Tools:
Powered by AdinJava

Ini Dia Waktu yang Tepat untuk Mengetahui Jenis Kelamin Bayi

Table of Contents
Featured Image

AdinJava - Mengetahui jenis kelamin bayi dalam kandungan sering kali menjadi hal yang dinantikan oleh calon orang tua. 

Sebelumnya, banyak pasangan mengandalkan tebakan berdasarkan pengalaman atau gejala tertentu, meskipun cara ini tidak selalu akurat. 

Dengan perkembangan teknologi medis, kini ada berbagai metode yang bisa digunakan untuk mengetahui jenis kelamin bayi lebih awal.

Biasanya, kebanyakan orang harus menunggu hingga pemindaian anatomi, yang dilakukan antara minggu ke-18 hingga ke-22 kehamilan, untuk mengetahui jenis kelamin bayi secara pasti. 

Namun, dengan kemajuan teknologi, informasi ini juga bisa diperoleh sejak usia kehamilan 10 minggu hingga hari persalinan. 

Tingkat akurasi penentuan jenis kelamin meningkat seiring bertambahnya usia kehamilan, mulai dari 70,3 persen pada usia kehamilan 11 minggu hingga mencapai 100 persen pada usia kehamilan 13 minggu.

Cara Mengetahui Jenis Kelamin Bayi

Terdapat beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengetahui jenis kelamin bayi, dan masing-masing memiliki tingkat akurasi serta risiko yang berbeda. Berikut beberapa tes yang umum digunakan:

Fertilisasi In Vitro (IVF) dengan Seleksi Jenis Kelamin

Jika pasangan merencanakan program bayi tabung (IVF), ada opsi untuk memilih jenis kelamin bayi bersamaan dengan prosedur. 

IVF adalah proses di mana sel telur matang dipertemukan dengan sperma di luar tubuh, sehingga membentuk embrio yang kemudian ditanamkan kembali ke dalam rahim. 

Pemilihan jenis kelamin melalui IVF memiliki tingkat akurasi hingga 99 persen, namun hanya tersedia untuk pasangan yang menjalani program IVF.

Ultrasonografi (USG)

Ultrasonografi adalah tes pencitraan yang menggunakan gelombang suara untuk menghasilkan gambar organ dalam tubuh. 

Pada pertengahan masa kehamilan, USG level 2 biasanya dilakukan untuk memeriksa perkembangan janin dan ukuran tubuhnya. Selain itu, dokter juga bisa melihat alat kelamin bayi untuk menentukan jenis kelaminnya.

Non-Invasive Prenatal Test (NIPT)

NIPT adalah tes yang digunakan untuk memeriksa kondisi kromosom seperti sindrom Down. Tes ini bisa dilakukan sejak usia kehamilan 10 minggu dan tidak diagunkan sebagai diagnosis langsung, tetapi hanya sebagai skrining. 

Sampel darah ibu hamil dikirim ke laboratorium untuk dianalisis DNA janin. Selain itu, NIPT juga bisa digunakan untuk menentukan jenis kelamin bayi secara akurat.

Chorionic Villus Sampling (CVS)

CVS adalah tes genetik yang digunakan untuk mengidentifikasi sindrom Down. Tes ini mengambil sampel jaringan plasenta (chorionic villus) dan bisa dilakukan pada usia kehamilan 10 hingga 12 minggu. 

Karena CVS memberikan informasi genetik bayi, tes ini juga bisa menunjukkan jenis kelamin bayi. Namun, tes ini memiliki risiko seperti kram, pendarahan, atau keguguran.

Amniosentesis

Amniosentesis adalah tes yang digunakan untuk mendeteksi masalah perkembangan janin. Dokter mengumpulkan cairan ketuban dan mengujinya untuk mengetahui adanya kelainan kromosom. 

Tes ini biasanya dilakukan pada usia kehamilan 15 hingga 18 minggu. Meski akurat, amniosentesis memiliki risiko seperti keguguran atau persalinan prematur.

Tes Rumahan

Di pasar, terdapat berbagai alat prediksi jenis kelamin bayi yang dijual. Namun, belum ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa alat-alat ini akurat. Biasanya, tes ini menggunakan sampel darah atau urine, tetapi hasilnya hanya bersifat probabilitas.

Keputusan untuk Mengetahui Jenis Kelamin Bayi

Mengetahui jenis kelamin bayi bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan dan membantu dalam mempersiapkan diri untuk menyambut kelahiran. 

Namun, beberapa pasangan memilih untuk tidak mengetahuinya sampai bayi lahir ke dunia. Setiap pasangan memiliki alasan sendiri dalam memutuskan apakah ingin mengetahui jenis kelamin bayi atau tidak.

Posting Komentar