Endang S Taurina, Legenda Garut yang Tak Pernah Redup

PR JATENG- Lagu "Apa yang Kucari" tidak hanya menjadi lagu ikonik yang melekat di hati penggemar musik Indonesia, tetapi juga menjadi ciri khas dari sosok Diva pop Indonesia, Endang S Taurina.
Penyanyi yang lahir di Garut, Jawa Barat ini menjadi simbol masa 1980-an, berada di barisan para penyanyi wanita terkemuka pada masanya.
Dengan suara unik, lirik penuh makna, dan tampilan yang anggun, Endang S Taurina berhasil memikat hati jutaan penggemarnya.
Berdasarkan informasi yang disampaikan oleh akun Facebook Ida Ayu Kadek Devie (Kontributor All Stars) dan Kenangan Era 80 dan 90'an, Endang lahir pada tanggal 20 Mei 1963 atau 1964, dengan adanya perbedaan pendapat terkait tahun kelahirannya.
Namun yang jelas, jiwa seni telah mengalir sejak kecil dalam dirinya, sama seperti kakaknya, Ratih Purwasih, yang lebih dulu terkenal sebagai penyanyi dengan suara indah.
Awal Perjalanan Karier hingga Puncak Kebangkitan Populer
Endang S Taurina memulai karier musiknya sejak masa remaja.
Album perdana mereka berjudul "Kau Sakiti Hatiku Lagi" diluncurkan pada awal tahun 1980, dan menjadi langkah awal menuju popularitas.
Tidak lama kemudian, berbagai lagu lainnya seperti "Misteri Hidupku", "Rinduku Tiada yang Tahu", "Petualang Cinta", hingga "Apa yang Kucari" semakin memperkuat posisinya sebagai idola musik pop Indonesia.
Banyak dari karya-karya tersebut dihasilkan oleh maestro Rinto Harahap, penyair lagu yang terkenal ahli dalam menyusun lirik yang puitis dan melodi yang sedih.
Lagu-lagu Endang telah menyebar ke pasar musik di Malaysia dan mendapatkan sambutan yang hangat.
Menjadi Bintang di Layar Kaca
Tidak hanya sukses di dunia musik, Endang juga terkenal berkat bakatnya dalam berakting.
Ia tampil di beberapa serial televisi yang terkenal, seperti Abad 21, Opera Asmara, Kampus Cinta, Wulan, dan Kejora dan Bintang.
Penampilan Endang yang alami dan wajahnya yang menenangkan membuatnya mudah diterima oleh penonton televisi.
Ia mampu mengexplore dua dunia seni secara bersamaan: musik dan akting.
Kehidupan yang Lebih Membumi
Meskipun telah meraih popularitas, Endang tetap menunjukkan sisi lain dari dirinya sebagai seseorang yang rendah hati dan menyukai alam.
Ia memutuskan untuk mengurangi kegiatannya di bidang hiburan dan lebih berkonsentrasi pada dunia bisnis, termasuk usaha pertambangan batu bara bersama suaminya.
Pada tahun 2019, Endang juga diketahui mengikuti program transmigrasi ke Kalimantan Utara, tindakan yang menunjukkan keberanian serta komitmennya dalam menjalani kehidupan yang lebih tenang dan sederhana.
Tetap Dikenang dan Dirindukan
Sekarang, Endang S Taurina masih aktif tampil dalam acara nostalgia, pertemuan musik, serta tayangan televisi yang mengangkat kembali kejayaan musik tahun 1980-an.
Suara yang indah masih disayangi, dan kekhasannya tak pernah hilang.
Endang bukan sekadar seorang penyanyi, tetapi merupakan simbol dari kesetiaan terhadap karya, kejujuran dalam berkarya seni, serta keteguhan dalam menghadapi perubahan zaman.
Artikel ini ditulis berdasarkan sumber dari akun Facebook @Ida Ayu Kadek Devie, seorang kontributor musik yang sering memberikan ulasan mengenai para musisi lama, serta akun komunitas kenangan Nostalgia Era 80 dan 90-an.***
Posting Komentar