Tools:
Powered by AdinJava

Apakah Etilen Oksida Bisa Sebabkan Kanker?

Table of Contents
Featured Image

Apa Itu Etilen Oksida dan Bahayanya Bagi Kesehatan

Etilen oksida (EtO) adalah senyawa kimia yang sering digunakan dalam berbagai industri. Meskipun memiliki manfaat penting, penelitian menunjukkan bahwa paparan jangka panjang terhadap zat ini dapat menyebabkan risiko kesehatan yang serius, termasuk potensi memicu kanker. Oleh karena itu, etilen oksida menjadi perhatian khusus dari berbagai lembaga kesehatan.

Penggunaan Etilen Oksida dalam Industri

Etilen oksida diproduksi dalam jumlah besar di seluruh dunia. Zat ini umumnya digunakan sebagai bahan antara dalam produksi berbagai produk, seperti etilen glikol yang digunakan sebagai cairan pendingin, tekstil, detergen, busa poliuretan, pelarut, obat-obatan, dan perekat. Dalam jumlah lebih kecil, etilen oksida juga digunakan sebagai fumigan untuk sterilisasi bahan makanan tertentu, seperti rempah-rempah, serta alat medis di rumah sakit.

Selain itu, etilen oksida juga digunakan untuk sterilisasi peralatan plastik yang tidak dapat disterilkan dengan uap panas. Namun, penggunaannya harus dilakukan dengan hati-hati karena sifatnya yang mudah terbakar dan sangat reaktif.

Risiko Kesehatan Akibat Paparan Etilen Oksida

Paparan singkat terhadap etilen oksida dapat menyebabkan iritasi saluran pernapasan, sakit kepala, mual, muntah, diare, sesak napas, dan bahkan sianosis akibat kekurangan oksigen. Jika paparan terjadi dalam jangka panjang, risikonya semakin serius.

Berdasarkan penelitian, etilen oksida dikaitkan dengan kanker, gangguan sistem reproduksi, perubahan genetik, kerusakan saraf, serta reaksi sensitisasi. Jenis kanker yang sering dilaporkan berkaitan dengan paparan etilen oksida antara lain limfoma, leukemia, kanker lambung, dan kanker payudara.

Sumber Paparan Etilen Oksida

Sumber utama emisi etilen oksida ke udara berasal dari pelepasan yang tidak terkontrol di lingkungan industri atau pembuangan bersama gas lain. Selain itu, zat ini juga bisa terlepas ke udara melalui penggunaannya sebagai sterilan pada peralatan medis atau bahan komoditas yang difumigasi.

Masyarakat umum dapat terpapar etilen oksida melalui udara yang tercemar atau kebiasaan merokok, baik sebagai perokok aktif maupun pasif. Kelompok tertentu seperti pekerja di pabrik etilen oksida, teknisi sterilisasi, dan pekerja fumigasi memiliki risiko paparan yang lebih tinggi.

Penelitian tentang Potensi Karsinogenik Etilen Oksida

Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (EPA) menyatakan bahwa etilen oksida bersifat karsinogenik bagi manusia melalui jalur paparan inhalasi. Hasil uji coba pada hewan menunjukkan bahwa paparan etilen oksida melalui inhalasi dapat memicu kanker limfoid dan berbagai jenis tumor, termasuk pada otak, paru-paru, jaringan ikat, rahim, dan kelenjar susu.

EPA menggunakan model matematika untuk memperkirakan risiko kanker. Estimasi tersebut menunjukkan bahwa paparan sepanjang hidup terhadap konsentrasi etilen oksida yang rendah tetap meningkatkan risiko kanker secara teoretis. Misalnya, jika seseorang menghirup udara dengan konsentrasi 2 × 10⁻⁴ mikrogram per meter kubik (µg/m³), risiko tambahan kanker tidak lebih dari satu banding sejuta. Pada konsentrasi yang lebih tinggi, risiko kanker meningkat signifikan.

Kesimpulan

Meskipun etilen oksida memiliki peran penting dalam berbagai industri dan medis, dampak kesehatannya membuat zat ini perlu diawasi ketat. Masyarakat harus waspada terhadap paparan yang tidak terkontrol, terutama di lingkungan kerja dan lingkungan sekitar. Penelitian dan regulasi yang terus dilakukan akan membantu mengurangi risiko kesehatan yang mungkin timbul akibat paparan etilen oksida.

Posting Komentar