Kesehatan Gigi Indonesia Mengkhawatirkan, 43% Peserta CKG Alami Masalah

Kesehatan Gigi Masyarakat Indonesia Masih Memerlukan Perhatian Serius
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa dari sekitar 30 juta warga yang mengikuti program cek kesehatan gratis (CKG), sebanyak 43% di antaranya ditemukan memiliki permasalahan gigi. Hal ini menunjukkan bahwa kesehatan gigi masyarakat Indonesia masih memerlukan perhatian serius dan tindakan nyata.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Budi setelah menghadiri kegiatan bakti sosial bertajuk “Menuju Indonesia Bebas Karies” di SMPN 3 Parongpong, Desa Karyawangi, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, pada Jumat 12 September 2025. Dalam kesempatan tersebut, ia menjelaskan bahwa masalah gigi menjadi salah satu tantangan terbesar dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat.
“Gigi adalah bagian tubuh yang paling rentan mengalami masalah. Dari hasil cek kesehatan gratis yang telah mencapai hampir 30 juta warga, sekitar 43% mengalami masalah kesehatan gigi. Ini menunjukkan bahwa masyarakat kita masih kurang memperhatikan kesehatan giginya,” ujar Budi.
Menurutnya, masalah gigi tidak hanya berdampak pada kesehatan mulut, tetapi juga bisa menyebabkan risiko infeksi dan gangguan nutrisi yang berujung pada stunting, terutama pada anak-anak. “Perkembangan kesehatan anak-anak akan terganggu jika giginya tidak sehat. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan kesehatan gigi sejak dini,” tambahnya.
Budi menekankan bahwa pemerintah tidak dapat bekerja sendirian dalam mengatasi masalah ini. Ia menilai perlu adanya kolaborasi lintas sektor, seperti pengalaman saat pandemi COVID-19. “Kita harus bekerja sama dengan seluruh masyarakat. Pendekatan tidak hanya melalui program, tetapi juga membangun gerakan bersama. Media juga perlu menyampaikan informasi tentang pentingnya kesehatan gigi,” katanya.
Selain itu, Budi menegaskan pentingnya kampanye sikat gigi yang benar, yaitu minimal dua kali sehari, setelah sarapan pagi dan sebelum tidur malam. Ia berharap dengan edukasi sejak dini dan dukungan semua pihak, kualitas kesehatan gigi masyarakat Indonesia dapat meningkat, sehingga target “Indonesia Bebas Karies” dapat tercapai.
Program Cek Kesehatan Gratis Menjangkau 30 Juta Warga
Hingga saat ini, program CKG telah menjangkau sebanyak 30 juta warga di berbagai wilayah di Indonesia. Kementerian Kesehatan terus memperluas pelaksanaan CKG agar lebih banyak lagi masyarakat yang mendapat manfaatnya. Program ini merupakan gagasan Presiden Prabowo Subianto untuk memastikan kesehatan masyarakat di berbagai daerah.
“Presiden memerintahkan kami untuk memastikan jalannya program CKG bagi masyarakat. Program ini harus berjalan baik dan memberikan jaminan kesehatan bagi rakyat,” kata Budi.
Edukasi Kesehatan Gigi kepada Siswa Sekolah Dasar dan Menengah
Dalam acara bakti sosial tersebut, drg. Devya Linda, Sp. BMMF, FI SID, founder Devya Aesthetic Dental & Implant Center, memberikan edukasi kesehatan gigi kepada seribu siswa SD dan SMP di wilayah Parongpong. Rangkaian kegiatan meliputi sikat gigi massal, penyuluhan, pemeriksaan gratis, serta pengobatan sederhana bagi siswa yang membutuhkan. Selain itu, ia juga menyerahkan bantuan satu dental chair kepada Puskesmas Parongpong.
“Dengan gigi yang sehat, jiwa akan lebih sehat. Anak akan tumbuh percaya diri, semangat belajar, dan tidak terganggu aktivitasnya. Menuju Indonesia Bebas Karies harus dilakukan secara bersama-sama,” kata Devya.
Ia menambahkan, berdasarkan data Kementerian Kesehatan, karies masih menjadi penyakit tertinggi yang diderita masyarakat. “Kita tidak boleh berhenti menyuarakan pentingnya kesehatan gigi. Pemerintah juga konsisten memberi perhatian khusus terhadap persoalan ini,” ujarnya.
Penyebab Partisipasi Rendah di Jawa Barat
Sebelumnya, partisipasi warga Jawa Barat dalam program CKG terbilang rendah dan sempat tertinggal dibanding Jawa Tengah dan Jawa Timur. Pada Agustus lalu, berdasarkan data Kementerian Kesehatan, posisi Jawa Barat berada di peringkat enam nasional.
Untuk meningkatkan partisipasi, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat melakukan pendekatan khusus dengan mendatangi langsung pekerja pabrik yang dinilai kurang memanfaatkan layanan CKG di puskesmas. “Kami akan menjangkau langsung ke kawasan industri. Banyak pekerja yang sibuk sehingga tidak sempat memeriksakan diri. Dengan jumlah pabrik yang mencapai ribuan, ini menjadi target prioritas,” ungkap Kepala Dinkes Jabar Vini Adiani Dewi beberapa waktu lalu.
Sebagai langkah awal, Pemprov Jabar akan lebih dulu menyasar komunitas masyarakat, termasuk kelompok pengajian dan organisasi keagamaan yang telah menjalin kerja sama.
Posting Komentar