Analisis Penurunan Harga Mobil 2024 di Pasar Otomotif, Merek Apa Saja?

Mobil 2024 dengan Depresiasi Rendah dan Tinggi
Membeli mobil baru sering kali memberikan sensasi yang luar biasa. Bau kabin yang segar, cat yang mengilap, serta jok yang masih bersih, semuanya menciptakan pengalaman unik bagi pemilik.
Namun, ada satu hal yang sering terlupakan oleh pemilik mobil yaitu depresiasi. Depresiasi adalah penurunan nilai kendaraan dari harga beli hingga harga jual kembali. Angkanya bisa sangat signifikan, tergantung pada model dan merek mobil tersebut.
Beberapa model mobil hanya mengalami penurunan sekitar 12 persen dalam setahun, sementara yang lain bisa turun hingga 50–60 persen hanya dalam beberapa bulan.
Data ini dihimpun dari berbagai kanal penjualan mobil di Indonesia, termasuk dealer resmi, showroom independen, dan marketplace otomotif online. Riset dilakukan dengan membandingkan harga resmi mobil baru keluaran 2024 dengan harga pasaran bekas di 2025.
Daftar 5 Mobil 2024 Paling Tahan Depresiasi
Toyota Innova Reborn G Diesel AT 2024 – Depresiasi 12 Persen
Meskipun Toyota telah meluncurkan Innova Zenix dengan teknologi hybrid, keberadaan Innova Reborn Diesel tetap menunjukkan performa kuat di pasar. Dibekali mesin GD series yang dikenal tahan lama, model ini menjadi pilihan konsumen keluarga maupun pelaku usaha travel.
Harga awalnya sekitar Rp 420 juta, dan saat ini nilainya masih sekitar Rp 370 juta. Penurunan sebesar Rp 50 juta atau sekitar 12 persen menjadikan mobil ini sebagai salah satu model dengan tingkat depresiasi terendah di kelasnya.
Suzuki XL7 Beta Hybrid AT 2024 – Depresiasi 13 Persen
Suzuki berhasil memposisikan XL7 sebagai LSUV keluarga yang terjangkau namun memiliki diferensiasi dibanding pesaing.
Teknologi mild hybrid meningkatkan daya tarik, terutama dari sisi efisiensi bahan bakar. Harga awalnya sekitar Rp 297 juta, dan saat ini nilainya sekitar Rp 258 juta. Penurunan sebesar Rp 39 juta atau sekitar 13 persen masih tergolong ringan.
Mitsubishi Xpander Ultimate CVT 2024 – Depresiasi 14 Persen
Desain modern dan kenyamanan suspensi khas Mitsubishi membuat Xpander Ultimate tetap diminati. Fitur lengkap serta transmisi CVT halus menjadi nilai plus.
Harga awalnya sekitar Rp 322 juta, dan saat ini nilainya sekitar Rp 275 juta. Penurunan sebesar Rp 47 juta atau sekitar 14 persen.
Toyota Innova Zenix Q HEV Modellista 2024 – Depresiasi 16 Persen
Sebagai representasi teknologi hybrid Toyota, Zenix Modellista tampil premium dengan aksesori eksklusif. Harga barunya Rp 630 juta, dan saat ini nilainya sekitar Rp 530 juta. Depresiasi 16 persen tergolong moderat untuk kelas MPV hybrid.
Daihatsu Xenia 1.5 R CVT 2024 – Depresiasi 16 Persen
Xenia generasi terbaru tetap laris di kalangan pembeli keluarga dan pelaku usaha transportasi online. Harga awalnya sekitar Rp 268 juta, dan saat ini nilainya sekitar Rp 225 juta.
Penurunan sebesar Rp 43 juta atau sekitar 16 persen membuktikan bahwa Xenia masih punya daya tarik sebagai LMPV ekonomis.
Daftar 5 Mobil 2024 dengan Depresiasi Tertinggi
Wuling Air EV Long Range 2024 – Depresiasi 60 Persen
Mobil listrik mungil ini jadi favorit banyak konsumen untuk mobilitas dalam kota. Namun, pasar bekas mobil listrik (EV) masih rapuh.
Kekhawatiran umur baterai dan biaya penggantian membuat harga Wuling Air EV Long Range 2024 jatuh dari Rp 320 juta menjadi hanya Rp 130 juta dalam setahun. Depresiasi 60 persen ini menjadi yang terdalam di 2025.
Mercedes-Benz EQS 450 2024 – Depresiasi 52 Persen
Sebagai sedan listrik mewah, EQS menghadapi pasar bekas yang sangat sempit. Dari Rp 3,3 miliar, nilainya terjun ke Rp 1,6 miliar atau turun Rp1,7 miliar. Produk EV ultra-premium juga masih sulit diterima pasar bekas Indonesia.
Hyundai Ioniq 5 Signature Long Range 2024 – Depresiasi 43 Persen
Meski populer, Ioniq 5 tak bisa lepas dari tekanan pasar. Harga barunya Rp 895 juta, kini produk sekennya hanya dibanderol Rp 510 juta.
Penurunan sebesar Rp 385 juta menegaskan bahwa insentif mobil baru dan teknologi baterai yang cepat berkembang membuat EV cepat terkoreksi nilainya.
BYD Atto 3 Superior 2024 – Depresiasi 40 Persen
SUV listrik ini punya desain unik dan fitur komplet. Namun, brand BYD masih membangun kepercayaan di Indonesia, sehingga ikut memengaruhi harga kendaraan bekas yang beredar. Harganya turun sebesar Rp 210 juta dalam setahun.
BYD Seal Performance 2024 – Depresiasi 35 Persen
Meski lebih baik dibanding EV lain di daftar ini, Seal Performance tetap mengalami penurunan harga Rp 260 juta dari harga barunya Rp 750 juta. Depresiasi 35 persen masih dianggap berat untuk sedan performa tinggi.
Perbandingan Depresiasi Mobil Bensin, Hybrid, dan Listrik
Dari daftar tersebut diketahui bahwa mobil bensin dan hybrid mengalami depresiasi rata-rata hanya 10–16 persen di tahun pertama, sementara mobil listrik mengalami depresiasi sebesar 35–60 persen. Pasar mobil bekas Indonesia sudah mapan dengan bensin dan hybrid.
Suku cadang mudah, teknologi familiar, dan permintaan stabil. Sebaliknya, EV masih menghadapi pasar yang belum matang, kekhawatiran baterai, dan perkembangan teknologi cepat yang justru mempercepat turunnya harga.
Strategi Memilih Mobil yang Tahan Depresiasi
Menyiasati kerugian dari penjualan mobil bekas bukan hanya soal waktu melepas kendaraan, tetapi juga strategi sejak awal membeli. Pilihlah merek dengan reputasi kuat di pasar bekas karena faktor ini sangat berpengaruh terhadap nilai jual kembali.
Pertimbangan untuk mengambil varian hybrid juga bisa menjadi pilihan menarik, terutama bagi yang menginginkan kombinasi efisiensi bahan bakar dan harga yang relatif stabil. Jangan lupakan perawatan rutin melalui servis resmi agar kondisi mobil tetap prima dan diminati pembeli.
Sebaliknya, hindari tergesa membeli model baru yang pasarnya belum terbentuk, karena risiko depresiasinya lebih besar. Satu hal lagi yang tak kalah penting, perhatikan juga tren permintaan di pasar, jangan hanya sekadar terbawa hype teknologi sesaat.
Pemilihan mobil yang tepat tidak hanya tentang kesenangan saat dikendarai, tapi juga ketenangan hati saat menjual kembali.
Posting Komentar