5 Fakta Menarik tentang Kupu-Kupu Hijau Biasa yang Bermigrasi 900 Kilometer!

Ciri Khas dan Fakta Menarik tentang Capung Hijau Umum (Common Green Darner)
Capung hijau umum, atau yang dikenal dengan nama ilmiah Anax junius, adalah salah satu spesies capung yang memiliki ukuran relatif kecil, hanya sekitar 8 sentimeter. Meskipun ukurannya kecil, mereka mampu melakukan migrasi jarak jauh hingga ratusan kilometer. Capung ini termasuk dalam famili Aeshnidae dan memiliki ciri khas yang mudah dikenali.
Salah satu ciri utama dari capung hijau umum adalah warna dadanya yang berwarna hijau polos tanpa corak. Jantan dewasa memiliki perut berwarna biru keunguan, sementara jantan muda dan betina memiliki perut berwarna cokelat kemerahan. Namun, dalam beberapa kasus, betina bisa memiliki perut mirip dengan jantan. Sayap mereka bening dan akan berubah menjadi kuning kecokelatan saat bertambah tua, terutama pada betina.
Habitat dan Penyebaran
Capung hijau umum dapat ditemukan di berbagai jenis habitat. Mereka tersebar di seluruh daratan Amerika Serikat dan bagian selatan Kanada. Beberapa populasi bahkan mencapai Panama, terutama saat musim dingin. Populasi juga ada di Hawaii dan Karibia. Nenek moyang mereka berkembang di danau, kolam, serta aliran sungai, dan capung dewasa sering terlihat di dekat air. Kemampuan terbang yang baik memungkinkan mereka mengunjungi padang rumput, hutan, hingga area perkotaan.
Perilaku Migrasi
Bukan hanya burung yang bermigrasi, tetapi capung juga melakukan migrasi. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa siklus hidup tahunan capung hijau umum terdiri dari tiga generasi. Generasi pertama berada di bagian selatan wilayah penyebarannya saat musim semi, lalu bermigrasi ke utara sepanjang musim semi dan musim panas. Generasi kedua berada di bagian utara saat musim panas dan bermigrasi ke selatan di musim gugur. Sementara itu, generasi ketiga menetap di selatan selama musim dingin dan tidak bermigrasi.
Kecepatan Terbang yang Mengagumkan
Kemampuan terbang capung hijau umum sangat luar biasa. Penelitian pada tahun 2019 menggunakan pemancar radio mini di wilayah Great Lakes dan melacaknya melalui Motus Wildlife Tracking System menunjukkan bahwa mereka bisa terbang dengan kecepatan 16 km/jam. Dengan kecepatan tersebut, capung ini mampu bermigrasi hingga 140 kilometer per hari. Analisis isotop stabil pada spesies yang dikumpulkan antara Ontario hingga Meksiko pada musim gugur menunjukkan bahwa 90 persen capung bergerak ke selatan dengan jarak tempuh migrasi rata-rata 900 kilometer.
Pola Makan dan Peran Ekologis
Capung hijau umum adalah pemburu udara yang terampil. Capung dewasa banyak mengonsumsi berbagai serangga terbang seperti lalat, nyamuk, ngengat, kupu-kupu, capung kecil, dan lalat may. Saat masih berbentuk larva air, mereka memakan serangga air kecil, ikan kecil, dan kecebong. Dengan kemampuan berburu yang baik, mereka memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem.
Proses Perkawinan
Pada musim kawin, jantan akan terbang rendah di area basah untuk mencari betina. Proses kawin terjadi dalam posisi "mating wheel", di mana ujung perut jantan menempel di kepala betina, lalu betina melengkungkan perutnya untuk mengambil sperma dari bagian perut jantan. Setelah itu, betina meletakkan ratusan telur ke tanaman membusuk di air. Telur akan menetas menjadi larva air setelah sekitar satu minggu. Larva akan berganti kulit hingga belasan kali sebelum akhirnya naik ke daratan dan berubah menjadi capung dewasa.
Capung hijau umum memang tidak boleh diremehkan. Mereka mampu bermigrasi hingga sejauh 900 kilometer. Sayangnya, kamu mungkin tidak bisa melihatnya di Indonesia kecuali dalam kondisi tertentu, misalnya saat bermigrasi dan diterpa badai sehingga keluar dari jalur migrasinya. Saat ini, populasinya stabil dan diklasifikasikan sebagai "least concern" oleh IUCN.
Posting Komentar