9 Alasan Kamu Berkeringat Berlebihan, Nomor 7 Membuat Banyak Orang Terkejut!

Keringat Berlebihan: Apa yang Perlu Diketahui?
Apakah kamu pernah mengalami kondisi di mana tubuh terus berkeringat meskipun tidak sedang berolahraga atau berada di cuaca panas? Keringat merupakan mekanisme alami tubuh untuk menjaga suhu tubuh tetap stabil. Namun, jika keringat keluar dalam jumlah yang berlebihan tanpa pemicu jelas, hal ini bisa menjadi tanda adanya faktor lain yang perlu diperhatikan.
Banyak orang mengira bahwa keringat berlebih hanya disebabkan oleh aktivitas fisik atau lingkungan yang panas. Padahal, ada banyak penyebab lain yang bisa memicu produksi keringat berlebihan, baik dari segi medis maupun gaya hidup. Beberapa faktor ini sering kali diabaikan, padahal bisa menjadi sinyal penting terkait kesehatan tubuh.
Berapa Banyak Keringat yang Dianggap Terlalu Berlebihan?
Menurut informasi yang tersedia, sulit untuk menentukan jumlah keringat yang dianggap berlebihan setiap hari. Namun, rata-rata seseorang bisa menghasilkan sekitar 500 ml keringat per hari. Keringat memiliki fungsi penting seperti mengatur suhu tubuh, menjaga hidrasi kulit, serta menyeimbangkan cairan dan elektrolit.
Namun, pada kondisi hiperhidrosis, kelenjar keringat bekerja terlalu aktif sehingga tubuh mengeluarkan keringat berlebih meski tidak dibutuhkan. Jika keringat berlebihan membuat tidak nyaman, sering tembus pakaian, atau mengganggu aktivitas sehari-hari, sebaiknya segera konsultasikan dengan tenaga medis.
Penyebab Umum Berkeringat Berlebihan
Beberapa faktor dapat menyebabkan seseorang cepat berkeringat. Berikut beberapa penyebab umumnya:
Aktivitas Fisik
Saat berolahraga atau melakukan aktivitas berat, detak jantung meningkat dan suhu tubuh naik. Hal ini otomatis memicu kelenjar keringat agar tubuh tetap sejuk. Rata-rata, tubuh bisa kehilangan hingga 2 liter cairan selama berolahraga.
Cuaca Panas dan Lembap
Suhu lingkungan yang tinggi membuat tubuh cepat berkeringat. Kondisi udara yang lembap juga membuat keringat sulit menguap, sehingga tubuh mengeluarkannya lebih banyak.
Stres, Cemas, dan Emosi
Faktor psikologis seperti stres, gugup, marah, atau malu dapat merangsang hormon stres. Hormon ini meningkatkan detak jantung dan suhu tubuh, sehingga keringat keluar, terutama di telapak tangan dan kaki.
Konsumsi Alkohol
Alkohol dapat mempercepat detak jantung, melebarkan pembuluh darah, dan mengacaukan sistem saraf-hormonal. Akibatnya, tubuh lebih mudah berkeringat, bahkan bisa memicu keringat malam saat mengalami putus alkohol.
Kafein dan Makanan Pedas
Kopi, teh, atau minuman berkafein merangsang sistem saraf pusat yang mengontrol kelenjar keringat. Sementara itu, makanan pedas mengirim sinyal “panas” pada tubuh, sehingga keringat keluar lebih banyak.
Perubahan Hormon
Fluktuasi hormon, misalnya saat menopause atau gangguan tiroid, membuat otak kesulitan mengatur suhu tubuh. Hot flashes atau rasa panas mendadak biasanya disertai keringat berlebihan.
Kondisi Medis Tertentu
Beberapa penyakit bisa menjadi penyebab, seperti hipertiroidisme, diabetes, penyakit graves, parkinson, atau cedera saraf tulang belakang. Ada juga kondisi hiperhidrosis, yaitu kelenjar keringat bekerja terlalu aktif meski tubuh tidak membutuhkan pendinginan.
Efek Samping Obat
Beberapa obat, seperti antidepresan, obat tekanan darah, NSAID, hingga obat diabetes, dapat meningkatkan produksi keringat sebagai efek samping.
Demam dan Infeksi
Saat melawan infeksi, tubuh menaikkan suhu sebagai bentuk pertahanan. Ketika demam mereda, tubuh mengeluarkan keringat banyak untuk menurunkan suhu kembali ke normal.
Kesimpulan
Berkeringat memang bagian alami dari mekanisme tubuh, tetapi ketika jumlahnya terasa berlebihan atau muncul tanpa sebab yang jelas, hal ini bisa menimbulkan rasa tidak nyaman bahkan mengganggu aktivitas sehari-hari. Dari faktor sederhana seperti cuaca, makanan, hingga kondisi medis tertentu, setiap penyebab memiliki cara penanganannya masing-masing. Jika kamu merasa keringat berlebih mulai mengganggu kepercayaan diri, sering tembus pakaian, atau menurunkan kualitas hidup, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tenaga medis agar mendapatkan pemeriksaan dan solusi yang tepat.
Posting Komentar