10 Manfaat Membacakan Dongeng untuk Janin dalam Kandungan

Membacakan dongeng untuk janin yang masih berada dalam kandungan semakin menjadi tren dalam beberapa tahun terakhir. Penelitian menunjukkan bahwa aktivitas ini memberikan manfaat yang signifikan, termasuk membantu janin merasa tenang dan rileks. Selain itu, sains juga mengungkapkan bahwa membacakan buku kepada bayi yang belum lahir dapat membantu mengembangkan kemampuan bahasa sejak dini.
Studi tentang Respons Janin terhadap Suara dan Sentuhan
Sebuah studi yang dilakukan oleh para ilmuwan di University of Dundee menemukan bahwa janin bisa merespons suara dan sentuhan ibu saat usia kehamilan mencapai 21 hingga 33 minggu. Dalam penelitian tersebut, para ilmuwan menggunakan pemindaian tingkat tinggi untuk mengamati gerakan janin. Hasilnya, mereka menemukan bahwa janin cenderung menggerakkan lengan, kepala, dan mulut sebagai respons terhadap sentuhan perut dari ibunya.
Para peneliti juga meminta 23 partisipan untuk membaca dongeng seperti Tiga Babi Kecil atau Jack dan Pohon Kacang, sambil mengelus perut dengan tekanan ringan. Dari hasil pengamatan, mereka menyimpulkan bahwa sentuhan ibu menjadi pemicu kuat bagi janin untuk bergerak. Di sisi lain, ketika janin mendengar suara ibu, mereka cenderung lebih tenang dan diam, seperti sedang mendengarkan.
Viola Marx, salah satu peneliti utama dalam studi ini, menjelaskan bahwa janin secara aktif merespons stimulasi sosial dan lingkungan sebelum mereka lahir. Ia menambahkan bahwa tindakan alami seperti mengelus perut dan berbicara kepada bayi yang belum lahir dapat memicu respons dari dalam rahim, terutama setelah usia kehamilan mencapai lima bulan.
Cerita Dongeng yang Cocok untuk Janin
Banyak jenis dongeng yang bisa dibacakan kepada janin. Berikut beberapa rekomendasi:
-
Putri Salju dan Tujuh Kurcaci
Dongeng ini memiliki dialog lembut dan sederhana, cocok untuk membuat janin tetap aktif dan responsif terhadap intonasi suara ibu. -
Si Kelinci dan Kura-Kura
Alur cerita yang lembut dan pengulangan kata dapat membantu janin mengenali ritme bahasa. -
The Very Hungry Caterpillar
Jika bunda nyaman menggunakan bahasa Inggris, cerita ini sangat efektif karena memiliki gambar yang menarik dan intonasi positif yang mendorong perkembangan sensorik dan kognitif janin. -
Cinderella
Cerita klasik ini dipenuhi narasi lembut dan dialog yang menenangkan, cocok untuk merangsang kecerdasan linguistik janin. -
Bawang Merah dan Bawang Putih
Dongeng nusantara ini membantu janin terbiasa dengan intonasi khas ibu, sehingga meningkatkan ikatan emosional. -
Timun Mas
Cerita tentang gadis pemberani ini mengajarkan keberanian dan kecerdikan, serta dapat menstimulasi pergerakan janin secara sehat. -
Kancil dan Buaya
Dongeng ini penuh humor dan ekspresi suara yang beragam, cocok untuk melatih sistem pendengaran dan fokus janin. -
Hansel dan Gretel
Cerita yang penuh rasa aman dan bahagia membantu janin merasa nyaman dan tenang selama mendengarkannya. -
Si Kancil dan Harimau
Dongeng pendek dengan pengulangan kata lembut membantu janin mengenali pola bahasa. -
Ande-ande Lumut
Cerita Jawa ini mengajarkan nilai kesederhanaan dan kebijaksanaan, cocok untuk membentuk fondasi moral sejak dini.
Tips Tambahan untuk Komunikasi dengan Janin
Selain membacakan dongeng, ada banyak cara lain yang bisa dilakukan untuk berkomunikasi dengan janin. Misalnya, berbicara dengan suara lembut, menyanyikan lagu, atau bahkan mengelus perut secara rutin. Semua aktivitas ini dapat membantu membangun ikatan emosional antara ibu dan janin, serta memastikan kelahiran bayi yang sehat dan cerdas.
Jika bunda tertarik untuk berbagi pengalaman parenting atau ingin bergabung dengan komunitas, ada banyak opsi yang bisa dipilih. Dengan partisipasi aktif, bunda tidak hanya akan mendapatkan dukungan namun juga kesempatan untuk mendapatkan hadiah menarik.
Posting Komentar