Tools:
Powered by AdinJava

6 Fakta Menarik Burung Loon Berleher Merah, Tiap Suaranya Memiliki Makna!

Table of Contents
Featured Image

Kenalan dengan Red-throated Loon, Burung yang Menarik Perhatian

Red-throated loon adalah spesies burung yang menarik perhatian karena keunikan ciri fisik dan perilaku. Dikenal juga sebagai red-throated diver, mereka termasuk dalam famili Gaviidae dengan nama ilmiah Gavia stellata. Panjang tubuhnya berkisar antara 53 hingga 69 sentimeter, lebar sayapnya mencapai 91 hingga 120 sentimeter, dan beratnya sekitar 1 hingga 2,7 kilogram. Tubuhnya ramping dan memiliki kaki berselaput yang membantu dalam berenang. Di luar musim kawin, penampilannya lebih kusam dengan wajah putih dan bintik putih di punggung.

Saat musim kawin, bagian kepala dan leher merah-throated loon berubah menjadi abu-abu gelap. Terdapat garis hitam dan putih di belakang lehernya, serta bercak kemerahan berbentuk segitiga di sekitar tenggorokan. Bagian bawah tubuhnya putih, sementara punggungnya berwarna abu-abu kecokelatan. Menariknya, paruhnya berwarna hitam saat musim panas dan berubah menjadi abu-abu pucat pada musim dingin.

Wilayah Penyebaran

Tempat perkembangbiakan red-throated loon terletak di Holarktik, yang mencakup sebagian besar belahan bumi utara. Area ini meliputi Nearktik (Amerika Utara dan Greenland) serta Palearktik (Eropa, bagian utara Asia, dan bagian utara Afrika). Mereka tinggal di perairan tawar, dataran terbuka, dan sumber air dengan berbagai ukuran. Saat musim dingin, mereka bermigrasi ke perairan dekat pantai atau area pedalaman.

Cara Unik untuk Mencerna Makanan

Menu makanan red-throated loon terutama terdiri dari ikan, tetapi mereka juga memangsa moluska, krustasea, katak, invertebrata air, serangga, dan beberapa tanaman. Mereka memiliki cara unik dalam mencerna makanan, yaitu dengan menggunakan dua organ pencernaan: proventriculus dan gizzard. Proventriculus berfungsi untuk mencerna protein, sedangkan gizzard menggiling makanan keras menggunakan kerikil yang telah ditelan sebelumnya.

Pola Migrasi

Sebagai hewan migran, red-throated loon menjelajah saat musim dingin. Populasi di Amerika Utara bermigrasi ke pesisir utara, Atlantik, Pasifik, hingga bagian selatan Baja California Peninsula dan Gulf of California. Sementara itu, populasi Eropa menuju pesisir selatan Eropa hingga area Spanyol, Laut Mediterania, Laut Aegea, dan Laut Hitam. Populasi Asia bermigrasi ke pesisir Pasifik hingga China, Jepang, dan Taiwan. Mereka biasanya bermigrasi sendirian atau dalam kelompok kecil saat siang hari.

Kemampuan Menyelam dan Terbang

Red-throated loon sangat mahir dalam menyelam, biasanya di kedalaman 2 hingga 9 meter dan dapat bertahan di bawah permukaan air selama satu menit. Selain itu, kemampuan terbangnya juga luar biasa, dengan kecepatan sekitar 75 hingga 78 km/jam. Dengan dua kemampuan ini, mereka memiliki opsi melarikan diri yang beragam.

Panggilan untuk Berbagai Situasi

Setiap burung memiliki panggilan khusus untuk berkomunikasi. Red-throated loon juga memiliki berbagai jenis suara. Saat terbang dan bersimpangan dengan sesama spesies, mereka mengeluarkan suara seperti angsa, yaitu 'kaa-kaa-kaa' atau 'kak-kak-kak'. Untuk menjaga hubungan dengan pasangan atau anggota keluarga, mereka menggunakan panggilan kontak rendah. Suara keras digunakan untuk mempertahankan wilayah dan memperkuat ikatan pasangan. Induk juga sering berduet dengan vokalisasi khusus yang disebut 'long call'. Anak burung memiliki suara melengking untuk berkomunikasi dengan induknya.

Setia pada Pasangan

Red-throated loon tidak hanya manusia yang bisa memiliki hubungan jangka panjang. Mereka setia pada pasangannya. Pasangan akan bekerja sama membangun sarang dari lumpur dan tumbuhan, ditempatkan 0,5 meter dari pinggiran kolam kecil. Betina bertelur 2 butir dan dierami oleh kedua induk secara bergantian selama 24 hingga 29 hari. Jika telurnya hilang, betina bisa bertelur kembali. Anak burung diberi makan dengan invertebrata air kecil dan mulai mengonsumsi ikan kecil pada usia 38 hingga 48 hari. Mereka baru bisa berkembang biak pada usia 2 hingga 3 tahun.

Total populasi red-throated loon saat ini mencapai 200.000 hingga 600.000 ekor, sehingga diklasifikasikan sebagai "least concern" oleh IUCN. Namun, tren populasinya mengalami penurunan akibat dampak aktivitas manusia.

Posting Komentar