5 Fakta Menarik Jangkrik Lapangan Hitam, Teknik Bertarungnya Mirip Kelomang yang Membuatnya Menarik Perhatian

Jangkrik menjadi salah satu serangga yang memiliki populasi tinggi dan banyak diminati. Hal ini disebabkan oleh kemudahan penemuan, suara khas, serta nilai ekonomi yang menarik. Secara umum, jangkrik memiliki tubuh berwarna hitam, ukuran kecil, dan sangat ahli dalam melompat. Semua karakteristik tersebut juga terlihat pada spesies Teleogryllus commodus atau jangkrik lapangan hitam.
Jangkrik lapangan hitam merupakan spesies yang bisa ditemukan di Australia. Ia sering muncul di hutan, savana, semak-semak, dan area terbuka. Meskipun secara visual terlihat mirip dengan jangkrik lainnya, ternyata jangkrik ini memiliki berbagai keunikan yang menarik untuk diketahui.
Awalnya Hanya Ditemukan di Australia
Awalnya, jangkrik lapangan hitam adalah satwa endemik Australia. Namun, seiring waktu, hewan ini mulai diintroduksi ke Selandia Baru akibat campur tangan manusia. Kemungkinan besar, proses ini terjadi karena perdagangan atau imigrasi. Jangkrik ini mungkin sengaja atau tidak sengaja terbawa di kapal atau tanaman saat manusia berpindah antar pulau.
Habitat jangkrik lapangan hitam biasanya berupa area berbatu, area terbuka, semak-semak, savana, kebun, dan taman. Ia lebih suka bersembunyi di lubang, celah sempit, atau dedaunan kering. Jangkrik ini jarang keluar dari tempat persembunyiannya dan jika bertemu manusia, ia akan langsung kabur. Seperti jangkrik lainnya, ia sangat ahli berkamuflase, aktif di malam hari, dan gerakannya sangat gesit.
Omnivor dengan Preferensi Tumbuhan
Jangkrik lapangan hitam termasuk omnivor, artinya ia bisa memakan berbagai jenis makanan. Namun, ia lebih menyukai material tumbuhan seperti daun, buah-buahan, dan biji-bijian. Saat makan, jangkrik ini bisa merusak tanaman, melubangi buah, bahkan membunuh tumbuhan. Karena itu, ia dianggap sebagai hama yang merugikan dan sering dibasmi menggunakan pestisida.
Selain tumbuhan, jangkrik ini juga kerap memakan daging, invertebrata, atau serangga lain. Pola makannya ini membuatnya menjadi predator yang cukup tangguh di lingkungan kecil.
Suara Khas untuk Menarik Perhatian Lawan Jenis
Jangkrik lapangan hitam bisa menghasilkan suara yang nyaring dengan cara menggesekkan sayapnya. Suara yang dihasilkan memiliki pola khas: awalnya pendek dan cepat, lalu menjadi lebih panjang, tinggi, dan repetitif. Suara ini digunakan untuk menarik perhatian lawan jenis saat musim kawin.
Individu jantan cenderung lebih vokal daripada betina. Jika betina tertarik, ia akan membalas suara jantan dengan suara sendiri. Biasanya, jangkrik lapangan hitam bersuara pada malam hari dan bisa terus bersuara selama beberapa jam.
Telur yang Bisa Menyerap Air
Setelah berhasil mendapatkan pasangan, jangkrik lapangan hitam akan segera melakukan reproduksi. Proses reproduksi terdiri dari empat tahap, yaitu oogenesis, ovulasi, fertilisasi, dan oviposisi. Setelah bertelur, telur jangkrik ini bisa menyerap air agar tidak kekurangan cairan dan bisa berkembang dengan baik.
Durasi penyerapan air bervariasi tergantung kondisi lingkungan. Di daerah panas dan kering, penyerapan air terjadi lebih cepat. Sebaliknya, di daerah lembap dan dingin, penyerapan air berlangsung lebih lambat. Setelah menyerap air, ukuran telur akan membesar dan meningkatkan kesempatan penetasan.
Gaya Bertarung yang Mirip Kelomang
Meskipun tidak agresif, jangkrik lapangan hitam bisa menyerang sesamanya. Gaya bertarungnya mirip dengan kelomang dan gammarid, dua hewan krustasea yang hidup di air. Sebelum bertarung, jangkrik akan saling menempelkan antena, lalu mengintimidasi lawan dengan membuka mulut lebar-lebar.
Pertarungan dilakukan dengan cara menendang, melebarkan sayap, dan menggigit lawan. Tujuan utamanya adalah mempertahankan atau merebut wilayah kekuasaan.
Sebagai serangga kecil, jangkrik lapangan hitam sering kali diabaikan. Namun, keunikan-keunikan yang dimilikinya menunjukkan bahwa hewan ini bukanlah sembarang serangga. Jangkrik lapangan hitam adalah hewan eksotis yang kuat, tangguh, dan sangat adaptif terhadap lingkungan.
Posting Komentar