Tools:
Powered by AdinJava

Jepang Kuatkan Layanan Pasca Persalinan untuk Kurangi Kematian Ibu

Table of Contents
Featured Image

Inisiatif Jepang untuk Meningkatkan Layanan Pasca Persalinan

Jepang terus berupaya meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak dengan memperkuat layanan pasca persalinan. Langkah ini dilakukan guna mengurangi risiko kematian ibu akibat depresi pasca melahirkan, yang menjadi salah satu masalah serius di negara tersebut.

Menurut data dari Japan Society of Obstetricians and Gynaecologists dan Japan Suicide Countermeasures Promotion Centre, sekitar setengah dari kasus bunuh diri di Jepang terjadi setelah melahirkan. Dari total kasus antara tahun 2022 hingga 2023, sebanyak 66 persen di antaranya terkait dengan kondisi psikologis ibu pasca melahirkan. Faktor utama penyebabnya mencakup masalah keluarga dan gangguan kesehatan mental, terutama depresi pasca persalinan.

Depresi pasca persalinan memengaruhi sekitar 10 hingga 15 persen perempuan. Kondisi ini sering dipicu oleh ketidakseimbangan hormon dan faktor-faktor lain setelah melahirkan. Gejala seperti kecemasan, insomnia, atau kesulitan dalam merawat bayi bisa muncul dalam tiga bulan pertama setelah kelahiran. Hal ini membuat ibu sulit untuk menjalani kehidupan sehari-hari dan merawat bayi dengan baik.

"Masalah depresi pasca persalinan adalah bahwa selama periode ini, perempuan mudah terisolasi dan tidak ada yang menyadari bahwa mereka sedang berjuang," ujar Dr. Miho Takao, seorang dokter spesialis kesehatan perempuan.

Di Jepang, kebiasaan umum bagi perempuan adalah kembali ke rumah keluarga sebelum dan sesudah melahirkan. Namun, kunjungan ini sering kali hanya bersifat sementara. Banyak ibu juga tidak memiliki dukungan keluarga yang dapat diandalkan, sehingga menambah beban emosional mereka.

Layanan Pasca Persalinan yang Diperluas

Untuk mengatasi tantangan ini, pemerintah Jepang telah memperluas layanan pasca persalinan. Tujuan utamanya adalah untuk memberikan dukungan yang lebih baik kepada ibu agar dapat menghadapi masa transisi setelah melahirkan.

Badan Child and Families Agency sedang membangun Pusat Anak dan Keluarga yang bertujuan memberikan konsultasi dan dukungan bagi ibu hamil dan pasca melahirkan. Pusat ini direncanakan akan dibuka di seluruh negeri, termasuk setiap kota dan desa. Hingga Mei 2024, pusat layanan ini telah didirikan di separuh kotamadya di Jepang.

Fasilitas di pusat layanan ini tidak hanya menyediakan konsultasi prenatal dan postnatal, tetapi juga bantuan dalam pengasuhan anak dan rujukan ke layanan medis jika diperlukan. Pemerintah Jepang juga menekankan pentingnya memperluas layanan perawatan pasca persalinan sebagai bagian dari upaya mengurangi beban pada keluarga.

Peran Tenaga Profesional dalam Layanan Pasca Persalinan

Layanan perawatan pasca natal kini diperluas untuk memberikan dukungan fisik dan emosional kepada para ibu. Layanan ini akan dipimpin oleh bidan dan tenaga kesehatan profesional, bekerja sama dengan institusi medis setempat. Selain itu, pemerintah Jepang secara khusus meningkatkan anggaran perawatan pasca persalinan dari sekitar 5,72 miliar yen (Rp600 miliar) pada tahun 2023 menjadi 6,05 miliar yen (Rp670 miliar) pada tahun 2024.

Pemerintah pusat juga berupaya menghapus batasan keuangan untuk bantuan bagi pemerintah kota dan meningkatkan dukungan bagi fasilitas yang menyediakan perawatan bagi ibu yang membutuhkan. Ini merupakan langkah penting dalam mendukung kesejahteraan ibu dan anak di Jepang.

Partisipasi Perusahaan Swasta dalam Program Pasca Persalinan

Tidak hanya pemerintah, beberapa perusahaan swasta juga mulai berpartisipasi dalam program perawatan pasca persalinan. Misalnya, pada November 2023, perusahaan Shiseido meluncurkan program perawatan pasca persalinan untuk karyawan dengan anak di bawah tiga bulan. Dalam program ini, spesialis perawatan pasca persalinan terlatih mengunjungi rumah karyawan untuk membantu pekerjaan rumah tangga dan mengasuh anak. Mereka memberikan dukungan yang sangat dibutuhkan oleh orang tua di bulan-bulan pertama setelah kelahiran anak.

Inisiatif-inisiatif ini menunjukkan komitmen Jepang dalam memberikan dukungan yang lebih baik bagi ibu dan anak. Dengan pendekatan yang lebih holistik dan kolaboratif, diharapkan jumlah kasus depresi pasca persalinan dapat diminimalkan, serta meningkatkan kualitas hidup ibu dan keluarga.

Posting Komentar