Tools:
Powered by AdinJava

6 Tanda Perlu Diet, Waspada Obesitas!

Table of Contents
Featured Image

Menjaga berat badan ideal adalah bagian penting dari gaya hidup sehat. Selain memengaruhi penampilan, berat badan berlebih dapat meningkatkan beban kerja tubuh dan risiko terkena berbagai penyakit. Tubuh memiliki cara untuk memberi sinyal bahwa kamu perlu lebih memperhatikan pola makan dan mulai menurunkan berat badan. Sinyal ini bisa berupa perubahan fisik atau keluhan kesehatan harian.

Berikut beberapa tanda-tanda yang bisa menjadi peringatan bahwa tubuhmu butuh diet penurunan berat badan:

1. Indeks Massa Tubuh (BMI) Terlalu Tinggi

Indeks massa tubuh (BMI) adalah alat umum untuk mengukur apakah seseorang memiliki berat badan sehat. BMI dihitung dengan membagi berat badan dalam kilogram dengan tinggi badan dalam meter kuadrat. Batas ambang BMI untuk Indonesia adalah sebagai berikut:

  • Kurus: <17,0
  • Kekurangan berat badan ringan: 17,0–18,4
  • Normal: 18,5–25,0
  • Kelebihan berat badan ringan: 25,1–27,0
  • Kelebihan berat badan berat: >27,0

Seseorang dengan BMI di atas 25,0 harus berhati-hati dan dianjurkan untuk menurunkan berat badan. Orang dengan kelebihan berat badan dan obesitas berisiko mengalami penyakit tidak menular seperti hipertensi, diabetes, penyakit jantung, stroke, dan kanker. Namun, perlu diingat bahwa BMI tidak memperhitungkan faktor seperti struktur tulang atau massa otot, sehingga hasilnya mungkin tidak akurat sepenuhnya.

2. Lingkar Pinggang yang Terlalu Besar

Lingkar pinggang adalah indikator penting lainnya dari kesehatan tubuh. Lemak yang menumpuk di sekitar perut (lemak viseral) lebih berbahaya dibandingkan lemak di bagian tubuh lain. Lemak viseral bisa mengelilingi organ vital seperti hati, pankreas, dan usus, menyebabkan inflamasi dan gangguan metabolisme.

Batas aman lingkar perut normal untuk laki-laki adalah 90 cm dan untuk perempuan adalah 80 cm. Jika angkanya melebihi batas tersebut, dikatakan memiliki obesitas sentral yang meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, diabetes tipe 2, dan hipertensi. Menurunkan berat badan bisa membantu mengurangi risiko penyakit-penyakit ini.

3. Mendengkur yang Terus-Menerus

Mendengkur mungkin tampak biasa, tetapi bisa menjadi tanda dari kondisi serius seperti sleep apnea atau apnea tidur. Apnea tidur adalah gangguan tidur ketika saluran napas tersumbat berulang kali, menyebabkan jeda napas dan penurunan oksigen dalam darah. Kelebihan berat badan, terutama lemak di sekitar leher, bisa memperburuk kondisi ini. Apnea tidur meningkatkan risiko hipertensi, penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan stroke. Menurunkan berat badan dapat membantu mengurangi gejala ini.

4. Merasa Lelah Secara Terus-Menerus

Kelelahan yang tidak berkesudahan tanpa alasan jelas bisa menjadi tanda bahwa tubuh sedang bekerja lebih keras. Kelebihan berat badan menyebabkan tubuh bekerja lebih keras, menyebabkan rasa lelah. Hal ini juga bisa memengaruhi kualitas tidur dan menyebabkan masalah seperti sleep apnea. Selain itu, berat badan berlebih bisa menyebabkan inflamasi kronis dalam tubuh, yang berkontribusi pada rasa lelah. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang kelebihan berat badan memiliki risiko lebih besar mengalami kondisi seperti fibromialgia dan sindrom kelelahan kronis.

5. Sendi Terasa Sakit

Berat badan berlebih memberikan tekanan ekstra pada sendi, terutama lutut, pinggul, dan punggung bawah. Hal ini bisa menyebabkan nyeri sendi dan memperburuk kondisi seperti osteoartritis. Osteoartritis terjadi karena kerusakan jaringan tulang rawan, menyebabkan tulang saling berbenturan saat digerakkan. Menurunkan berat badan dapat mengurangi tekanan pada sendi dan mengurangi rasa sakit serta peradangan. Aktivitas fisik teratur seperti berjalan atau berenang juga bisa menjaga kesehatan sendi.

6. Pradiabetes

Pradiabetes adalah kondisi di mana kadar gula darah lebih tinggi dari normal, tetapi belum cukup tinggi untuk didiagnosis sebagai diabetes tipe 2. Kondisi ini sering tidak menunjukkan gejala jelas, tetapi bisa terdeteksi melalui tes darah. Jika tidak ditangani, pradiabetes bisa berkembang menjadi diabetes tipe 2. Jika kamu didiagnosis dengan pradiabetes, segera lakukan perubahan gaya hidup, termasuk menurunkan berat badan, agar tidak berkembang menjadi diabetes tipe 2.

Menurunkan berat badan bukan hanya tentang penampilan, tetapi juga kesehatan jangka panjang. Jika kamu mengalami salah satu atau beberapa tanda di atas, pertimbangkan untuk menurunkan berat badan.

Posting Komentar