Tools:
Powered by AdinJava

Ibu Hamil di Usia 58 Tahun via Bayi Tabung, Hebohkan Media Sosial

Table of Contents
Featured Image

Kehamilan di Usia 58 Tahun: Kisah Chan Lai-lai dan Risiko yang Harus Diperhatikan

Kehamilan di usia 50 tahun ke atas sering kali dianggap tidak masuk akal. Pada usia tersebut, seorang perempuan biasanya sudah memasuki masa menopause, sehingga kesuburannya berkurang. Namun, dengan perkembangan teknologi medis seperti bayi tabung, kemungkinan untuk memiliki anak tetap terbuka.

Chan Lai-lai, seorang perempuan asal Hong Kong, mengalami hal ini. Di usia 58 tahun, ia berhasil hamil anak kedua melalui proses bayi tabung. Proses ini memberinya kesempatan untuk menjadi ibu kembali setelah memiliki putri pertama. Kehamilannya berjalan lancar hingga akhirnya pada 22 Agustus 2025, ia melahirkan anak keduanya yang berjenis kelamin perempuan.

Dalam sebuah video yang diunggah di media sosial, suami Chan, Brian Wong Chak-fung, membagikan momen saat ia memotong tali pusar bayi barunya di ruang bersalin. Ia juga memperkenalkan bayi baru lahir itu kepada anak pertamanya yang berusia enam tahun. Video ini mendapat banyak respons positif dari netizen, termasuk ucapan selamat dan apresiasi terhadap perjuangan Chan dalam menjalani kehamilan di usia lanjut.

Alasan Memilih Bayi Tabung

Menurut laporan dari Channel News Asia, Chan dan suaminya memutuskan untuk memiliki anak kedua karena putri sulung mereka ingin memiliki saudara kandung. Setelah mengalami keguguran tahun lalu, Chan menjalani perawatan bayi tabung di Taiwan. Selama kehamilannya, ia mengalami beberapa kondisi kesehatan seperti eksim gestasional dan tekanan darah tinggi. Ia juga mengalami preeklamsia saat melahirkan.

Keringanan Biaya Program Bayi Tabung di Hong Kong

Chan dan Wong bukanlah satu-satunya pasangan yang memilih program bayi tabung. Banyak pasangan di Hong Kong memilih metode ini untuk mendapatkan kehamilan meski berusia lanjut. Hal ini didorong oleh kebijakan pemerintah yang membantu perempuan lanjut usia dalam proses kehamilan. Misalnya, pemerintah mengizinkan penyimpanan embrio selama yang diinginkan dan menawarkan keringanan pajak bagi pasangan yang menjalani perawatan bayi tabung.

Para ahli kebidanan dan ginekologi menyebutkan bahwa sekitar satu dari lima ibu hamil di Hong Kong berusia di atas 35 tahun, sementara satu dari 20 berusia di atas 40 tahun. Angka ini merupakan salah satu yang tertinggi di dunia.

Risiko Kehamilan di Atas Usia 40 Tahun

Meskipun kehamilan di atas usia 40 tahun bisa terjadi melalui program bayi tabung, risikonya tetap tinggi. Berikut beberapa risiko yang perlu diperhatikan:

  • Risiko keguguran meningkat hingga 40 persen pada usia 45 tahun ke atas.
  • Risiko lahir mati (stillbirth) tiga kali lipat lebih tinggi dibandingkan wanita di bawah 35 tahun.
  • Preeklamsia dapat menyebabkan komplikasi serius bagi ibu dan bayi jika tidak ditangani.
  • Diabetes gestasional dapat memengaruhi kesehatan ibu dan janin.
  • Hipertensi gestasional dapat berkembang selama kehamilan.
  • Operasi caesar lebih umum dilakukan pada ibu berusia 40 tahun atau lebih.
  • Sindrom Down meningkat seiring bertambahnya usia ibu.

Tips untuk Ibu Hamil di Atas Usia 40 Tahun

Jika ingin melakukan program kehamilan di atas usia 40 tahun, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter. Setelah dinyatakan hamil, ibu harus menjalani pemeriksaan rutin untuk mendeteksi potensi masalah kesehatan pada diri sendiri maupun janin.

Kisah Chan Lai-lai menunjukkan bahwa kehamilan di usia lanjut mungkin terjadi, namun memerlukan persiapan dan perhatian ekstra. Semoga informasi ini bermanfaat bagi para calon ibu yang ingin merencanakan kehamilan di usia yang lebih tua.

Posting Komentar