Tools:
Powered by AdinJava

5 Fakta Menarik Kobra Filipina, Ular Endemik Negara Ini

Table of Contents
Featured Image

Kobra Filipina: Ular Berbisa yang Menarik Perhatian

Filipina adalah negara kepulauan tropis yang terletak di Asia Tenggara. Negara ini memiliki kekayaan alam yang luar biasa, termasuk keanekaragaman satwa endemik. Salah satu hewan yang menarik perhatian adalah kobra filipina atau Naja philippinensis. Ular ini memiliki ukuran yang cukup besar, kemampuan yang luar biasa, serta sifat yang ganas.

Bayangkan saja, kobra filipina mampu menyemburkan bisa ke mata manusia. Bisa yang dikeluarkan sangat kuat dan dapat melumpuhkan manusia dewasa dalam waktu singkat. Warnanya yang mencolok juga menjadi ciri khas yang membedakan kobra filipina dari spesies kobra lainnya di Asia Tenggara. Jika kamu penasaran dengan ular tersebut, berikut beberapa fakta menarik tentang kobra filipina.

Merupakan Spesies Kobra Penyembur

Kobra filipina memiliki nama lain, yaitu kobra penyembur filipina. Sesuai dengan namanya, ular ini bisa menyemburkan bisa lewat taringnya. Dalam kondisi tertentu, kobra penyembur akan menyemburkan bisanya ke mata manusia. Jika bisa masuk ke mata, maka bisa tersebut dapat menyebabkan iritasi, rasa sakit yang luar biasa, hingga kebutaan.

Untuk menghindari hal tersebut, kamu tidak boleh mengucek mata. Sebaliknya, kamu harus membilas mata dengan air bersih yang mengalir agar bisa tersebut terbawa air dan menghilang dari mata. Untungnya, kobra filipina tidak agresif dan hanya akan menyembur jika merasa terancam. Jarak semburan bisanya bisa mencapai 3 meter.

Hanya Bisa Ditemukan di Empat Pulau

Sejatinya, kobra filipina merupakan satwa endemik Filipina yang tidak bisa ditemukan di daerah lain. Dalam hal ini, ia hanya bisa ditemukan di empat pulau, yaitu Pulau Luzon, Mindoro, Catanduanes, dan Masbate. Uniknya, ada laporan bahwa kobra filipina pernah terlihat di Kepulauan Calamia dan Palawan. Namun, penemuan tersebut kurang valid dan perlu dikaji ulang.

Seperti spesies kobra lainnya, kobra filipina merupakan hewan terestrial yang sering beraktivitas di daratan. Ia sering berkelana di semak-semak, hutan, kebun, taman, pepohonan, padang rumput, area pertanian, hingga area lembap. Di beberapa kesempatan, bahkan kobra filipina juga masuk ke area pemukiman. Jadi, bisa disimpulkan kalau reptil ini merupakan hewan adaptif yang bisa hidup dimanapun.

Panjang Maksimalnya Sekitar 1,6 Meter

Laman Animalia menjelaskan bahwa panjang maksimal kobra filipina sekitar 1,6 meter. Walau begitu, ada laporan bahwa pernah ditemukan individu sepanjang 2 meter di Pulau Mindoro. Sayangnya, laporan tersebut kurang valid dan kemungkinan hanya misidentifikasi. Layaknya spesies kobra lainnya, ia punya sisik kepala yang besar, kepala yang agak membulat, ekor yang pendek, dan badan yang ramping. Warna tubuhnya cukup bervariasi, mulai dari cokelat muda, cokelat gelap, hingga kekuningan. Tak cuma itu, kobra filipina juga bisa mengembangkan tudungnya saat merasa terancam.

Punya Bisa Neurotoksin yang Berbahaya

Makanan kobra filipina mencakup mamalia kecil, kodok, hewan pengerat, hingga ular lain. Sebagai spesies ular kobra, ia mengandalkan bisanya yang mematikan saat berburu. Bisanya bertipe neurotoksin dan sanggup membunuh mangsa dalam waktu singkat. Gak cuma sanggup melumpuhkan mangsa, bahkan bisa ular ini mampu menghilangkan nyawa manusia jika gigitannya tidak ditangani dengan baik.

Artikel di jurnal The American Journal of Tropical Medicine and Hygiene menjelaskan bahwa bisa neurotoksin tersebut mampu menyebabkan kerusakan syaraf hingga masalah pernafasan. Selain itu, terkadang korban gigitan juga bisa mengalami pusing, sakit kepala, muntah-muntah, sakit perut, hingga diare. Lebih lanjut, semua gejala tersebut akan muncul sekitar 30 menit setelah gigitan.

Bisa Dikalahkan oleh Burung dan Garangan

Kobra filipina memang ganas, cepat, gesit, dan berbisa. Namun, ternyata ia tetap bisa dikalahkan oleh hewan lain, lho. Beberapa hewan seperti garangan, burung predator, king cobra, hingga tikus bisa mengalahkan ular ini. Tak lupa, manusia juga menjadi ancaman utamanya karena sering membunuh dan mengusik kehidupan reptil ini.

Setiap hewan memiliki strategi tersendiri untuk mengalahkan kobra ini, mulai dari gigitan yang kuat, cakar tajam, kekebalan terhadap bisa, hingga bisa yang jauh lebih kuat. Sebagai hewan endemik Filipina, eksistensi kobra filipina harus selalu dijaga. Sebagai manusia yang berakal, kita tidak boleh mengusik atau mengganggu habitat reptil tersebut. Sebaliknya, kita harus mencoba untuk hidup berdampingan dengannya. Nyatanya, hidup berdampingan dengan kobra filipina lebih bermanfaat dan lebih mudah daripada harus membasmi dan mengusirnya setiap hari.

Posting Komentar