Dalang Pembunuhan Kepala Cabang BRI Terbongkar, Punya Bisnis Aplikasi Bimbel dan Teknologi

Kasus Pembunuhan Kepala Cabang BRI yang Melibatkan Pebisnis Teknologi
Kasus pembunuhan terhadap Muhammad Ilham Pradipta, Kepala Cabang BRI Cempaka Putih, kini menjadi perhatian publik. Penangkapan pelaku utama, Dwi Hartono (DH), seorang pebisnis yang memiliki perusahaan di bidang teknologi dan pendidikan, menambah daftar panjang kasus kriminal yang melibatkan tokoh dengan latar belakang tak terduga.
Dwi Hartono, Pebisnis Teknologi yang Jadi Tersangka
Polisi menetapkan Dwi Hartono bersama tiga rekannya, YJ, C, dan AA, sebagai tersangka dalam kasus penculikan dan pembunuhan terhadap Ilham. DH dikenal sebagai pemilik dua perusahaan, yaitu PT Hartono Mandiri Makmur dan PT Digitalisasi Aplikasi Indonesia (DAI) dengan platform bimbingan belajar online bernama Guruku.
Perusahaan tersebut beroperasi dari rumah mewahnya di Kompleks Kota Wisata, Gunung Putri, Bogor. Logo Guruku bahkan terpampang jelas di depan kediamannya. Menurut informasi dari tetangga, rumah tersebut sering dikunjungi tamu bisnis dan karyawan yang bekerja untuk DH.
Guruku, Aplikasi Pendidikan Buatan Tersangka
Platform Guruku menyediakan layanan pendidikan nonformal, termasuk bimbingan belajar bagi pelajar, pelatihan guru, serta program pembelajaran bisnis untuk UMKM. Selain itu, PT Hartono Mandiri Makmur milik DH bergerak di bidang pengembangan perangkat lunak dan aplikasi. Namun, salah satu situs terkait usahanya disebut tidak dapat diakses lagi sejak kabar penangkapannya tersebar.
Seorang rekan DH, Dwi Tanto, mengaku kaget mendengar bahwa DH terlibat dalam kasus pembunuhan. Ia menyebut DH kerap membicarakan bisnis pendidikannya dan jarang terlihat terlibat dalam masalah pribadi. Tanto sempat datang ke rumah DH untuk memastikan kabar tersebut, namun menurut asisten rumah tangga, DH sedang berada di luar kota pada saat itu.
Penangkapan Para Pelaku
Penangkapan DH dan kelompoknya dilakukan oleh Subdit Jatanras Polda Metro Jaya pada 23 Agustus 2025 di Solo, Jawa Tengah. Sementara itu, pelaku berinisial C berhasil ditangkap sehari kemudian di kawasan Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara.
Sebelumnya, polisi juga sudah mengamankan empat orang eksekutor penculikan. Mereka ditangkap di beberapa lokasi, antara lain Jakarta Pusat dan NTT. Salah satu pelaku bahkan ditangkap di bandara saat hendak melarikan diri keluar daerah.
Kronologi Penculikan dan Pembunuhan
Muhammad Ilham Pradipta diculik pada 20 Agustus 2025 di area parkir kantor pusat PT Lotte Mart Indonesia, Ciracas, Jakarta Timur. Esok harinya, ia ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan. Tangan dan kakinya terikat, sementara bagian wajah dililit lakban. Fakta ini memperkuat dugaan bahwa penculikan sudah direncanakan secara matang oleh para pelaku.
Motif dan Gaya Hidup Tersangka
Meski motif pembunuhan masih dalam penyelidikan, sejumlah dugaan mengarah pada persoalan bisnis dan utang. Dwi Hartono dikenal memiliki gaya hidup mewah dengan kepemilikan rumah besar dan usaha yang cukup dikenal di kalangan pengusaha pendidikan digital.
Namun, informasi menyebutkan bahwa bisnisnya belakangan mulai mengalami masalah keuangan. Hal ini kemungkinan menjadi salah satu latar belakang mengapa ia terjerat dalam kasus kriminal besar. Aparat kepolisian menegaskan bahwa penyidikan masih berjalan untuk mengungkap sepenuhnya motif dan aktor lain yang mungkin terlibat.
Dampak Kasus Bagi Dunia Pendidikan Digital
Terungkapnya nama besar Guruku dalam kasus ini membuat sejumlah pihak khawatir akan citra dunia pendidikan digital di Indonesia. Beberapa pengamat menilai bahwa kasus kriminal yang menyeret pemilik aplikasi pendidikan bisa merusak kepercayaan publik. Meskipun demikian, layanan bimbingan belajar online tersebut diyakini masih beroperasi, meskipun aktivitasnya menurun sejak penangkapan sang pendiri.
Posting Komentar