Wisata Kuliner Bandung: Bubur Nikmat, Cireng Khas, dan Gulai Sapi Tak Terbatas
Bandung: Kota Kembang dengan Legenda Kuliner yang Menggugah Selera
Bandung tidak hanya dikenal sebagai kota yang dingin dan penuh keindahan alam, tetapi juga sebagai surga bagi para pecinta kuliner jalanan. Di sini, rasa otentik dan tradisi terus bertahan dari generasi ke generasi.
Ada tiga tempat makan legendaris yang selalu menjadi incaran baik wisatawan maupun warga setempat:
Bubur Ayam Mang H. Oyo, Cireng Cipaganti, dan Warung C’Mar. Ketiganya bukan hanya sekadar tempat makan, melainkan bagian dari sejarah dan budaya kuliner khas Bandung.
Bubur Ayam Mang H. Oyo: Ikon Bubur yang Tak Pernah Pergi
Bubur Ayam Mang H. Oyo berada di Jalan Sultan Tirtayasa No. 49b. Sejak tahun 1976, tempat ini telah menjadi destinasi wajib bagi penggemar bubur ayam.
Tagline-nya, “Bubur Dibalik Gak Tumpah”, benar-benar terbukti lewat tekstur bubur yang sangat kental dan stabil, bahkan saat mangkuk dibalik.
Ciri Khas Bubur yang Melegenda
- Tekstur Super Kental: Hasil dari teknik memasak khusus yang sudah dijaga selama puluhan tahun.
- Tanpa Kuah Pisah: Rasa gurih sudah menyatu dalam bubur, tanpa adanya kuah terpisah.
- Kaldu Pekat: Kelezatan berasal dari kaldu ayam yang dimasak lama hingga meresap.
Varian Bubur Favorit
- Bubur Ayam Cakue: Dengan potongan cakue renyah.
- Bubur Ayam Ati Ampela: Gurih dengan topping ati ampela empuk.
- Bubur Ayam Telur: Bisa memilih telur rebus atau dadar.
- Bubur Komplit: Semua topping hadir dalam satu mangkuk.
Pelayanan hangat ala Mang H. Oyo menambah pengalaman yang personal. Tidak hanya soal rasa, tetapi juga tentang keramahan khas Sunda. Buka dari pagi hingga siang. Lokasi: Jalan Sultan Tirtayasa No. 49b. Harga: Rp15.000 – Rp25.000.
Cireng Cipaganti: Camilan yang Selalu Menarik Perhatian
Jika bicara camilan khas Bandung, Cireng Cipaganti adalah jawabannya. Berlokasi di Jalan Cipaganti, tepat di samping kantor pos, cireng ini sudah eksis sejak akhir 1990-an.
Tekstur dan Rasa yang Menggoda
- Renyah di Luar: Kulitnya digoreng hingga golden brown.
- Kenyal di Dalam: Adonan tepung kanji menciptakan sensasi chewy.
- Selalu Fresh: Digoreng langsung saat ada pesanan.
Sambal Kacang Khas Bandung
Cireng ini makin nikmat dengan sambal kacang yang berbeda dari biasanya:
- Kacang tanah pilihan dengan tekstur agak kasar.
- Perpaduan cabai, bawang putih, dan gula merah.
- Rasa manis, asin, dan pedas yang harmonis.
Membeli cireng di sini adalah pengalaman otentik jajanan pinggir jalan Bandung. Suasananya ramai, hangat, dan penuh interaksi khas antara penjual dan pembeli.
Buka dari sore hingga malam. Lokasi: Jalan Cipaganti (samping Kantor Pos). Harga: Rp3.000 – Rp8.000 per porsi.
Warung C’Mar: Tempat Hangout Malam di Jantung Braga
Sejak tahun 1974, Warung C’Mar (atau Ceu Mar) di Jalan Braga No. 69 menjadi tempat hangout favorit anak muda Bandung.
Dengan jam buka dari sore hingga dini hari, warung ini adalah destinasi kuliner malam yang legendaris.
Konsep Prasmanan dengan Gulai Sapi Sepuasnya
Yang membuat Warung C’Mar unik adalah sistem prasmanan dengan menu signature berupa gulai sapi sepuasnya. Kuah gulai kaya rempah dan daging empuk bisa dinikmati bebas dalam satu harga.
Menu Andalan Hemat dan Mengenyangkan
Dengan harga Rp20.000, pengunjung bisa mendapatkan:
- Nasi putih hangat
- Gulai sapi sepuasnya
- Telur rebus
- Bakwan goreng
- Teh manis hangat
Suasana sederhana dengan kursi plastik justru jadi daya tarik. Malam hari, warung ini penuh anak muda yang ingin makan sambil ngobrol santai. Buka dari sore hingga dini hari. Lokasi: Jalan Braga No. 69. Harga: Rp15.000 – Rp25.000.
Kesimpulan
Bubur Ayam Mang H. Oyo, Cireng Cipaganti, dan Warung C’Mar adalah bukti bahwa kuliner legendaris tak pernah lekang waktu.
Resep yang konsisten, harga terjangkau, serta suasana khas warung pinggir jalan menjadikan ketiganya bagian dari identitas kuliner Bandung.
Mereka menghadirkan pengalaman makan yang tidak hanya lezat, tetapi juga penuh makna dan kenangan.
Posting Komentar