Tools:
Powered by AdinJava

Waktu Tepat Cegah Komplikasi Hepatitis dengan Deteksi Dini dan Vaksinasi

Table of Contents


AdinJava, JAKARTA
– Hepatitis tetap menjadi salah satu penyakit yang perlu diwaspadai karena mampu menyebabkan komplikasi berbahaya, khususnya terhadap organ hati.

Hepatitis merupakan kondisi peradangan pada organ hati yang dapat dipicu oleh berbagai penyebab, seperti infeksi virus, penggunaan alkohol secara berlebihan, penggunaan obat tertentu, atau gangguan autoimun.

 

Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk mengenali tindakan pencegahan sejak awal agar keadaan tidak berkembang menjadi sangat berbahaya.

Berdasarkan penjelasan dokter spesialis penyakit dalam dr. Melati Hidayanti, apt., S.Farm., SpPD dari RSPI Sulianti Saroso, langkah utama yang perlu dilakukan adalah pengenalan dini terhadap potensi hepatitis.

Seorang dokter spesialis ini menangani berbagai penyakit pada organ dalam pada pasien dewasa dan lansia. Mereka memiliki keahlian dalam mendiagnosis, mengobati, serta mengelola kondisi medis yang rumit tanpa perlu tindakan bedah.

Tujuan dari ini adalah agar penyakit bisa ditangani sebelum munculnya gejala yang parah.

“Karena dengan pemeriksaan, kita dapat mengetahui lebih awal sebelum gejala-gejala muncul, terutama jika ada gangguan pada fungsi hati, sehingga bisa ditangani dengan baik. Bahkan untuk hepatitis B dan C sudah tersedia pengobatannya,” ujarnya dalam acara talkshow kesehatan virtual, 27/7/2025.

Hepatitis B saat ini dapat dikelola melalui pengobatan, sementara hepatitis C bisa disembuhkan sepenuhnya.

Oleh karena itu, semakin dini pemeriksaan dilakukan, semakin tinggi kemungkinan pasien menerima pengobatan yang optimal serta menghindari komplikasi berat.

Khusus bagi ibu yang sedang mengandung, pemeriksaan hepatitis juga telah menjadi bagian dari pemeriksaan awal kehamilan yang tersedia di berbagai tempat layanan kesehatan, termasuk puskesmas.

Pemeriksaan ini sangat penting dalam mencegah penyebaran hepatitis B dari ibu ke bayi selama proses kelahiran.

"Pada saat pertama kali kita melakukan pemeriksaan kehamilan, salah satu yang diperiksa adalah hepatitis B sebagai bagian dari upaya pencegahan saat melahirkan jika ternyata hasilnya positif," ujar dr Melati.

Selain deteksi dini, menjaga gaya hidup sehat juga merupakan faktor utama dalam pencegahan.

Gaya hidup yang dinamis, mengonsumsi makanan bergizi seimbang, serta menjauhi kebiasaan berisiko sangat disarankan.

Mengenai waktu paling tepat untuk melakukan pemeriksaan hepatitis, narasumber menyarankan agar tidak menunggu sampai gejala muncul.

Saat ini, berbagai tempat layanan kesehatan telah menyediakan layanan pemeriksaan kesehatan menyeluruh (MCU) yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk melakukan pemeriksaan hepatitis secara berkala.

"Sebaiknya sebelum muncul gejala, ya. Mungkin saat ini banyak di berbagai layanan kesehatan, baik di rumah sakit maupun klinik, menggunakan istilah pemeriksaan kesehatan atau skrining, atau disebut MCU," katanya.

Selain itu, vaksinasi juga merupakan tindakan krusial dalam usaha pencegahan.

Vaksin untuk hepatitis A dan B telah tersedia serta direkomendasikan untuk kelompok yang berisiko, termasuk para wisatawan yang akan berkunjung ke daerah dengan tingkat penyebaran yang tinggi.

Vaksinasi disarankan untuk individu yang akan bepergian ke daerah dengan tingkat penyebaran hepatitis A yang tinggi.

Sementara untuk hepatitis B, vaksinasi termasuk dalam program pemerintah, termasuk untuk ibu hamil yang sedang menjalani pemeriksaan kehamilan.

Dengan melakukan pemeriksaan dini, menjaga kebiasaan hidup yang sehat, dan menerima vaksinasi sesuai rekomendasi, risiko gangguan akibat hepatitis bisa dikurangi secara besar-besaran.

Pemeriksaan berkala, meskipun tidak disertai gejala, merupakan tindakan cerdas untuk menjaga kesehatan hati dalam jangka panjang. (Aisyah Nursyamsi)

Posting Komentar