Tools:
Powered by AdinJava

Dosen Poltekkes Kemenkes Riau Tingkatkan Kemampuan Kader Kesehatan di Desa Ranah Singkuang

Table of Contents
Dosen Poltekkes Kemenkes Riau Tingkatkan Kemampuan Kader Kesehatan di Desa Ranah Singkuang

Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Dosen Poltekkes Kemenkes Riau di Desa Ranah Singkuang

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat merupakan salah satu bagian penting dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Selain tugas pendidikan dan penelitian, dosen juga memiliki tanggung jawab untuk berkontribusi dalam pemberdayaan masyarakat. Kali ini, tim dosen dari Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Riau melaksanakan kegiatan pengabdian di Desa Ranah Singkuang, Kecamatan Air Tiris, Kabupaten Kampar.

Tim yang terlibat dalam kegiatan ini terdiri dari Lailiyana, SKM, MKM (Jurusan Kebidanan) dan Ns. Magdalena, S.Kep, M.Kep (Jurusan Keperawatan), serta perwakilan mahasiswa. Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk pelatihan peningkatan kemampuan kader dalam deteksi dini dan rujukan kasus kehamilan risiko tinggi.

Waktu Pelaksanaan dan Persiapan Kegiatan

Untuk tahun 2025, kegiatan ini akan memakan waktu sekitar delapan bulan, mulai dari persiapan hingga evaluasi. Proses dimulai dari pengurusan izin, sosialisasi, pelatihan, pendampingan, hingga penyusunan laporan. Semua tahapan ini akan dilakukan mulai dari bulan Maret hingga Oktober nanti.

Target Sasaran dan Pentingnya Deteksi Dini

Sasaran utama kegiatan adalah kader Posyandu Desa Ranah Singkuang yang berjumlah 16 orang. Deteksi dini kehamilan risiko tinggi sangat penting dilakukan selama pelayanan antenatal. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya masalah atau komplikasi yang bisa membahayakan jiwa ibu maupun janin.

Deteksi dini dapat dilakukan dengan menggunakan Kartu Skor Puji Rochyati (KSPR). Alat ini mudah digunakan bahkan oleh kader kesehatan tanpa harus memerlukan bantuan tenaga medis. Beberapa faktor risiko dapat dinilai melalui anamnesis, yaitu tanya jawab langsung dengan ibu hamil.

Peran Kader dalam Program Kesehatan Ibu dan Anak

Peran kader kesehatan dalam program kesehatan ibu dan anak sangat penting. Mereka menjadi perpanjangan tangan tenaga kesehatan dan wujud partisipasi masyarakat dalam pemberdayaan. Beberapa peran kader antara lain:

  • Melakukan deteksi dini terhadap kondisi ibu hamil.
  • Memberikan informasi mengenai masalah kesehatan ibu dan bayi.
  • Menjadi penggerak bagi kelompok atau organisasi masyarakat di sekitarnya.
  • Memotivasi ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan kehamilan di fasilitas kesehatan.

Selain itu, kader juga bertindak sebagai penghubung antara masyarakat dan pusat kesehatan. Oleh karena itu, upaya awal yang bisa dilakukan oleh kader adalah mendeteksi dini kasus kehamilan risiko tinggi di desa, lalu mengarahkan ke sistem rujukan ke tenaga medis setempat seperti bidan, perawat, atau dokter.

Pelatihan dan Pendampingan KSPR

Dalam pelatihan yang dilakukan di Desa Ranah Singkuang, kader diberikan materi tentang kehamilan risiko tinggi dan cara menggunakan alat skrining KSPR. Selain itu, mereka juga diajarkan praktik langsung pengisian KSPR pada ibu hamil. Pelatihan ini dilengkapi dengan pendampingan saat kegiatan kelas ibu hamil.

Fasilitasi Alat untuk Keberlanjutan Kegiatan

Untuk memastikan keberlanjutan kegiatan deteksi dini dan rujukan kasus kehamilan risiko tinggi, kader posyandu difasilitasi alat-alat seperti tensimeter digital, alat pengukur tinggi dan berat badan, serta kartu KSPR. Alat-alat ini menjadi investasi mitra yang dipercayakan kepada kader.

Harapan dan Tujuan Kegiatan

Melalui kegiatan pengabdian masyarakat ini, diharapkan kapasitas kader dalam deteksi dini risiko tinggi pada ibu hamil meningkat. Dengan demikian, kader sebagai perpanjangan tangan tenaga kesehatan dapat memberikan nasihat atau rujukan sesuai dengan skor KSPR. Ini menjadi salah satu upaya penting dalam mencegah kesakitan dan kematian ibu dan bayi.

Posting Komentar