Tools:
Powered by AdinJava

7 Resep Jagung Lezat untuk MPASI yang Praktis

Table of Contents
Featured Image

Manfaat Jagung untuk MPASI dan Tips Pemberiannya

Anak yang sedang dalam masa MPASI tentu menjadi sumber semangat bagi Bunda untuk mencoba berbagai variasi makanan baru. Salah satu bahan yang mudah diolah sekaligus kaya akan nutrisi adalah jagung manis. Rasanya yang disukai banyak anak membuatnya menjadi pilihan yang ideal sebagai bahan makanan pertama.

Jagung memiliki tekstur lembut dengan rasa alami yang manis, sehingga cocok untuk Si Kecil yang sedang belajar mengonsumsi makanan padat. Selain itu, kandungan vitamin dan seratnya dapat membantu tumbuh kembang bayi menjadi lebih optimal. Dengan begitu, Bunda tidak perlu khawatir karena jagung bisa menjadi salah satu sumber gizi yang baik untuk si kecil.

Selain mudah ditemukan dan terjangkau, jagung juga fleksibel dalam penggunaannya. Bunda bisa memadukannya dengan berbagai bahan lain sesuai dengan kreativitas. Dengan sentuhan kreatif, makanan dari jagung bisa menjadi menu MPASI yang enak sekaligus menyehatkan.

Fakta Penting tentang MPASI yang Perlu Diketahui

MPASI diberikan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak yang tidak lagi bisa tercukupi sepenuhnya dari ASI. Berikut beberapa fakta penting tentang MPASI:

1. Kebutuhan Energi Bayi dan MPASI

Pada usia 0-5 bulan, semua kebutuhan energi Si Kecil masih bisa dipenuhi hanya dari ASI. Namun, seiring bertambahnya usia, kebutuhan energi meningkat dan MPASI mulai berperan penting. Saat bayi berusia 6-8 bulan, ASI hanya mampu memenuhi 70 persen kebutuhan energi, sisanya 30 persen dari MPASI. Begitu pula di usia 9-11 bulan, hanya 50 persen energi dari ASI, dan usia 12-23 bulan hanya 30 persen, sisanya harus dipenuhi dari makanan pendamping.

2. Jumlah Kalori yang Dibutuhkan dari MPASI

Setiap anak memiliki kebutuhan energi yang berbeda-beda, tergantung berat badan, jenis kelamin, dan usianya. Meski begitu, World Health Organization (WHO) sudah memberikan gambaran umum mengenai rata-rata kebutuhan kalori anak. Untuk bayi 6-8 bulan, MPASI harus memenuhi 200 kkal/hari, usia 9-11 bulan sekitar 300 kkal/hari, dan usia 12-23 bulan mencapai 550 kkal/hari. Angka ini bisa terbagi ke makanan utama maupun selingan, tergantung selera makan anak.

3. Strategi Pemberian MPASI yang Tepat

World Health Organization (WHO) menekankan pemberian MPASI harus tepat waktu, adekuat, aman, higienis, dan dengan cara yang benar. Hal ini penting agar anak mendapatkan asupan nutrisi optimal tanpa risiko kesehatan. Sebagai contoh, anak usia 6-8 bulan bisa diberi tiga kali makanan utama sehari tanpa selingan. Jika dibagi rata, setiap kali makan setidaknya mengandung sekitar 66 kkal energi.

4. Waktu yang Tepat untuk MPASI

Tepat waktu berarti MPASI diberikan ketika ASI saja sudah tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan bayi, umumnya mulai usia 6 bulan. Bayi biasanya menunjukkan tanda-tanda kesiapan seperti bisa menegakkan kepala atau tertarik dengan makanan. Bunda juga perlu waspada, ada kondisi tertentu yang membuat MPASI bisa diberikan lebih awal, di atas 4 bulan, jika dokter menilai bayi mengalami gangguan pertumbuhan. Namun, pemberian MPASI sebelum usia 4 bulan dianggap terlalu dini dan bisa berisiko.

5. Risiko MPASI Dini dan Terlambat

Pemberian MPASI terlalu dini sebelum 4 bulan bisa menyebabkan Si Kecil kekurangan nutrisi dan lebih rentan terkena penyakit. Hal ini karena anak belum siap menerima makanan selain ASI yang kaya faktor proteksi. Sebaliknya, pemberian MPASI yang terlalu lambat setelah 7 bulan juga berbahaya. Risiko gagal tumbuh hingga kekurangan zat gizi mikro bisa meningkat, sehingga MPASI tepat waktu sangat penting bagi tumbuh kembang Si Kecil.

Resep Olahan Jagung untuk MPASI yang Enak dan Mudah Dibuat

Berikut beberapa resep olahan jagung untuk MPASI yang enak dan mudah dibuat:

1. Tim Jagung Mujair

Bahan: - 120 gram jagung atau 3 jagung ukuran sedang, serut halus - 45 gram daging ikan mujair atau 1/2 ikan mujair ukuran sedang (ambil dagingnya), cincang kasar - 10 gram tomat, iris kecil - 1/2 batang serai - 1 helai daun salam - 150 ml santan - 10 ml minyak jagung - Garam secukupnya (jika diperlukan) - 1/2 siung bawang putih - 1½ buah bawang merah

Cara Membuat: Tumis bumbu halus bersama daun salam dan serai hingga harum. Campur tumisan bumbu dengan jagung serut, daging mujair cincang, irisan tomat, dan santan, aduk rata. Tambahkan garam bila perlu. Masukkan ke dalam mangkuk tahan panas lalu kukus hingga matang. Buang daun salam dan serai sebelum disajikan. Sesuaikan tekstur sesuai usia bayi.

