Tools:
Powered by AdinJava

Mengapa GERD Sebabkan Jantung Berdebar? Ini Penjelasannya!

Table of Contents
Featured Image

Hubungan antara GERD dan Jantung Berdebar-debar

GERD, atau Gastroesophageal Reflux Disease, adalah kondisi di mana katup pada bagian bawah kerongkongan melemah sehingga menyebabkan asam lambung naik ke kerongkongan. Kondisi ini sering kali menimbulkan berbagai gejala seperti nyeri dada, sesak dada, hingga jantung berdebar kencang. Kehadiran gejala seperti palpitasi jantung bisa memicu kekhawatiran bagi penderitanya. Meski belum sepenuhnya diketahui apakah GERD secara langsung menyebabkan palpitasi, dua kondisi ini memiliki hubungan yang saling terkait.

Apa Saja Hubungan Antara GERD dan Palpitasi Jantung?

Berikut beberapa alasan mengapa GERD dapat menyebabkan jantung berdebar-debar:

  1. Disfungsi Saraf Otonom
    Saat GERD terjadi, asam lambung naik ke kerongkongan dan mengiritasi organ-organ sekitarnya. Hal ini bisa memengaruhi fungsi saraf otonom, yaitu saraf yang mengatur fungsi tubuh tanpa kesadaran, seperti detak jantung, pernapasan, dan pencernaan. Ketika saraf otonom terganggu, maka fungsi-fungsi tersebut juga bisa terganggu, termasuk detak jantung yang tidak normal.

  2. Keterlibatan Saraf Vagus
    Saraf vagus adalah saraf panjang yang menghubungkan otak, jantung, hingga sistem pencernaan. Saraf ini berperan dalam melambatkan detak jantung saat istirahat dan merangsang kontraksi usus. Ketika saraf vagus teriritasi akibat GERD, hal ini bisa memicu detak jantung yang cepat. Menurut penelitian, asam lambung yang naik ke kerongkongan bisa merangsang saraf vagus dan mengubah ritme jantung.

  3. GERD dan Fibrilasi Atrium
    Fibrilasi atrium adalah kondisi di mana jantung berdebar sangat cepat dan tidak teratur. Kerongkongan yang dekat dengan jantung bisa terkena iritasi akibat GERD, yang kemudian memengaruhi fungsi jantung. Penelitian dari jurnal World Journal of Gastroenterology tahun 2014 menunjukkan bahwa penderita GERD memiliki risiko lebih tinggi mengalami fibrilasi atrium dibandingkan orang tanpa GERD.

  4. Pemicu Bersama
    Ada banyak faktor yang bisa memicu baik GERD maupun palpitasi jantung. Contohnya makan berlebihan, alkohol, kafein, atau makanan pedas dan berlemak. Faktor-faktor ini bisa merelaksasi otot esofagus, menyebabkan GERD, dan juga memicu jantung berdebar.

  5. Stres dan Kecemasan
    Faktor psikologis seperti stres dan kecemasan bisa memicu jantung berdebar. Kecemasan meningkatkan produksi adrenalin, yang bisa menyebabkan palpitasi. Dalam kasus ini, bukan GERD yang menyebabkan palpitasi, tetapi rasa cemas itu sendiri.

Pentingnya Konsultasi dengan Dokter

Meski GERD bukan penyebab langsung jantung berdebar, kedua kondisi ini memiliki hubungan yang saling terkait. Jika seseorang mengalami gejala ini secara bersamaan, penting untuk berkonsultasi dengan dokter. Palpitasi bisa menjadi tanda masalah jantung yang serius, dan pengobatan yang tepat sangat diperlukan.

Beberapa artikel medis dan penelitian telah membahas hubungan antara GERD dan palpitasi jantung, termasuk studi dari jurnal World Journal of Gastroenterology serta laman Verywell Health, Healthline, dan Health Central. Mereka menyampaikan bahwa ada kemungkinan keterkaitan antara kedua kondisi ini, meskipun penyebab pastinya masih perlu diteliti lebih lanjut.

Posting Komentar