BAB Anak Berlendir: Apakah Normal? Ini Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Masalah BAB Berlendir pada Anak: Apa yang Perlu Diketahui?
Masalah buang air besar (BAB) anak yang berlendir tidak boleh diabaikan begitu saja. Kondisi ini bisa menjadi tanda adanya gangguan pada sistem pencernaan, terutama jika lendir semakin banyak dan tidak kunjung membaik.
Hal ini bisa mengindikasikan adanya penyakit radang usus atau kondisi kesehatan lainnya. Oleh karena itu, penting bagi para orang tua untuk selalu memperhatikan kualitas asupan anak dan segera berkonsultasi dengan dokter jika menemukan kondisi ini.
Fungsi Lendir dalam Tubuh
Lendir di dalam tubuh memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan saluran cerna. Fungsi lendir meliputi melindungi tubuh dari bakteri, enzim pencernaan, dan racun lainnya.
Selain itu, lendir juga berfungsi sebagai pelumas alami yang membantu feses agar lebih mudah keluar. Namun, dalam kondisi normal, BAB biasanya tidak menghasilkan banyak lendir.
Jika feses tampak memiliki lendir yang sangat terlihat, hal ini bisa menjadi tanda adanya kondisi kesehatan lain seperti infeksi.
Tanda-Tanda yang Perlu Diperhatikan
Beberapa tanda yang perlu diperhatikan antara lain:
- Jumlah lendir meningkat
- Terdapat darah atau nanah dalam tinja
- Disertai keluhan seperti sakit perut atau kembung
- Perubahan mendadak dalam frekuensi, konsistensi, atau warna tinja
Penyebab BAB Berlendir
Ada beberapa kemungkinan penyebab BAB berlendir, antara lain:
-
Penyakit Crohn
Penyakit Crohn adalah kondisi jangka panjang yang menyebabkan peradangan pada saluran pencernaan. Salah satu gejala khasnya adalah adanya lendir, nanah, atau darah dalam tinja. Gejala lain termasuk diare, perdarahan rektum, kram perut, konstipasi, dan rasa ingin segera buang air besar. -
Infeksi
Infeksi bakteri, virus, atau parasit dapat mengubah proses pencernaan di usus, sehingga menyebabkan keluarnya lendir bersama tinja. Kondisi ini sering disertai diare. -
Sindrom Iritasi Usus Besar (IBS)
Salah satu gejala dari IBS adalah adanya lendir berwarna putih pada feses. Gejala lain mencakup sakit perut dan perubahan pola buang air besar seperti konstipasi atau diare. -
Diare
Lendir pada BAB umumnya lebih mudah terlihat pada feses yang encer. Pada bayi yang sering memiliki feses encer, mungkin sulit membedakan apakah itu diare atau bukan. Tanda-tanda diare antara lain buang air besar lebih sering, anak tampak kesakitan, dan kurangnya frekuensi buang air kecil. -
Alergi dan Sensitivitas Makanan
Alergi dan sensitivitas makanan juga bisa menjadi pemicu diare atau munculnya lendir pada BAB anak. Perubahan pola makan ibu menyusui atau bahan dalam susu formula bisa memengaruhi kondisi ini.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika hanya ada sedikit lendir pada tinja anak, biasanya aman untuk tetap memantau kondisi tersebut. Namun, sebaiknya segera membawa anak ke dokter jika anak memiliki kondisi berikut:
- Memiliki banyak lendir dalam tinjanya
- Mengalami gejala lain seperti diare, demam, atau nyeri
- Bayi lahir prematur atau berusia di bawah 3 bulan
- Memiliki sistem imun lemah akibat penyakit atau penggunaan obat-obatan tertentu
Untuk bayi, segera bawa ke fasilitas kesehatan jika memiliki tanda-tanda darurat seperti:
- Banyak darah dalam tinja
- Tinja berwarna putih dan terlihat kesakitan
- Tanda dehidrasi seperti bibir kering, mata cekung, atau jarang buang air kecil
- Tidak mau makan atau menyusu
Cara Mengatasi BAB Berlendir
Cara mengatasi BAB berlendir bergantung pada diagnosis dan penyebab utamanya. Beberapa langkah yang bisa dilakukan antara lain:
-
Cukupi Kebutuhan Cairan Anak
BAB berlendir sering disertai diare, yang bisa menyebabkan kehilangan cairan dan elektrolit. Pastikan kebutuhan cairan anak terpenuhi, termasuk dari ASI, air putih, atau oralit. -
Perhatikan Pola Makan Anak
Pastikan anak mendapatkan cukup makanan berserat seperti buah, sayur, dan biji-bijian. Probiotik seperti yoghurt dapat membantu menjaga keseimbangan mikrobiota usus. Hindari makanan berlemak atau berminyak yang bisa memperburuk gejala. -
Pemberian Antibiotik
Jika BAB berlendir disebabkan oleh infeksi bakteri, dokter mungkin akan meresepkan antibiotik sesuai kebutuhan anak. -
Segera Cek ke Dokter jika Gejala Berlanjut
Jangan tunda untuk berkonsultasi dengan dokter jika gejala menetap lebih dari 2–3 hari atau disertai kondisi lain seperti demam tinggi, muntah, atau darah dalam tinja. -
Jaga Kebersihan Makanan dan Lingkungan
Infeksi usus bisa menjadi penyebab BAB berlendir. Pastikan anak dibiasakan mencuci tangan sebelum makan dan hindari makanan yang tidak higienis.
Menjaga kebersihan diri dan lingkungan sangat penting untuk mencegah infeksi saluran cerna anak. Selain itu, pemberian makanan bergizi seimbang juga dapat membantu pemulihan dan pertumbuhan optimal saat anak sakit.
Posting Komentar