2. Bubur Jagung Ceker Ayam

Bahan: - 5 potong ceker ayam, bersihkan - 1 liter air untuk merebus ceker - 250 ml kaldu ceker - 1/2 sdm margarin - 1/2 siung bawang putih, cincang halus - 2 sdm daging ayam giling - 30 gram beras, kukus hingga matang - 1/2 bonggol jagung, potong - 20 gram wortel, potong dadu kecil - 1/2 buah tomat, buang biji lalu potong kecil

Cara Membuat: Rebus ceker ayam hingga lunak, lalu sisihkan. Saring kuahnya untuk kaldu. Panaskan margarin, tumis bawang putih hingga harum. Masukkan daging ayam giling, masak sebentar, lalu pindahkan ke panci. Tambahkan beras aron, jagung, wortel, dan 250 ml kaldu ceker. Masak hingga menjadi bubur. Masukkan potongan tomat, aduk hingga matang. Sajikan hangat untuk Si Kecil.

3. Tim Ayam Jagung Manis

Bahan: - 50 gram beras - 2 sdm minyak untuk menumis - 1 siung bawang putih, cincang halus - 300 ml kaldu ayam - 1 buah hati ayam - 1/2 sdt garam - 1/4 sdt gula pasir - 1 tongkol jagung manis, pipil, tumbuk kasar - 50 ml kaldu ekstra

Cara Membuat: Cuci beras hingga bersih, sisihkan. Rebus hati ayam selama 2 menit, cincang halus lalu hancurkan dengan sendok. Panaskan minyak, tumis bawang putih hingga harum. Masukkan beras, aduk rata. Tambahkan hati ayam, kaldu, garam, dan gula. Masak sampai setengah matang. Campurkan beras dengan jagung manis, masukkan ke mangkuk tahan panas yang sudah dioles minyak. Tambahkan kaldu ekstra, kukus 20 menit hingga kaldu terserap. Angkat dan sajikan.

4. Bubur Jagung Butter Ikan Bawal

Bahan: - 50 gr daging ikan bawal - 2 kotak kecil tahu cina - 2 genggam jagung manis - Pumpkin (labu kuning) secukupnya - ½ centong nasi lembek - 50 ml kaldu salmon/air - 1 kubus kecil mentega tawar - 1 lembar daun jeruk - 1 lembar daun salam - 1 cm jahe, iris korek api

Cara Membuat: Kukus ikan bawal bersama daun jeruk, daun salam, dan jahe hingga matang. Sisihkan bumbu aromatik. Kukus tahu, jagung, dan pumpkin hingga empuk. Masukkan nasi lembek, jagung, pumpkin, tahu, kaldu salmon/air, ikan bawal, dan butter ke blender. Haluskan, lalu saring. Tuang ke piring saji dan siap diberikan pada Si Kecil.

5. Nasi Tim Jagung Sayuran

Bahan: - 30 gr beras - 50 gr jagung manis pipil - 300 ml air kaldu ayam - 25 gr daun bayam merah - 50 gr oyong

Cara Membuat: Cuci bersih beras, kukus setengah matang. Cuci bersih jagung lalu tumbuk kasar. Cuci bayam merah dan oyong, potong tipis. Campur beras, jagung, dan kaldu ayam. Masukkan ke wadah tahan panas, kukus hingga matang. Tambahkan bayam dan oyong, lanjutkan mengukus hingga semua bahan matang. Jika terlalu kering, tambahkan sedikit margarin selagi panas.

6. Tim Jagung Kacang Merah

Bahan: - 100 gr jagung manis, sisir halus - 30 gr fillet ikan tenggiri, potong kecil - 20 gr kacang merah, rebus lalu haluskan - 25 gr sawi hijau, iris halus - ½ sdm margarin - 250 ml air

Cara Membuat: Rebus air, jagung manis, dan fillet ikan tenggiri hingga mengental. Masukkan kacang merah dan sawi hijau, aduk rata hingga matang. Tambahkan margarin, aduk rata kembali. Sajikan hangat untuk Si Kecil.

7. Perkedel Jagung Udang Tanpa Tepung

Bahan: - 2 buah jagung, pipil - 10 ekor udang kupas ukuran sedang - 1 batang daun bawang, iris halus - 3 butir putih telur - 80 ml minyak kelapa untuk menggoreng

Cara Membuat: Haluskan sebagian jagung, sisakan sedikit untuk tekstur. Cincang udang hingga halus, campur dengan jagung, daun bawang, dan putih telur. Aduk rata. Panaskan minyak kelapa di wajan. Bentuk adonan kecil-kecil, goreng hingga matang keemasan. Tiriskan minyaknya, sajikan hangat untuk Si Kecil.

Nah, itulah resep olahan jagung untuk MPASI yang enak dan mudah dibuat. Selamat mencoba memasaknya di rumah, ya, Bunda.

Posting Komentar