Tools:
Powered by AdinJava

Waspadai Tanda Cedera Meniskus yang Sering Terjadi pada Lutut

Table of Contents


AdinJava - Cedera meniskus sering terjadi pada lutut, khususnya pada atlet. Meniskus merupakan cakram lentur berbentuk "C" yang melindungi sendi lutut. 

Fungsi meniskus yang sehat adalah sebagai penyerap benturan, penguat stabilitas, serta memberikan permukaan halus agar gerakan lutut menjadi lebih lancar. Robekan pada meniskus dapat menyebabkan rasa sakit dan ketegangan (terkunci).

Kerusakan meniskus umumnya terjadi ketika seseorang memutar atau menggerakkan lengan atasnya sementara kakinya tetap menempel di tanah dan lututnya dalam keadaan bengkok.

Ketika kartilago meniscus terluka, hal ini dapat menyebabkan nyeri dan pembengkakan. Meskipun pada awalnya tampak biasa saja, namun jika tidak ditangani dengan benar, bisa menghambat gerakan lutut dan bahkan berujung pada konsekuensi serius.

Berikut ini beberapa tanda cedera meniskus yang rusak yang perlu kamu ketahui.

Gejala meniskus robek

Gejala cedera meniskus, seperti rasa sakit, bergantung pada ukuran dan posisi luka, serta apakah ada cedera lain pada lutut yang terjadi bersamaan. Rasa sakit juga dapat dipengaruhi oleh pembengkakan dan cedera pada jaringan sekitarnya.

Robekan yang kecil

Jika terdapat robekan kecil, kamu mungkin hanya merasakan sedikit atau bahkan tidak ada rasa sakit saat cedera terjadi. Pembengkakan ringan biasanya muncul secara perlahan dalam beberapa hari. 

Banyak orang masih dapat berjalan dengan sedikit rasa sakit, meskipun nyeri bisa meningkat saat jongkok, mengangkat beban, atau bangun dari posisi duduk. Gejala-gejala ini umumnya menghilang, namun kamu mungkin masih merasakan nyeri saat melipat atau memutar lutut.

Robekan tingkat sedang

Jika robekan berada di tingkat sedang, biasanya terasa sakit di samping atau tengah lutut, tergantung pada lokasi luka tersebut. 

Terkadang, kamu masih mampu berjalan. Bengkak cenderung bertambah perlahan dalam beberapa hari dan bisa menyebabkan lutut terasa kaku serta mengurangi kemampuan untuk melipatnya.

 Sering kali muncul rasa sakit tajam saat memutar atau jongkok. Gejalanya bisa menghilang sementara, tetapi dapat muncul kembali akibat penggunaan berlebihan atau aktivitas yang melibatkan gerakan memutar. Nyeri bisa muncul dan hilang secara berkala selama bertahun-tahun jika luka tidak ditangani.

Robekan yang lebih besar

Cedera yang lebih besar biasanya mengakibatkan rasa sakit yang lebih intens serta pembengkakan dan kaku yang muncul segera setelah cedera terjadi. Bagian meniskus yang terluka bisa lepas dan masuk ke dalam ruang sendi.

Hal ini dapat menyebabkan rasa kaku pada lutut, suara “klik”, atau bahkan terkunci. Kamu mungkin tidak mampu meluruskan lutut sepenuhnya. 

Jika ada cedera tambahan yang terjadi bersamaan dengan robekan meniskus, terutama kerusakan ligamen, kamu mungkin merasakan nyeri dan pembengkakan yang lebih berat, perasaan lutut tidak stabil, serta kesulitan dalam berjalan.

Lansia yang mengalami kerusakan meniskus mungkin tidak ingat kejadian khusus yang menyebabkan robekan, atau hanya mengingat gejala yang mulai muncul setelah kejadian kecil, seperti berdiri dari posisi duduk jongkok. Nyeri dan sedikit pembengkakan sering kali merupakan satu-satunya gejala yang dirasakan.

Nyeri pada sisi dalam lutut bisa menjadi tanda adanya luka pada meniskus medial, sementara nyeri di bagian luar lutut yang terkena dapat mengindikasikan kerusakan pada meniskus lateral.

Tidak semua kondisi robekan meniskus memerlukan pengobatan dari dokter. Rasa nyeri dan pembengkakan yang muncul kembali atau terus-menerus biasanya mengindikasikan bahwa luka tersebut cukup parah dan perlu diperiksa oleh tenaga medis. 

Kaku pada lutut, atau kesulitan dalam meluruskan atau membengkokkan lutut juga harus segera diperiksa oleh dokter.

Posting Komentar