Tools:
Powered by AdinJava

Berapa Lama Manusia Bisa Hidup Tanpa Makan? Ini Fakta Ilmiahnya

Table of Contents
Featured Image

Mekanisme Tubuh Manusia Saat Tidak Mendapat Asupan Makanan

Setiap orang pasti membutuhkan makanan sebagai sumber energi untuk menjalani aktivitas sehari-hari. Namun, pernahkah kamu bertanya-tanya berapa lama manusia bisa bertahan tanpa makan sebelum tubuh kehilangan kemampuan untuk hidup secara normal? Pertanyaan ini tidak hanya menarik dari sudut pandang ilmiah, tetapi juga relevan dalam memahami batas kemampuan tubuh manusia dalam kondisi ekstrem.

Tubuh manusia memiliki mekanisme bertahan hidup yang cukup kompleks ketika tidak mendapatkan asupan makanan. Proses adaptasi biologis mulai terjadi sejak hari pertama kelaparan hingga berminggu-minggu kemudian. Berikut penjelasan lebih dalam mengenai bagaimana tubuh manusia menghadapi situasi tanpa makanan dan faktor-faktor yang memengaruhi lamanya seseorang bisa bertahan.

1. Tubuh Mulai Menggunakan Cadangan Energi Sejak Hari Pertama

Saat seseorang berhenti makan, tubuh tidak langsung mengalami kerusakan besar. Pada 24 jam pertama, energi masih dapat diambil dari cadangan glikogen yang tersimpan di hati dan otot. Glikogen ini dipecah menjadi glukosa, lalu disalurkan ke seluruh sel tubuh agar tetap berfungsi. Proses ini memungkinkan kamu tetap bisa beraktivitas meski tidak ada asupan kalori baru yang masuk.

Namun, cadangan glikogen tersebut jumlahnya sangat terbatas dan biasanya hanya cukup untuk kebutuhan sehari penuh. Setelah habis, tubuh mulai mencari alternatif sumber energi lain. Pada tahap ini, rasa lapar yang kuat biasanya muncul, tubuh terasa lemah, dan konsentrasi menurun karena otak kekurangan pasokan glukosa. Inilah awal dari mekanisme kelaparan yang lebih serius.

2. Lemak Tubuh Menjadi Bahan Bakar Utama Saat Kelaparan

Setelah cadangan glikogen habis, tubuh beralih pada simpanan lemak untuk menghasilkan energi. Proses ini disebut ketosis, saat lemak dipecah menjadi keton agar otak dan organ vital tetap bisa bekerja. Pada fase ini, berat badan biasanya mulai menurun cukup drastis, terutama karena air tubuh juga berkurang. Perubahan metabolisme ini merupakan strategi alami agar energi bisa dihemat selama mungkin.

Lemak tubuh sebenarnya dapat menopang kebutuhan energi selama berminggu-minggu tergantung pada jumlah cadangan yang dimiliki. Orang dengan persentase lemak tubuh lebih tinggi bisa bertahan lebih lama dibandingkan mereka yang kurus. Namun, kondisi kesehatan, aktivitas fisik, dan lingkungan juga sangat berperan dalam menentukan berapa lama proses ini bisa berlangsung tanpa menimbulkan kerusakan fatal pada organ.

3. Organ Vital Terancam Ketika Lemak Sudah Habis

Saat seluruh cadangan lemak benar-benar terkuras, tubuh tidak memiliki pilihan lain selain memecah jaringan otot. Protein otot diubah menjadi energi, tetapi proses ini hanya solusi sementara karena otot berfungsi penting bagi pergerakan sekaligus metabolisme tubuh. Kehilangan otot dalam jumlah besar bisa menyebabkan kelemahan ekstrem hingga kegagalan organ.

Jika situasi ini berlanjut selama berminggu-minggu, risiko kematian meningkat drastis. Rata-rata manusia tanpa asupan makanan bisa bertahan antara 1–2 bulan, terutama bila masih ada akses air. Namun, tanpa makanan dan air sekaligus, tubuh hanya mampu bertahan sekitar 1 minggu. Faktor usia, jenis kelamin, dan cadangan energi bawaan sejak awal juga memengaruhi rentang waktu tersebut.

Pertanyaan tentang berapa lama manusia bertahan tanpa makan memang memiliki jawaban yang bervariasi, tergantung kondisi tubuh dan lingkungan. Tubuh mampu bertahan sekitar beberapa minggu hingga 2 bulan jika masih ada air, tetapi hanya sekitar 1 minggu tanpa makanan dan minuman sekaligus. Fakta ini menunjukkan betapa pentingnya menjaga asupan gizi dan cairan agar tubuh bisa tetap hidup dan berfungsi optimal.

Posting Komentar