presisi tinggi dan diproses secara manual oleh para ahli di Swiss. Teknik yang digunakan sangat kompleks, termasuk penggunaan bahan-bahan teknis dan desain yang mewah.
Faktor Waktu dan Biaya Produksi
Alex Mille, direktur komersial Richard Mille dan putra pendirinya, menjelaskan bahwa salah satu alasan utama harga mahal adalah waktu yang diperlukan untuk mengembangkan setiap model. "Kami tidak membatasi waktu yang dibutuhkan untuk mengembangkan sebuah jam tangan, dan ketika Anda melakukan semuanya di Swiss dengan orang-orang Swiss, setiap hari ada harganya," ujarnya.
Swiss dikenal memiliki perajin dan teknisi yang sangat terlatih. Namun, biaya hidup yang tinggi di sana membuat proses produksi menjadi lebih mahal. Selain itu, banyak elemen dari setiap jam tangan dikembangkan dari awal, bukan sekadar memodifikasi model yang sudah ada. Proses prototipe yang dilakukan beberapa kali menyebabkan pengembangan model membutuhkan waktu bertahun-tahun.
Keterbatasan Produksi dan Brand Image
Selain biaya produksi, harga jam tangan Richard Mille juga dipengaruhi oleh brand image dan keterbatasan jumlah produksi. Merek ini hanya memproduksi sekitar 5.000 jam tangan per tahun, dan hanya tersedia dalam 140 referensi. Jumlah yang terbatas ini memberikan kesan eksklusif, sehingga meningkatkan daya tarik bagi para kolektor.
Alex Mille sendiri tidak menggunakan jam tangan mereknya sendiri, karena ia lebih memprioritaskan kepuasan klien. "Stok kami kurang dari satu jam tangan per butik," katanya. Hal ini menunjukkan betapa langkanya jam tangan Richard Mille di pasaran.
Harga yang Fantastis
Harga jam tangan Richard Mille sangat bervariasi. Beberapa model diproduksi dalam jumlah terbatas dan bahkan dijual sebelum dirilis. Harga resmi beberapa model bisa mencapai lebih dari $1 juta atau sekitar Rp 16,5 miliar. Bahkan, beberapa jam tangan lelang bisa mencapai puluhan miliar rupiah.
Contohnya, Richard Mille RM 53-02 Sapphire Tourbillon terjual seharga $4,5 juta atau sekitar Rp 71 miliar pada Oktober 2023. Model ini membutuhkan lebih dari 1.000 jam pengerjaan yang cermat. Ada juga RM 38-02 Tourbillon Bubba Watson yang dijual $2 juta atau sekitar Rp 33 miliar, serta RM 56-02 Sapphire Tourbillon yang dijual $1,8 juta atau sekitar Rp 30 miliar.
Merek Lain yang Sama Mahal
Richard Mille bukan satu-satunya merek jam tangan mahal di dunia. Ada banyak merek lain seperti Patek Philippe, Audemars Piguet, Armin Strom, Biver, dan Greubel Forsey. Semua merek tersebut berasal dari Swiss dan memiliki reputasi serupa dalam hal kualitas dan harga.
Dengan kombinasi desain inovatif, proses produksi yang rumit, dan keterbatasan jumlah produksi, jam tangan Richard Mille tetap menjadi simbol kemewahan dan status sosial bagi pemiliknya.
Posting Komentar